JagatPlay di E3 2018: Menjajal DREAMS – Game Keren yang Tak Bisa Dijelaskan!

Reading time:
June 18, 2018

Lantas, Bagaimana Cara Kerjanya?

DR Screen E32018 00004
Seperti menyediakan ruang bagi para content creator kreatif yang selama ini terhalangi karena ribetnya proses coding ataupun editing.

Dengan semua kombinasi kesederhanaan dan kompleksitas tersebut di dalam satu ruang yang sama, tentu saja DREAMS butuh user-interface yang mampu mengakomodasi hal tersebut. Karena percuma jika ia muncul sebagai sebuah software yang begitu luar biasa, namun terlalu sulit untuk dinavigasi dan dikuasai. Berita baiknya? Media Molecule juga mengeksekusi hal tersebut dengan sangat baik. Mereka berhasil menerjemahkan segala sesuatunya lewat tombol DualShock 4 yang terbatas. Lewat kontroler yang jumlah tombolnya sudah pasti jauh lebih sedikit daripada keyboard ini, Anda bisa melakukan segala sesuatunya.

Pertama, DREAMS menggunakan fungsi motion control untuk dikendalikan. Lewat sebuah ikon karakter (yang juga bisa Anda kustomisasi), Anda akan bisa menemukan tempat Anda di dunia ini. Navigasi dilakukan sepenuhnya dengan fitur motion control ini. Kedua, semua tombol di DualShock 4 yang lain akan punya fungsi berbeda-beda, termasuk kombinasi di antaranya.

Mengingat gerakan kini dilakukan penuh dengan fungsi motion control, analog kini berfungsi sepenuhnya untuk kamera agar Anda lebih mudah bergerak memanipulasi ragam objek yang ada, d-pad untuk urusan memperbesar atau mengecil ukuran objek yang Anda pilih, serta ragam tombol lain dan kombinasi yang secara instan memungkinkan Anda untuk melakukan clone, mengubah warna, mengakses menu cepat, dan sebagainya. Dengan fungsi sepert ini, DualShock 4 berujung “lebih dari cukup” untuk memfasilitasi kompleksitas DREAMS itu sendiri. Ketiga? Ia juga mendukung mode multiplayer split-screen, hingga Anda tidak hanya bermain, tetapi juga bisa membangun dunia baru bersama dengan satu orang yang lain. Jika satu player tengah mengendalikan objek atau melakukan sesuatu, maka gamer yang lain tidak bisa mengganggu dan begitu juga sebaliknya. Membuat proses kerjasama selalu kondusif.

Proses pemograman untuk sekuens yang Anda harapkan terjadi, baik ketika meracik video game, film animasi, ataupun sebuah proyek seni sekalipun dikerjakan dalam bentuk node-node kecil yang terpampang di layar. Setiap node merepresentasikan satu fungsi atau konten tertentu yang Anda suntikkan di dalamnya. Untuk menghasilkan satu keterkaitan satu sama lain, setiap node ini juga didukung dengan sebuah tombol kecil di bagian kanan yang jika Anda tekan, akan membuat Anda bisa menghubungkan node yang satu dengan yang lainnya. Setiap node ini akan hadir dalam format tiga dimensi, namun juga bisa diperlihatkan dalam bentuk yang lebih sistematik. Dengan menghubungkan node-node seperti ini, Anda bisa menciptakan game dengan mudah tanpa mengerti proses programming sama sekali.

Yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah berpikir runtut dan rasional. Sebagai contoh? Bayangkan Anda ingin menciptakan sebuah skenario dimana seorang NPC akan berdansa begitu Anda menemuinya setelah melompati sebuah platform yang sulit. Yang pertama Anda perlu lakukan adalah memunculkan NPC tersebut di layar. Dengan fungsi dan node “Animate”, Anda bisa merekam jenis dansa seperti apa yang ingin Anda racik. Anda hanya perlu memilih si NPC sebagai objek, memilih fungsi Animate dan kemudian tekan “Record”, menggunakan fungsi motion control untuk membuatnya berdansa dan bahkan tertawa, kemudian menyelesaikannya dengan “Done Recording”, dan Anda akan menemukan NPC terus berdansa. Sebuah node lahir di sana. Kemudian Anda bisa membuat node baru bernama “Trigger” yang seperti namanya, berfungsi untuk memicu fungsi tertentu jika karakter utama yang dikendalikan menyentuhnya. Meletakkan node “Trigger” di dekat NPC tersebut, dan kemudian menghubungkannya dengan node “Animate” yang baru saja kita hasilkan. Maka yang Anda dapatkan adalah sebuah skenario jika karakter Anda menyentuh zona Trigger yang sudah ditentukan sebelumnya, karakter NPC akan menghasilkan animasi yang ditentukan sebelumnya.

Fungsi “Animate” memang merupakan fungsi paling keren yang pernah kami lihat di Dreams. Dengan proses perekaman satu tombol saja, Anda bisa melakukan apapun dengannya. Seperti namanya, Animate memang ditujukan untuk membuat objek bergerak, dari sekedar membuat karakter berdansa misalnya, hingga membuat sebuah platform jembatan yang bergerak maju dan mundur, sampai menciptakan sebuah terrain yang kelap-kelip melalui proses perekaman perubahan warna yang Anda lakukan. Anda juga bisa mengatur apakah proses animasi ini akan berulang dalam fitur loop, hanya terjadi sekali saja, hingga menentukan kecepatannya. Semuanya dilakukan dengan sekedar merekam, menggerakkan objek, menghentikan proses perekaman dan voila! Anda baru saja menghasilkan sebuah animasi.

DR Screen E32018 00003
Tidak hanya genre berbeda, Anda juga bisa meracik presentasi visual dan audio yang Anda inginkan.

Tidak cukup sampai di sana saja, ada satu hal super keren lain yang bisa Anda lakukan dengan Dreams. Benar sekali, menciptakan soundtrack Anda sendiri. Dreams menyediakan beragam alat musik digital untuk Anda mainkan, dengan kesempatan untuk memodifikasi tinggi nada dan sejenisnya. Dengan proses perekaman sederhana yang biasanya juga diikuti dengan musik belakang layar, Anda bisa meracik soundtrack original Anda sendiri. Dikombinasikan dengan fungsi node yang terkait satu sama lain seperti skenario yang kami bicarakan di atas, Anda bahkan bisa menentukan kapan musik yang baru Anda racik ini akan terpicu. Membuat beberapa skenario, seperti musik pertempuran boss atau musik ketika masuk ke area tertentu dimungkinkan.

Dan itu baru sekelibat fungsi yang diperlihatkan oleh Media Molecule kepada kami. Sesi presentasi ditutup dengan setidaknya 8 buah permainan berbeda yang semuanya dibangun dari DREAMS. Setiap dari mereka mengusung genre berbeda, gameplay berbeda, pendekatan visual berbeda, dan daya tarik yang unik pula. Dan semuanya diracik dari awal, dari karakter, dunia, hingga musik dengan toolbox yang disediakan oleh DREAMS itu sendiri. Perwakilan dari Media Molecule menyebut bahwa library game-game yang mereka pertontonkan ini diracik dalam waktu 1 – 3 hari, tergantung kompleksitas yang ada. Hasilnya? Dari game ala Mario yang sekedar meminta Anda melompat dari kiri ke kanan, hingga pertempuran luar angkasa intens dengan pesawat super cepat dan sistem lock-on di dalamnya. Semuanya dimungkinkan.

Namun dengan kebebasan seperti ini, tentu saja quality control dibutuhkan. Karena seperti yang kita tahu, begitu banyak konten “sampah” diunggah user ke DREAMS, maka game ini akan berujung jadi mimpi buruk yang dihindari. Berbicara dengan kami, Media Molecule menyebut bahwa hal ini sudah dipikirkan matang. Seperti yang mereka tempuh dengan Little Big Planet, proses seleksi dan penyaringan konten, dari game penuh hingga sekedar objek yang bisa diunduh akan diaplikasikan di sini. Mereka juga akan membuat proses pencarian berdasarkan kata kunci lebih efektif, tidak hanya dari nama objek atau game secara spesifik saja, tetapi juga berdasarkan kata sifat yang lain. Kerennya lagi? Media Molecule juga akan memungkinkan gamer untuk memilih role dominan mereka, baik sebagai “Animator”, “Musician”, dll, agar mereka yang tertarik berkolaborasi bisa mencari user lain yang ahli di bidang berbeda dengan mudah. Tidak hanya itu saja, Content Creator juga bisa memilih opsi untuk memungkinkan konten yang sudah dibagi via dunia maya bisa dimodifikasi oleh gamer atau tidak. Catatan soal update dan “Version History” layaknya sebuah game penuh juga disertakan di setiap proyek yang ada. Holy..

Sulit untuk Dijelaskan!

DR Screen E32018 00007
Anda harus melihat dan merasakannya sendiri untuk memahami mengapa DREAMS, siap untuk mencuri hati!

Maka dengan semua tulisan impresi yang kami lemparkan di atas, kami yakin sebagian besar dari Anda mungkin merasa DREAMS, tidak terasa dan terdengar sebagai sebuah proyek yang istimewa. Seperti sub judul yang kami pilih di atas, satu-satunya cara untuk memahami betapa istimewa dan mengagumkannya proyek ini memang hanya dengan melihat dengan mata dan kepala Anda sendiri. Bukan karena soal visual dan sejenisnya, namun lebih kepada keberhasilan Media Molecule untuk meracik sebuah toolbox game development yang memungkinkan gamer manapun untuk memenuhi mimpi dan kreativitas mereka terkait video game, film animasi, ataupun proyek seni sekalipun. Semuanya dimungkinkan dengan hanya menggenggam DualShock 4 dan mengakses semua fungsi yang ditawarkan.

DREAMS memang tidak akan menjadi game untuk semua orang. Maka seperti gamer yang lebih menginginkan sensasi aksi yang lebih kental atau cerita sinematik yang kuat tidak akan jatuh hati dengan apa yang berusaha ditawarkan oleh Media Molecule di game yang satu ini. Namun bagi gamer yang selama ini punya energi kreatif berlebih, ingin memenuhi mimpi mereka meracik sebuah game tertentu atau bahkan film animasi, namun selama ini terkendala dengan kemampuan coding atau penggunaan software yang terbatas, akan bisa memanfaatkan DREAMS dengan optimal.

DR Screen E32018 00006
Ini akan menjadi game yang memang tidak untuk semua orang. Namun gamer yang tidak tertarik sekalipun akan berujung terpesona dengan apa yang berusaha dilakukan Media Molecule di sini.

Tentu menarik pula bahwa dengan toolbox sebebas dan sefleksibel seperti ini, proyek seperti apa yang kira-kira akan kita temukan dari gamer di seluruh dunia. Sejauh mata memandang, bagi kami, ada potensi bahwa Anda akan menemukan game-game multiplayer dan single-player beragam genre yan super menarik darinya. Tentu saja kami tidak akan merekomendasikan DREAMS bagi Anda, jika yang Anda cari hanyalah pengalaman pasif single-player untuk menikmati cerita yang ada.

DREAMS adalah sebuah game super unik dan berbeda yang untuk saat ini, daya tariknya harus Anda lihat dan nikmati sendiri. Semoga saja Sony cukup cerdas untuk merilis setidaknya sebuah versi demo untuk dijajal oleh gamer di seluruh dunia sebelum melepas game ini begitu saja ke pasaran. DREAMS sendiri rencananya akan dirilis di tahun 2018 ini, namun masih tanpa tanggal rilis pasti, eksklusif untuk Playstation 4. Ia juga akan mendukung fitur Virtual Reality via PSVR dan memungkinkan Anda meracik game-game VR nantinya di sana.

Pages: 1 2
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…