Review Dissidia Final Fantasy NT: Tidak Untuk Semua Gamer!
Sayangnya, Online Yang Tidak Menarik!

Dengan semua konten yang ia tawarkan, apalagi dengan sistem lootbox berisikan item kosmetik ataupun sistem uang di dalam game yang bisa digunakna untuk berbelanja beragam kostum untuk karakter yang Anda, Anda mungkin berpikir bahwa Dissidia Final Fantasy NT adalah sebuah game fighting yang menjadikan online sebagai pengalaman gaming yang utama. Bertempur dan bekerjasama dengan 2 player lain yang butuh penguasaan karakter yang cukup dalam untuk memperlihatkan aksi memukau melawan tiga user lainnya, dengan kesempatan untuk memamerkan item kosmetik yang Anda miliki, online akan memastikan game ini bertahan untuk waktu yang lama. Namun berita buruknya? Tidak demikian.
Ada beberapa permasalahan yang membuat mode online Dissidia Final Fantasy NT justru menjadi salah satu sumber keluhan dan masalah di mata kami. Pertama, sifat servernya yang P2P dan tidak memiliki server dedicated. Ini berarti, ia mengusung beragam masalah yang seringkali dihadapi dengan server yang menggunakan desain seperti ini. Mengandalkan koneksi internet dari PS4 yang dijadikan sebagai host pertempuran, stabilitas pengalaman online Anda akan sangat ditentukan oleh koneksi internet gamer lain yang berada di ruang yang sama. Dengan setidaknya 6 orang berada di dalam satu ruangan yang sama, sedikit saja masalah teknis akan langsung mengacaukan pertempuran yang tengah Anda nikmati. Pertarungan bisa berjalan lambat, penuh proses lagging, dan terputus jika satu saja gamer tidak didukung dengan koneksi internet yang bisa diandalkan. Berita baiknya? Memainkannya selama setidaknya satu minggu terakhir masih memperlihatkan minimnya kasus seperti ini. Tetapi jika harus berkaca pada pengalaman produk kompetitor yang lain, P2P adalah format yang bisa berakhir mengacaukan pengalaman yang ada.


Masalah kedua yang cukup aneh menurut kami? Reward yang tidak sepadan. Dissidia Final Fantasy NT bisa dimainkan secara offline ataupun online. Jika memilih offline, maka seperti mode arcade di game fighting pada umumnya, Anda akan bertarung melawan tim yang tercipta dari set 3 karakter selama 6 tahap. Selama proses tersebut Anda bisa memilih tim dengan tingkat kesulitan lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat kesulitan, semakin besar reward yang Anda dapat, plus juga fitur milestone yang berisikan hadiah “gratis” untuk Anda kumpulkan jika Anda berhasil mengumpulkan skor dalam jumlah tertentu. Jika Anda melakukan segala sesuatunya dengan baik dengan tingkat kesulitan menengah – “Gold”, Anda bisa berakhir dengan ekstra uang ribuan, kenaikan level karakter, kenaikan level profile, dan juga hadiah milestone berbentuk lootbox setidaknya dua buah. Mengingat level karakter dan level profile juga menentukan ragam fitur, jurus serangan, dan item kosmetik seperti dialog ataupun icon yang bisa Anda buka, memainkan setidaknya satu kali mode offline dari awal sampai akhir akan terasa sngat memuaskan dari sisi reward.


Permasalahannya muncul karena mode online sama sekali tidak berjalan sebanding dari sisi reward. Di awal, Anda sudah harus disambut dengan fakta bahwa proses menunggu matchmaking rampung, yang notabene meminta Anda menunggu dua user lainnya, sudah pasti lebih lama daripada memainkan game ini di mode offline – yang akan langsung membawa Anda ke layar bertarung. Setelah bertarung di mode online yang juga penuh ketidakpastian mengingat sifat koneksi P2P-nya, Anda tentu harus mengakui fakta bahwa bisa jadi, Anda akan terlibat dalam pertarungan yang memakan waktu lebih lama daripada mode offline itu sendiri. Strategi dan kemampuan berpikir user manusia yang lebih adaptif tentu saja, bisa berakhir lebih menyulitkan. Setelah berhadapan dengan semua kesusahan ini, apa yang Anda dapatkan? Reward yang sama sekali tidak sebanding.
Memenangkan sebuah pertempuran online ternyata berakhir memberikan Anda hadiah jauh di bawah reward yang ditawarkan oleh mode offline itu sendiri. Anda hanya akan mendapatkan gil berjumlah di bawah 300 Gil / pertempuran, EXP yang sedikit untuk karakter dan profile, dan kini – tanpa sistem milestone yang berpotensi menghadiahi Anda ekstra lootbox jika berhasil dicapai. Reward yang Anda dapatkan akan terasa kecil dan tidak sebanding dengan waktu yang sudah Anda investasikan. Hasilnya? Adalah semakin berkurangnya motivasi untuk menikmati “gelut online” melawan user-user lain ini. Untuk apa Anda menghabiskan waktu lebih panjang untuk sensasi gaming yang tidak selalu stabil untuk mendapatkan reward lebih kecil, jika Anda bisa mendapatkan hal yang lebih baik, lebih cepat, lebih banyak, lebih berharga dengan memainkan mode offline. Ini tentu saja, pendekatan yang aneh, membuat mode online Dissidia Final Fantasy NT tidak terlihat menarik sama sekali.




Dari semua kelemahan yang terlihat di game fighting racikan Team Ninja tersebut, mode online yang tidak menarik, menurut kami adalah prioritas yang harus diselesaikan. Butuh proses hitung-menghitung reward yang pantas untuk membuat gamer tertarik untuk menghabiskan waktu di mode online, baik dalam kondisi menang ataupun kalah. Karena mau tidak mau harus diakui, begitu mode cerita sudah berhasil diselesaikan, satu-satunya cara untuk membuat “komunitas” satu game fighting tetap aktif adalah dengan mendorong mode online yang ada. Apalagi, reward-reward yang ia tawarkan juga berhubungan dengan mode cerita yang ada.
Memoria

Dissidia Final Fantasy NT juga mengusung mode cerita yang unik. Jika kita bicara soal mode yang satu ini di game fighting lain, maka pikiran kita mungkin akan mengarah ke setidaknya satu di antara dua varian yang sepertinya seringkali ditawarkan. Versi pertama adalah mode cerita mirip mode arcade, dimana ending cerita akan bergantung pada karakter yang Anda gunakan untuk menyelesaikannya, sebuah pendekatan yang lebih klasik. Sementara varian kedua adalah pendekatan super sinematik, dimana cerita disajikan layaknya sebuah film. Game fighting seperti ini biasanya sudah punya satu ending definitif sejak awal, dan karakter yang bisa Anda gunakan tidak lebih dari apa yang sudah ditentukan dari dalam cerita itu sendiri. Jika harus memilih salah satu, Dissidia Final Fantasy NT termasuk golongan kedua.
Bahwa Dissidia Final Fantasy NT menawarkan garis cerita yang sudah ditentukan, namun dengan gimmick pilihan dimana Anda bisa memilih jalur cerita berbeda yang bergerak ke satu arah yang sama. Cabang cerita untuk memberikan perspektif berbeda-beda namun dengan satu berang merah serupa ini mengakar dari fakta bahwa karakter-karakter protagonis yang beraksi, seperti yang kami bicarakan di awal, memutuskan untuk berpencar demi mencari tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi dengan konflik antara Materia dan Spiritus. Di dalam mode cerita yang dibagi ke dalam titik-titik kecil ini akan memuat cut-scene cerita dan tentu saja, pertarungan di dalamnya. Bahkan, akan ada pertempuran melawan boss-boss dalam ukuran raksasa yang akan mengingatkan Anda layaknya mode Raid di dalam game MMORPG. Pertempuran yang butuh strategi di luar sekedar menghajar mereka membabi-buta.


Yang unik adalah sistem dimana Anda tidak bisa sekedar memilih titik cerita yang ingin Anda mainkan begitu saja dan menyelesaikan mode cerita ini secara langsung. Setiap titik yang berisikan cut-scene untuk mendorong progress cerita membutuhkan sebuah resource bernama Memoria. Satu-satunya cara untuk mendapatkan Memoria adalah dengan menaikkan level profile, yang notabene mendapatkan sejumlah EXP, setiap kali Anda berhasil menyelesaikan pertarungan secara offline ataupun online. Mendapatkan satu level profile berarti mendapatkan satu ekstra Memoria yang kemudian, bisa Anda distribusikan untuk membuka titik-titik cerita tersebut. Butuh sekitar belasan untuk menyelesaikan garis cerita dari awal hingga akhir, setidaknya di satu cabang cerita saja.
Berita baiknya? Tidak sulit untuk menaikkan level profile ini dan mendapatkan Memoria yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan mode cerita yang ada. Seperti yang kami sebut sebelumnya, bertarung secara offline dan online sudah pasti akan berakhir memberikan Anda sejumlah EXP, meanng ataupun kalah. Maka seperti yang kami bicarakan sebelumnya, dengan reward yang lebih berharga di mode offline, cara terefektif untuk menyelesaikan mode cerita Dissidia Final Fantasy NT adalah dengan menyelesaikan barisan pertempuran yang ada. Sebegitu pentingnya EXP untuk mode profile ini, hingga ia menjadi salah satu alasan pula, mengapa mode online Dissidia NT berakhir tidak pantas untuk dijajal.


Maka dari setiap titik di dalam cerita ini, Anda akan mendapatkan cut-scene yang untungnya, menarik untuk dinikmati. Kami sendiri lebih merekomendasikan untuk menikmati cerita yang ada dengan menggunakan dub Jepang daripada Inggris, mengingat potret karakter yang menurut kami jauh lebih cocok dengan menggunakan bahasa tersebut. Walaupun dialog dalam format bahasa Inggris-nya tidak begitu buruk, namun Jepang masih yang terbaik. Salah satu berita terbaiknya? Progress permainan Anda, dari item kosmetik yang sudah Anda beli, set EX Skills yang sudah terbuka dan bisa diaplikasikan ke karakter, hingga level tiap karakter yang kini dibumbui dengan jenis serangan berbeda akan bisa Anda gunakan secara instan pula di mode cerita ini. Walaupun Anda tidak bisa memilih karakter secara bebas dan lebih mengalir mengikuti apa yang ditawarkan oleh sisi cerita yang ada, Anda selalu punya kesempatan untuk memperkuat karakter tersebut di luar mode Story, untuk mempermudah dan memperkuat mereka saat digunakan di mode Story. Seperti konsep grinding level atau item di game-game JRPG klasik, termasuk Final Fantasy.
Berbeda dengan game fighting kebanyakan, konsep seperti ini ternyata cukup berhasil di mata kami. Setidaknya untuk gamer yang mencintai hanya mode offline saja, konsep seperti ini mendorong mereka untuk menjajal mode arcade dan menikmati sensasi Dissidia Final Fantasy NT yang sesungguhnya di sana. Bertarung melawan komputer dengan ragam tingkat kesulitan, menjajal format pertempuran 3vs3 yang lebih intens, menimba pengetahuan lebih dalam soal bagaimana cara mekanik bekerja, konsep ini sejauh yang kami rasakan, berkontribusi positif. Sensasi ini juga didukung dengan kemudahan mendapatkan EXP yang tidak dipaksa berakhir menjadi game penuh sensasi grinding lainnya.












