Review Dissidia Final Fantasy NT: Tidak Untuk Semua Gamer!
Salah Satu CGI Terbaik yang Pernah Kami Nikmati!

Seberapa sering Anda membaca review JagatPlay dan mendapatkan sebuah sesi khusus yang didesain hanya untuk membicarakan kualitas film CGI yang ditawarkan oleh sebuah video game? Sebuah film yang di genre fighting, biasanya ditawarkan untuk “sekedar” membangun atmosfer atau memperdengarkan OST super keren di awal ataupun akhir permainan. Salah satu alasan mengapa sesi ini kami ciptakan untuk Dissidia Final Fantasy NT karena satu motivasi yang sederhana – berbagi kepada Anda, salah satu film CGI video game terbaik yang pernah kami temukan di video game manapun. Sebuah film yang siap untuk membuat penggemar Final Fantasy dimanapun mereka berada, jatuh cinta sejak pandangan pertama.
Anda bisa menikmatinya lewat video yang kami sertakan di bawah ini, yang tentu saja memuat spoiler besar di dalamnya. Keistimewaan film CGI yang akhirnya membuka tabir misteri siapa sebenarnya tokoh antagonis di Dissidia Final Fantasy NT ini memang fantastis. Kita bisa melihat seperti apa bentuk pertarungan dengan efek indah ketika karakter-karakter ikonik Final Fantasy, baik protagonis dan antagonis saling bertarung dengan menggunakan kemampuan dan keahlian mereka yang berbeda-beda. Kerennya lagi? Anda bisa melihat kolaborasi yang tercipta, dimana mereka tidak sekedar bertarung sendiri. Momen kecil seperti ketika Noctis mengambil pedang Lighting yang terpental jauh setelah berusaha menangkis serangan dari Sephiroth, bertarung bahu-membahu misalnya, terkesan istimewa. Atau bagaimana Squall dengan gunblade miliknya, bertarung mati-matian melawan ayah Tidus – Jecht. Semuanya dibalut dengan OST yang membuat atmosfer yang pada dasarnya sudah epik ini, jauh lebih epik dari sebelumnya.

Maka dengan semua daya tarik ini, pertarungan yang berlangsung selama 4 menit dengan soundtrack memesona dan animasi aksi yang fantastis ini siap untuk menjadi “mimpi basah” bagi penggemar Final Fantasy manapun, seri apapun, di seluruh dunia. Seperti melihat sebuah film pendek yang tidak pernah Anda tahu Anda inginkan, dan berakhir terbakar di otak sebagai salah satu film video game terbaik yang akan pernah Anda saksikan di seumur hidup Anda. Holy..
Kesimpulan

Dengan semua daya tarik yang ditawarkan Square Enix, Koei Tecmo, dan Team Ninja di Dissidia Final Fantasy NT, sulit rasanya untuk tidak menyebut game ini sebagai pasar yang punya target pasar yang spesifik – mereka yang tumbuh besar dengan Final Fantasy seri manapun atau mereka yang sempat familiar dengan seri Dissidia di masa lampau itu sendiri. Sejauh ini, eksekusinya dari beragam aspek memang akan memenuhi apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Tampilan karakter memanjakan mata, fan-service dengan pilihan kostum tepat sasaran, OST original dan remix yang disertakan, arena pertempuran yang hadir dalam beragam lokasi ikonik franchise, dub Jepang yang menawan, hingga bagaimana beragam karakteristik tiap seri yang berbeda berakhir diadaptasikan manis di dalam gameplay. Semuanya disajikan di dalam sebuah game fighting yang mudah dicicipi selama Anda sudah mengerti basis sistemnya itu sendiri. Ditambah dengan salah satu CGI terbaik yang pernah ada? Sebuah mimpi basah bagi penggemar Final Fantasy itu sendiri.
Namun masalah yang ada juga membuatnya tampil tidak sempurna. Pertama, statusnya sebagai game fighting kompetitif yang tidak terlalu solid. Minimnya tutorial dan cara untuk membantu Anda memahami dan menguasai satu karakter spesifik tertentu menjadi awal, di luar sistem permainan itu sendiri. Pertarungan 3 vs 3 dalam format serangan yang penuh dengan efek partikel di sana-sini bisa berakhir membingungkan, apalagi ketika sebuah summon muncul di permukaan. Fakta bahwa tidak ada motivasi kuat untuk terjun masuk ke dalam mode online dan mengasah kemampuan secara aktif di sana juga berkontribusi pada minimnya atmosfer kompetitif tersebut. Karena percaya atau tidak, ketika review ini kami tulis, kami masih melihat Dissidia Final Fantasy NT sebagai game yang lebih berfokus pada mode single-player, daripada multiplayer itu sendiri.
Maka jelas, Dissidia Final Fantasy NT bukanlah game fighting untuk semua orang. Bahwa satu-satunya kelompok yang bisa mengabaikan begitu banyak kelemahan dari sisi desain gameplay yang ia tawarkan, hanyalah kita, yang memang tumbuh besar dengan seri Final Fantasy itu sendiri. Bahwa fokusnya tidak ada pada usaha untuk menikmatinya sebagai game fighting kompetitif yang seru dann menegangkan, tetapi lebih ke fan-service yang memungkinkan Anda untuk mempertemukan karakter-karakter Final Fantasy di dalam satu ruang yang sama, melihat mereka saling bertarung, dan menikmati bagaimana keunikan mereka tetap dipertahankan di sana. Sementara untuk mereka yang mencari game fighting berkualitas mungkin akan berakhir, kecewa.
Kelebihan

- Desain karakter khas Team Ninja yang “cantik”
- Identitas unik original dari masing-masing karakter diadaptasikan ke gameplay
- OST yang fantastis
- Kostum alternatif hadir dari desain paling penting
- Memuat salah satu film CGI terbaik yang pernah kami tonton dari sebuah video game
- Lootbox hanya berisikan item kosmetik
- Mode offline menawarkan reward yang pantas dan tergolong murah hati
- Mode cerita ditangani cukup unik
- Proses grinding untuk beragam resource tidak terasa melelahkan
- Materia
Kekurangan

- Mode online sama sekali tidak menarik
- Tidak ada mode tutorial per karakter untuk penguasaan lebih dalam
- Animasi hadirnya Summon sering terasa mengganggu
- Efek visual begitu ramai hingga sulit menentukan apa yang sedang terjadi
- Pertarungan boss bisa berakhir sangat tidak seimbang
- Vaan
Cocok untuk gamer: penggemar Final Fantasy, pencinta game fighting yang tidak terlalu kompetitif
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game fighting yang solid, tidak terlalu familiar dengan seri Final Fantasy












