Penjualan Rendah, Publisher Lawbreakers Salahkan PUBG
Lawbreakers? Berapa banyak dari Anda yang sempat mendengar atau bahkan, membeli game shooter kompetitif yang satu ini? Dari semua game dengan hype besar yang dirilis di sepanjang tahun 2017 kemarin, Lawbreakers pantas mendapatkan predikat sebagai salah satu produk gagal dengan nasib paling mengenaskan. Bahwa terlepas dari rasa optimisme yang sempat dilepas oleh sang otak – Cliff Bleszinski, Lawbreakers kehilangan komunitas dengan cepat. Penjualan lemah di awal, komunitas yang cepat menyepi, ada banyak alasan yang dipercaya menjadi alasan di balik fenomena ini. Bahwa terlepas dari semua pujian yang mengalir dari media dan kritikus, Lawbreakers gagal bangkit kembali. Bagi sang publisher – Nexon, alasannya terletak pada satu kata – PUBG.
Hal ini diungkapkan oleh CFO Nexon, publisher untuk Lawbreakers – Shiro Uemura dalam sesi Q&A dengan para investor. Uemura secara terbuka mengaku bahwa penjualan Lawbreakers memang berakhir jauh di bawah apa yang merkea harapkan. Parahnya lagi? Kegagalan ini mempengaruhi laporan keuangan kuartal ketiga mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk “menghapus” Lawbreakers dari laporan ini untuk mencegah angka kerugian lebih besar di masa depan, yang berarti, Nexon tidak lagi tertarik untuk terus memperjuangkan Lawbreakers. Masa depan yang kian tak jelas untuk game FPS kompetitif super cepat ini.
Nexon sendiri punya alasan kuat mengapa Lawbreakers gagal, dan salah satunya disebut-sebut karena game multiplayer sejuta umat – PUBG dari Bluehole Studio. Nexon yakin bahwa timing rilis Lawbreakers salah dan membuatnya berhadapan langsung dengan PUBG. Popularitas PUBG membuat iklim penjualan menjadi sulit untuk game-game FPS secara keseluruhan, termasuk Lawbreakers.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah Anda setuju bahwa salah satu alasan kuat Lawbreakers gagal, memang karena PUBG?
Source: PCGamesN