Review Acer Predator Galea 500: Suara Tiga Dimensi Memanjakan!
Acer Predator Galea 500, Seberapa Nyaman?

Mengejutkan sepertinya adalah kata yang tepat untuk menjelaskan sensasi fitur TrueHarmony 3D Soundscape Technology yang ditawarkan Acer di Predator Galea 500 ini dan menjadi daya tarik utamanya. Terdengar seperti sebuah gimmick murahan yang dilempar untuk menaikkan harga produk, fitur yang satu ini bekerja dengan manis dan berakhir fantastis. Fitur ini secara otomatis mengaktifkan Virtual Surround 7.1 yang bekerja fantastis untuk memecah detail suara dengan lebih baik. Efek tiga dimensi layaknya tengah duduk di dalam studio dipicu berdasarkan gerakan kepala Anda. Jika kepala Anda diam, maka efek suara layaknya di studio tersebut akan keluar dari sisi kiri dan kanan. Namun jika Anda menggerakkan kepala Anda menghadap ke kiri misalnya, maka suara hanya akan muncul di bagian kanan saja, layaknya di dunia nyata. Kombinasi dengan isolasi suara yang baik, Anda mendapatkan sebuah headset gaming mumpuni dengan fitur memanjakan dan menggoda.
Film

Dengan fitur suara tiga dimensi yang ia usung dan 7.1 Virtual Surround yang penuh detail, film adalah sumber media terbaik untuk menikmati fitur yang satu ini dengan maksimal. Kehadiran Galea 500 di kantor begitu tepat, apalagi dengan tersedianya Ready Player One yang siap digunakan untuk menjajalnya. Hasilnya? Fantastis. Dengan kesempatan untuk menggunakan control unit untuk mengaktifkan / mematikan fitur 3D sound ini, Anda bisa langsung merasakan perbedaan yang mendasar. Walaupun menikmatinya di tata suara stereo masih berada di kualitas atas rata-rata, namun menikmatinya di fitur 3D sepertinya membuat merasa Anda duduk di “bioskop” Anda sendiri. Suara keras yang keluar dari ledakan ataupun tabrakan yang biasanya melebur dan berujung buruk di headset stereo pada umumnya, mengalir dengan detail lebih baik di sini. Perangkat pendukung sinematik yang memesona.
Musik
Namun anehnya, berbeda dengan apa yang kami rasakan di film, kami justru agak segan menggunakan fitur 3D audio ini untuk menikmati musik-musik favorit. Ia mungkin akan bekerja fantastis di musik-musik yang memang seru untuk dinikmati di ruang tertutup / studio, yang berbasis akustik misalnya. Namun untuk genre musik yang lain, kami lebih memilih untuk menikmatinya dalam format stereo dengan pre-set “Music” yang memang menjadi salah satu yang tersedia saat ini. Menikmati genre hip-hop, RnB, hingga Metal memang jauh lebih baik di mode Stereo seperti ini. Walaupun fitur 3D ini memang menjanjikan detail, namun begitu dia diaplikasikan di music di luar akustik, hasilnya tidak bisa dibilang memuaskan. Hal inilah yang kami jajal dengan lagu favorit kami dari penyanyi Indonesia yang kini berdiri di bawah bendera 88Rising – Niki dengan “Dancing with the Devil”.
Game

Anda tentu tidak bisa menyebut sebuah produk sebagai sebuah headset gaming jika Anda tidak bisa menikmatinya secara optimal di video game favorit Anda. Dengan fleksibilitas yang ditawarkan oleh Galea 500, Anda bisa memanfaatkannya untuk sensasi game single-player ataupun kompetitif. Dengan virtual surround 7.1, detail suara untuk game yang menuntut Anda untuk menebak posisi musuh tentu lebih baik. Anda yang senang dengan game-game single-player yang berfokus pada cerita, apalagi jika ia menawarkan pengalaman sinematik yang menggoda, akan mencintai fitur 3D audio yang ia usung. Untuk game-game seperti DOTA 2 misalnya, selain detail suara untuk memperkuat atmosfer yang ada, detail suara kecil seperti suara teleport dari tim lawan akan membantu Anda menangkap gambaran apa yang sebenarnya terjadi di peta.
Kesimpulan

Berakhir jadi fitur yang lebih daripada sekedar gimmick, Acer membuktikan bahwa Predator Galea 500 adalah sebuah headset gaming yang fantastis dan unik di saat yang sama. Fitur audio tiga dimensi yang dihasilkan juga lewat 7.1 virtual surround yang ada memang berakhir membuat pengalaman menikmati konten multimedia, terutama video game dan film menjadi jauh lebih berkesan dibandingkan menggunakan headset konvensional pada umumnya. Walaupun harus diakui, untuk urusan musik, fitur stereo yang juga bisa Anda akses bersama dengan pre-set equalizer yang ada adalah opsi terbaik.
Walaupun demikian, sulit rasanya untuk tidak mengakui, bahwa untuk headset dengan harga seperti ini, fungsionalitas yang ditawarkan oleh Galea 500 memang terhitung terbatas. Untuk sebuah headset berbasis USB, ia tidak mendukung perangkat lunak, yang sama sekali membuat Anda tidak berkesempatan untuk memodifikasi sisi kosmetik atau sekedar equalizer yang ada. Fakta bahwa ia tidak bisa digunakan untuk platform lain selain PC, seperti Playstation 4 misalnya, juga jadi sumber kekecewaan yang lain. Untuk sebuah headset gaming yang harganya tidak terhitung murah, target pasar Acer sepertinya jelas dengan Predator Galea 500 ini.
Acer Predator Galea 500 saat ini ditawarkan di kisaran harga sekitar 4,2 juta Rupiah.