Friends Pass

Acungan jempol pantas diarahkan pada sikap tanpa kompromi Josef Fares dan Hazelight yang pada akhirnya, memungkinkan EA yang selama ini dikenal sebagai publisher dengan profit sebagai fokus tunggal, untuk mengimplementasikan sistem bernama “Friends Pass” di A Way Out. Ini membuat A Way Out menjadi sebuah judul yang lebih relevan dan hidup. Mengapa? Karena keharusannya untuk dimainkan sebagai sebuah game multiplayer tanpa proses match-making tidak lantas harus membuat Anda kebingungan untuk mencari teman bermain. Semuanya berkat sistem ini.

Seperti sistem multiplayer ala Far Cry 4 yang diimplementasikan Ubisoft di masa lalu, inti dari Friends Pass Online yang juga disuntikkan Hazelight di A Way Out adalah memungkinkan Anda untuk mengundang teman Anda memainkannya bersama dengan hanya menggunakan satu keping original saja. Benar sekali, Anda tidak butuh dua keping game original A Way Out untuk menikmatinya, hanya satu saja. Kerennya lagi? Undangan ke teman Anda ini tidak berakhir menjadi fitur memuakkan seperti sistem streaming atau sejenisnya, melainkan sistem unduhan data yang kemudian terkoneksi via internet. Sistem seperti ini tentu saja mendukung permainan yang lebih lancar, layaknya game multiplayer online yang seharusnya.

Jadi, bagaimana cara kerjanya? Sangat sederhana. Di Playstation 4 misalnya, gamer yang punya keping original A Way Out (fisik ataupun digital), hanya perlu mengirimkan undangan ke gamer lain yang sudah berada di dalam Friend List miliknya. Gamer yang mendapatkan undangan tersebut akan secara otomatis mendapatkan sebuah game baru di library mereka dengan tajuk “A Way Out Free Trial” yang juga meminta mereka untuk mengunduh jumlah data yang seharusnya. Sisanya? Memainkannya layaknya game multiplayer pada umumnya. Gamer yang punya keping original hanya perlu mengundang kembali user yang sudah mengunduh dan memasang game tersebut di mesin mereka, dan sisanya, bersenang-senang. Koneksi yang dibutuhkan, setidaknya di versi Playstation 4 yang kami jajal, juga tidak menuntut banyak.

Sistem seperti ini tentu saja berpotensi untuk membuat dan memastikan bahwa gamer A Way Out manapun yang sudah membeli versi original, akan selalu punya opsi untuk menikmatinya bersama dengan teman yang ia pilih. Hal positif lain yang bisa didapatkan dari sistem ini? Anda bisa merencanakan dengan satu teman spesifik untuk membeli game ini dengan dana bersama untuk memperingannya. Di mata kami, pesona A Way Out akan jauh lebih berkurang jika sistem seperti ini tidak pernah diimplementasikan. Ia memperkuat kesan bahwa Hazelight sudah memikirkan matang kira-kira masalah dan konflik apa yang bisa terjadi untuk gamer yang sudah tertarik untuk menjajal game ini, dan mengatasinya sejak hari pertama.

Kesimpulan

Jadi, apa yang bisa disimpulkan dari A Way Out? Menyebutnya sebagai game multiplayer yang tiada duanya memang tidak berlebihan. Karena jujur, kami sendiri tidak pernah menemukan game multiplayer dengan konsep seperti ini, baik dari kapasitas yang kami bicarakan secara gamblang ataupun bagian yang menurut kami, seharusnya Anda temukan dan nikmati sendiri tanpa spoiler. Kemampuan Hazelight untuk meracik sebuah cerita yang walaupun di standar Hollywood terhitung klise, namun mengusung interaktivitas solid yang membuat kolaborasi antara dua user menjadi sesuatu yang esensial. Kerennya lagi? Tidak sekedar tertutup untuk sekedar aksi atau menyelesaikan puzzle saja, tetapi juga memproyeksikan cerita yang ada dan sekedar aksi eksplorasi yang juga jadi bagian yang tidak terpisahkan darinya.

Walaupun demikian, A Way Out tentu saja bukanlah sebuah proyek yang sempurna. Ada tiga hal yang menurut kami, pantas disoroti di sini. Pertama, tentu saja animasi di beberapa bagian permainan yang masih terasa begitu kaku, membuatnya terasa seperti sebuah game dengan budget yang terbatas. Kedua? Sistem gameplay dengan pertempuran senjata api yang tidak nyaman dan intuitif. Padahal, Hazelight bisa “mengejar” bagaimana sensasi game third person shooter populer bekerja, alih-alih bertahan dengan sistem senjata dan cover yang begitu buruk ini, terutama untuk urusan recoil. Ketiga dan yang cukup mengejutkan, adalah daya tarik replayability-nya. Mengingat sebagian besar kisah terbagi ke dalam dua opsi metode dan juga pada akhirnya, ending, A Way Out untuk alasan tertentu, terasa tidak menarik untuk dicicipi kembali dari awal untuk kedua kalinya. Salah satu alasannya di mata kami, adalah fakta bahwa untuk playthrough kedua Anda, semua kejutan di seri pertama tidak lagi akan tampil sama memesonanya. Mengingat ia adalah game yang berat di sisi cerita dan twist, ini menjadi sebuah konsekuensi yang harus dipikul.

Namun di luar kekurangan tersebut, A Way Out adalah sebuah pengalaman gaming yang menurut kami, perlu setidaknya Anda coba sekali seumur hidup. Dengan pendekatan unik yang ia tawarkan, ia akan jadi bahan pembicaraan soal bagaimana sebuah game multiplayer ternyata bisa dilebur ke dalam game yang menjadikan cerita sebagai daya tarik utama, layaknya sebuah game single-player. Pilih teman yang menurut Anda pantas untuk menemani Anda, mulai perjalanan ini, dan jangan mencari spoiler apapun. Anda akan mengerti apa yang kami bicarakan.

Kelebihan

• Pendekatan sinematik
• Sistem gameplay super unik
• Variasi mini-game untuk kompetisi yang menyenangkan
• Ending
• Homage ke banyak film populer
• Voice-acting
• Sistem Friends Pass Online
• Bisa dimainkan secara offline bersama teman, dengan split-screen

Kekurangan

• Sensasi memegang senjata api buruk
• Animasi terasa kaku di beberapa titik
• Replayability rendah

Cocok untuk gamer: yang menginginkan game unik, senang dengan cerita pelarian diri dari penjara

Tidak cocok untuk gamer: yang tidak punya teman, tidak senang dengan game yang minim aksi