Review Doki Doki Literature Club: Jangan Baca, Main Saja Dulu!

Reading time:
October 17, 2017

 

LAST WARNING! JANGAN BACA LEBIH LANJUT TERKAIT REVIEW INI JIKA ANDA TIDAK INGIN MENGACAUKAN PENGALAMAN GAMING ANDA! SILAKAN BERHENTI, UNDUH, MAIN, DAN KEMBALI SETELAH MENYELESAIKANNYA!

 

Plot

Anda berperan sebagai seorang karakter pria yang akhirnya memutuskan untuk mengikuti Literature Club di sekolah, setelah dibujuk oleh teman dekat Anda sejak kecil.
Anda berperan sebagai seorang karakter pria yang akhirnya memutuskan untuk mengikuti Literature Club di sekolah, setelah dibujuk oleh teman dekat Anda sejak kecil.

Selamat datang di Doki Doki Literature Club. Anda berperan sebagai seorang siswa pria yang sepertinya tidak punya banyak motivasi untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan oleh sekolah Anda. Namun berkat dorongan dari sang teman baik yang sudah Anda kenal sejak kecil – Sayori, Anda pun memutuskan untuk ikut ekstrakurikuler berupa Literature Club. Secara sederhana, ia adalah klub yang berfokus pada aktivitas menulis dan membaca.

Di sana, Anda bertemu dengan tiga teman Sayori yang lain: Natsuki, Yuri, dan Monika. Monika sendiri berperan sebagai ketua klub, sementara sisa karakter yang lain mengusung karakterisasi yang sepertinya tidak akan asing lagi untuk Anda yang sering menonton anime. Ada Natsuki – si loli Tsundere yang terus mengekspresikan ketertarikannya lewat menggerutu, Ada Yuri – si gadis pemalu dengan proporsi tubuh memanjakan mata yang memang sulit untuk bergaul, dan tentu saja si Monika – sang ketua yang selalu bisa diandalkan. Di tengah, adalah Sayori – gadis periang yang sudah Anda kenal begitu dekat.

Klub ini sendiri baru diisi oleh empat orang siswi: Sayori, Natsuki, Monika, dan Yuri.
Klub ini sendiri baru diisi oleh empat orang siswi: Sayori, Natsuki, Monika, dan Yuri.
Setiap dari mereka akan punya kepribadian yang berbeda-beda. Namun akan terasa klise untuk Anda yang cukup aktif menonton anime / membaca manga drama.
Setiap dari mereka akan punya kepribadian yang berbeda-beda. Namun akan terasa klise untuk Anda yang cukup aktif menonton anime / membaca manga drama.

Seiring dengan semakin seringnya Anda ikut beraktivitas dengan klub ini, maka semakin jelas pula Anda memahami kepribadian masing-masing gadis ini. Seiring dengan perjalanan, Anda juga semakin terbuka pada perasaan Sayori dan juga, sebaliknya. Namun jauh di balik hati Anda yang terdalam, terutama lewat puisi yang ditulis dan berakhir Anda baca, Anda memahami ada yang “salah” dengan keempat gadis yang tengah Anda hadapi ini. Bahwa di balik senyum dan keluguan mereka, ada “bayangan hitam” yang seolah siap menerkam. Semuanya berubah ketika ia mulai mengambil korban nyawa.

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di Doki Doki Literature Club ini? Apa yang terjadi dengan setiap gadis ini? Mengapa game ini hadir dengan sebuah peringatan keras di awal, bahwa game ini tidak cocok untuk anak-anak yang mentalnya gampang terganggu? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Puisi Sebagai Perekat

Doki Doki Literature Club adalah sebuah game visual novel.
Doki Doki Literature Club adalah sebuah game visual novel.

Seperti halnya sebagian besar visual novel yang dirilis di luar sana yang tidak memuat konten seksual secara eksplisit, Doki Doki Literature Club didesain dengan satu tujuan utama, setidaknya di beberapa chapter awal – mengembangkan sebuah hubungan personal dan emosional dengan gadis manapun yang Anda pilih. Walaupun garis ceritanya sendiri begitu klise dan mudah diprediksi untuk Anda yang sering menonton anime / membaca manga dengan garis cerita yang serupa, tetapi Anda tetap akan bisa menikmatinya. Gadis yang mengenal Anda dari kecil, Gadis pemalu yang memperlihatkan ketertarikan kuat, gadis penggerutu yang terus memperlihatkan wajahnya yang memerah setiap kali berbicara dengan Anda, hingga gadis tanpa celah yang sepertinya bisa diandalkan. Anda sepertinya sudah tahu kemana ia akan mengarah.

Game ini memang minim opsi percakapan, namun bukan berarti Anda tidak bisa “memilih”. Mekanisme yang ditawarkan adalah dengan memilih 20 buah kata di setiap pergantian chapter yang kemudian, dideskripsikan sebagai tema yang hendak Anda tulis di dalam puisi. Setiap kata yang Anda pilih akan berpengaruh pada respon tiap gadis yang ada: Sayori, Yuri, dan Natsuki. Begitu Anda memilih kata yang tepat, desain karakter mereka dalam format chibi akan melompat kegirangan, memperlihatkan bahwa kata tersebut memang berasosiasi dengan respon positif dari mereka. Anda akan bisa mendapatkan garis cerita lebih personal dan bahkan ekstra adegan yang diabadikan lewat artwork, jika gadis tertentu mendapatkan respon puisi yang paling mereka inginkan.

Pilihan kata di sesi ini akan menentukan gadis mana yang akan bisa lebih Anda dekati.
Pilihan kata di sesi ini akan menentukan gadis mana yang akan bisa lebih Anda dekati.
Puisi menjadi fokus utama. Lewatnya, Anda bisa
Puisi menjadi fokus utama. Lewatnya, Anda bisa “mengenal lebih dalam” tiap karakter yang ada.
Ada
Ada “reward” terpisah lewat artwork yang bisa Anda dapatkan.

Namun tentu saja, akan ada pilihan di sana-sini saat percakapan. Anda terkadang harus memilih untuk mendukung siapa pada saat ada perdebatan terjadi, atau sekedar memilih runtut prioritas kepada siapa terlebih dahulu Anda hendak memperlihatkan puisi Anda, sesuai dengan cerita yang berjalan. Walaupun tidak banyak mempengaruhi hasil akhir cerita yang ada, ini tentu saja merupakan mekanik yang cukup unik. Di satu sisi, ia memperkuat atmosfer bahwa ini memang klub buku sesuai dengan nama gamenya, sementara di sisi lain, ia juga menjadi ruang terbaik bagi Anda untuk menyelami lebih dalam kepribadian gadis-gadis super manis yang terlihat manis di depan mata Anda ini. Sesuatu yang mungkin, berharap tak pernah Anda tahu.

Pada akhirnya, secara mekanik dasar, seperti layaknya game-game VN yang lain, Doki Doki Literature Club memang tidak banyak menawarkan interaktivitas. Cabang cerita dari ragam pilihan yang diusung juga sayangnya, tidak ditawarkan dalam format yang lebih serius. Variasi percakapan dan level kedekatan dengan gadis-gadis tertentu adalah hasil “terbaik” yang bisa Anda dapatkan dari pilihan-pilihan ini.

Jika memang, hanya ini yang ia tawarkan, mengapa Doki Doki Literature Club begitu istimewa? Mari kita bicara.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…