Review Need for Speed Payback: Justru Makin Parah!
Modifikasi yang Diagung-agungkan

Jika Anda mendengar bagaimana EA dan Ghost Games mempromosikan game mereka selama beberapa bulan terakhir ini, maka modifikasi memang jadi salah satu yang secara konsisten dibicarakan. Ada janji bahwa akan ada lebih banyak kebebasan untuk memodifikasi kendaraan Anda agar terasa lebih personal, terutama dari sisi kosmetik. Kesempatan untuk mengembangkan decal Anda juga membuat potensi ini terbatas. Menarik? Iya dan tidak.
Alih-alih langsung membukanya kepada Anda begitu saja, Ghost Games memutuskan untuk membuat proses modifikasi ini berakhir jadi ekstra tantangan tersendiri. Untuk bisa membuka modifikasi beberapa bagian yang ada, Anda harus menyelesaikan misi spesifik tertentu yang bisa Anda lihat di balik gembok yang tertera di setiap elemen yang terkunci tersebut. Sayangnya, terlepas dari begitu banyak kategori yang bisa Anda “mainkan”, modifikasi di setiap elemen baliknya tak bisa dibilang banyak. Untuk spoilers misalnya, hanya ada beberapa yang bisa Anda bayar dan gunakan untuk membuat mobil Anda terlihat lebih cantik. Beberapa modifikasi visual lain seperti warna nitro atau sekedar bunyi klakson bisa Anda dapatkan dari sistem lootbox yang ada.


Berita baiknya? Untuk Anda yang punya kreativitas tinggi masih punya kebebasan untuk membangun decal yang Anda butuhkan, dengan user-interface yang sederhana. Memilih decal, warna, posisi, dan ukuran tidak sulit untuk dikuasai sekilas pandang. Kerennya lagi? Dengan fitur Photo Mode yang juga sudah tersedia di awal permainan, Anda bisa menangkap dengan indah dan sinematik setiap mobil yang Anda rancang di dalamnya, bahkan di kondisi paling absurd dan unik sekalipun. Untuk sekedar pamer, fitur ini menjalankan tugasnya dengan baik.

Namun sayangnya, jika Anda membaca sesi terakhir kami, maka Anda mengerti bahwa perubahan kosmetik ini tidak lagi terikat pada performa yang ada. Bahwa mengubah bagian mobil tidak lagi mempengaruhi seperti apa performa mobil Anda. Sistem seperti ini memang menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, tidak terikatnya dengan performa berarti memberikan kebebasan lebih absolut bagi gamer untuk bereksperimen dengan sisi kosmetik tanpa khawatir. Namun di sisi lain, ia menghilangkan sedikit sensasi realisme yang sebelumnya sempat ditawarkan oleh seri-seri lawas yang ada, seperti fakta bahwa bentuk spoilers bisa mengubah downforce untuk mobil dan sejenisnya. Segala sesuatu yang diubah menjadi tak lebih dari sistem kartu saat ini.
Kesimpulan

Tidak berada di dalam kondisi terbaik sepertinya adalah kalimat yang menjelaskan apa yang ditawarkan Need for Speed Payback oleh Ghost Games dan EA. Kita semua mungkin berharap bahwa EA dan Ghost Games mungkin bisa belajar sedikit dari kritik pedas yang sempat mengemuka di seri tahun 2015. Dan memang, di beberapa hal mereka mendengar feedback gamer tersebut. Tidak ada lagi sistem hanya malam ketika balapan, tidak ada lagi sistem always-online, tidak ada lagi cerita dengan cut-scene orang asli yang justru aneh dan canggung. Di beberapa titik, Need for Speed menawarkan format lebih baik, dalam balutan Frostbite Engine yang tidak pernah gagal mengemuka. Namun di sisi lain, ia hadir dengan banyak mekanisme baru yang justru pantas dipertanyakan.
Alih-alih mengembalikan franchise ini ke masa jayanya, keputusan EA dan Ghost Games di game ini justru menurut kami, malah membuatnya jatuh semakin dalam ke dasar ekspektasi gamer. Alih-alih membenahi sistem gameplay dan membuatnya terasa seperti sebuah game racing klasik Need for Speed masa lampau yang sudah diidam-idamkan, kita justru bertemu dengan game racing grindy yang sepertinya didesain jelas untuk membuat Anda kesal dan berakhir membeli sistem lootbox, yang sayangnya juga berpotensi menjadi format Pay to Win karena konten uang in-game yang juga tersedia di dalamnya. Sebuah pengalaman balap yang seharusnya lugas, terasa seperti sebuah “pekerjaan berat” untuk diselesaikan.
Pada akhirnya, terlepas apakah Anda merupakan gamer penggemar Need for Speed atau tidak, kami tidak merekomendasikan game yang satu ini, setidaknya hingga isu yang kami bicarakan di atas diakui, dirombak, dan diracik ulang oleh EA dan Ghost Games di masa depan. Sebuah game racing yang seharusnya hanya harus berfokus di misi menjadi yang tercepat dan terhebat, berakhir menjadi game yang justru tidak lagi menyenangkan dan melelahkan lewat ragam proses grinding yang dibutuhkan. Sangat disesalkan.
Kelebihan

- Frosbite Engine
- OffRoad yang menyenangkan
- Modifikasi mobil
- Photo Mode
- Sensasi balap dan drifting yang masih asyik
Kekurangan

- Grindy
- Animasi karakter terasa kaku untuk game keluaran tahun 2017
- Cerita klise dan tidak menarik
- Sistem lootbox berpotensi berakhir jadi pay to win
- AI musuh tidak seimbang dan terkadang, over-powered
- Desain misi sampingan yang tidak menarik
- Tidak ada motivasi kuat untuk melakukan proses eksplorasi
- Sistem equipment ala game RPG
Cocok untuk gamer: penggemar berat Need for Speed, mengharapkan game racing dengan cerita ala Fast and Furious
Tidak cocok untuk gamer: yang malas grinding, yang ingin sensasi Need for Speed masa lampau










