Dev. The Last Guardian Unjuk Game Terbaru?

Reading time:
January 3, 2018
The Last Guardian jagatplay 81 600x338 1

Fumito Ueda, namanya mungkin tidak sepopuler Hideo Kojima, Yoko Taro, atau Shigeru Miyamoto jika kita berbicara soal otak di sebuah game Jepang. Namun bagi gamer yang sempat mencicipi produk racikannya di masa lalu, Ueda selalu punya konotasi kuat dengan dua kata – unik dan istimewa. Berdiri di bawah bendera Team ICO dan kini, GenDesign, ia merupakan otak di balik banyak game keren sekelas ICO, Shadow of the Colossus, dan yang terakhir – The Last Guardian. Pendekatannya pada gameplay keren dan unik yang mampu menawarkan cerita yang dalam dan emosional selalu jadi daya tarik tersendiri. Kini, dengan rampungnya The Last Guardian, tentu memancing rasa penasaran kira-kira proyek seperti apa yang akan kita dapatkan setelahnya. Penampakan pertamanya akhirnya mengemuka.

Di bawah ucapan selamat tahun baru yang dilemparkan oleh situs resmi GenDesign, muncul sebuah gambar “asing” yang disinyalir, merupakan proyek mereka selanjutnya. Menggali lebih dalam, gambar yang diberi nama “Beauty and the Beast 2018” ini memang memperlihatkan dua sosok sentral. Seorang karakter manusia (kemungkinan wanita) yang tengah terduduk di sebuah pilar cahaya dan sesosok monster besar raksasa di bagian kanan gambar yang sayangnya, tidak memperlihatkan wajah sama sekali. Sayangnya, Fumito Ueda sendiri tidak memberikan detail lebih jauh terkait apa yang kita lihat ini.

beauty and the beast
Di bawah ucapan selamat tahun baru yang mereka lontarkan, sebuah gambar misterius muncul di halaman situs resmi dev. The Last Guardian – GenDesign.

Apakah interaksi antara si “cantik” dan si “buruk rupa” ini memang akan jadi cerita sentral untuk apapun proyek yang tengah dikerjakan oleh GenDesign saat ini? Ataukah ini tidak lebih dari sekedar gambar yang tak punya makna sama sekali? Kita tunggu saja nanti.

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…