Call of Duty 2018 Adalah Black Ops 4?

Reading time:
February 5, 2018
COD Black Ops 3 jagatplay PART 1 351

Rilisnya memang masih tahunan, namun kebijakan untuk merotasinya di tangan tiga developer memungkinkan Activision untuk mempertahankan kualitas Call of Duty di standar tertentu. Setelah ketidakpopuleran tema futuristik yang juga mempengaruhi penjualan di beberapa seri terakhir, kembalinya Call of Duty ke format perang dunia kedua akhirnya membuahkan hasil. Call of Duty: WWII racikan Sledgehammer Games berhasil mencatatkan angka penjualan fantastis, bahkan pendapatan yang menembus angka USD 1 Miliar. Dengan sistem rotasi yang tetap, maka sudah bisa dipastikan bahwa di tahun 2018 ini, Call of Duty akan lahir dari tangan dingin Treyarch. Pertanyaannya kini, seri apakah yang akan mereka tawarkan? Apakah mereka akan mempertahankan tema perang klasik, era perang modern masa kini, atau menyuntikkan kembali tema futuristik?

Activision ataupun Treyarch memang belum angkat bicara. Namun informasi yang diklaim bersumber dari beberapa orang “dalam” yang bisa dipercaya, menyebut bahwa Call of Duty 2018 akan berakhir menjadi Call of Duty: Black Ops 4. Tidak seperti seri ketiganya yang tampil begitu futuristik dengan elemen sci-fi yang kental, seri keempat ini kabarnya akan mengambil setting perang modern masa kini sebagai basis. Informasi ini juga didukung oleh “orang dalam” industri yang lain – Marcus Sellars yang juga melemparkan pernyataan yang sama. Black Ops 4 ini kabarnya tidak hanya tiba untuk Playstation 4, Xbox One, dan PC saja, tetapi juga Nintendo Switch. Proses port Switch kabarnya akan ditangani oleh studio yang familiar dengan tanggung jawab ini.

Apakah rumor ini akan berakhir menjadi kenyataan? Ataukah ini akan berakhir jadi omong kosong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan? Kita tunggu saja informasi resmi dari Treyarch dan Activision di masa depan.

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…