PlayTest: Gaming dengan Monitor 32:9 Samsung CHG90!

Reading time:
July 25, 2018

Picture-by-Picture

Samsung CHG90 jagatplay 107
Lewat user-interface sederhana, Anda bisa memanfaatkan fungsi PBP tanpa kesulitan.

Dengan aspect ratio 32:9 yang ia usung, Samsung CHG90 memang mendukung fitur multi-tasking yang terhitung mumpuni. Mengingat Anda bisa memperlakukannya layaknya dual-monitor tanpa bezel, ini berarti Anda mendapatkan dua monitor 1080p yang disatukan di dalam satu panel yang sama. Ukuran panjang ini akan membuat proses multi-tasking Anda kini mendukung setidaknya dua buah windows 16:9 bersebelahan jika Anda ingin menggunakannya. Membaginya ke dua bagian sama besar akan membuat windows Anda di setiap sisi tetap punya ukuran besar dan nyaman untuk dilihat, baik untuk konten multimedia, melihat dan mengerjakan data di excel, hingga sekedar memperbandingkan dua informasi dari dua situs yang berbeda, misalnya. Anda bisa melakukannya dengan mudah dan sederhana. Atau jika Anda berniat lebih jauh, Anda bisa membaginya ke beberapa windows lebih kecil untuk mengerjakan beragam tugas lebih baik.

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, Samsung CHG90 juga menawarkan sebuah fitur bernama PBP atau Picture-by-Picture. Intinya adalah membagi layar panjang ini ke dua buah layar 1080p dengan dua input HDMI terpisah dan Anda bisa menikmati kedua konten dari source berbeda tersebut secara bersamaan. Dengannya misalnya, Anda bisa menikmati game Playstation 4 di satu sisi dan pekerjaan Anda dengan PC di sisi yang lain. Namun skenario terbaiknya tentu mengakar pada game-game multiplayer kooperatif yang tidak mendukung fitur split-screen sama sekali. Dengan teknologi yang satu ini, dengan layar yang berdekatan satu sama lain, komunikasi dan usaha mencari informasi soal apa yang terjadi pada situasi pertarungan tentu saja akan berujung lebih baik. Apalagi jika Anda berdua kooperatif di sebuah game kompetitif, misalnya.

Samsung CHG90 jagatplay 108
Horizon Zero Dawn dan DOTA 2 bersamaan? Mengapa tidak?
Samsung CHG90 jagatplay 111
Namun saat fitur ini diaktifkan, fungsi HDR tidak aktif dan framerate untuk masing-masing bagian maksimal hanya di 60Hz.

Namun tentu saja, fitur Picture by Picture yang bisa diakses dengan sangat mudah lewat user-interface monitor ini punya kekurangannya sendiri. Mengingat ia akan berujung menjadi dua panel yang dibagi sama rata, akan ada dua fungsi yang tidak bisa Anda akses. Yang pertama, Anda tidak akan bisa mengaktifkan fitur HDR sama sekali. Kedua? Setiap bagian dari input HDMI ini hanya bisa menawarkan refresh rate hingga 60Hz saja. Sebuah kondisi yang tetap membuat monitor ini tetap nyaman untuk digunakan.

Sinematik dengan Ekstra Keuntungan Kompetitif

Screenshot 73
Aspect ratio 32:9 menghasilkan sensasi sinematik yang lebih baik.

Dengan aspect ratio 32:9 yang ia usung, yang tentu saja lebih panjang daripada monitor 21:9 sekalipun, ada sensasi sinematik yang lebih baik untuk game-games single-player non kompetitif. Menikmatinya di game-game seperti The Witcher 3 atau The Division misalnya menawarkan cita rasa yang baru dan berbeda berkat tidak hanya sensasi visual yang ada, tetapi juga ekstra sudut pandang yang ditawarkan di kedua sisi. Anda akan punya informasi ekstra untuk memantau apa yang terjadi di sekitar lingkungan. Dengan ragam efek visual yang muncul dan dramatis, game apapun yang Anda cicipi, selama memang mereka mendukung resolusi 3840 x 1080 akan terasa jauh lebih sinematik. Seperti menikmati sebuah film di layar lebar.

Namun tentu saja, Anda harus ingat pula, bahwa untuk bisa menikmati 3840 x 1080 secara optimal, Anda harus punya rig yang memadai, apalagi jika game yang hendak Anda jajal memang terhitung game AAA dengan visualisasi yang berat. Walaupun secara resmi mendukung, ia tidak akan secara otomatis berakhir seperti seharusnya pula. Salah satu “kesalahan” yang sering ditemui adalah penempatan user-interface yang tetap bertahan dalam format 16:9. Hasilnya? Terkadang Anda bertemu dengan video game yang memperlihatkan jumlah peluru atau HP di bagian tengah layar, sementara ekstra layar di sisi kiri dan kanan tetap memperlihatkan lingkungan tambahan nan sinematik. Terasa aneh di awal memang, namun Anda akan mengabaikannya dalam waktu dekat.

Screenshot 76
Walaupun secara resmi mendukung, sebagian besar game ini masih menempatkan UI yang ada dalam format 16:9.

Dari semua genre yang kami jajal, format 32:9 dengan layar 49 inchi yang ditawarkan oleh Samsung CHG90 ini, beberapa memang berasa lebih cocok dibandingkan dengan yang lain. Dengan layar panjang yang jika dimainkan dari jarak dekat akan juga mempengaruhi informasi yang Anda dapatkan peripheral vision yang ada, menikmati game racing apalagi dengan kamera dari dashboard akan menghasilkan sensasi yang lebih realistis. Menikmati game-game action third person shooter juga terasa lebih cocok daripada menikmati game first person shooter, terutama karena sensasi sinematik yang jauh lebih baik dengan informasi visual yang di kedua sisi yang lebih mudah diperhatikan. Walaupun tidak lantas membuatnya tidak bisa dinikmati di genre yang lain, namun kedua genre inilah yang menurut kami, memang terasa maksimal di sini.

ffxv s 2018 07 20 16 05 02 04
Daripada game dengan sudut pandang first person, ia terasa lebih baik untuk game third person.
Samsung CHG90 jagatplay 71
Memainkan game racing dengan kamera dashboard? Imersif!

Lantas, bagaimana dengan game kompetitif itu sendiri? Dengan dukugan 144Hz, Samsung CHG90 sudah punya basis untuk monitor gaming yang bisa diandalkan. Dan percaya atau tidak, resolusi 3840 x 1080 dalam ratio 32:9 yang ia usung ternyata juga bisa berujung menjadi semacam “cheat” legal di beberapa game kompetitif, terutama untuk yang kuat di fitur online multiplayer.

Samsung CHG90 jagatplay 59
“Cheat legal” untuk PUBG.
dota2 2018 07 20 14 13 57 79
Tetapi untuk beberapa game kompetitif lain, terutama dari Valve, “ekstra resolusi” ini sudah mereka antisipasi untuk tidak memberikan keuntungan apapun.
csgo 2018 07 18 16 43 26 62
Ekstra layar di kanan dan kiri di game seperti DOTA 2 dan CS: GO berujung gambar yang sekedar di-stretch tanpa keuntungan kompetitif sama sekali.

Ketika memainkan game seperti PUBG atau Fortnite misalnya, ekstra resolusi yang ada akan menawarkan ekstra FOV (field of view) untuk ekstra informasi visual yang tidak ditawarkan oleh monitor standar 16:9 misalnya. Dalam sekali pandang, ada lebih banyak area yang bisa Anda lihat dan perhatikan sekaligus, membuat Anda punya “keuntungan” tersendiri tentu saja. Namun berita baiknya? Beberapa developer seperti Valve misalnya, sudah memikirkan hal ini. Game kompetitif mereka seperti CS: GO dan DOTA 2 tidak terpengaruh oleh 32:9 ini. Ekstra resolusi kini diganti dengan gambar sama yang di-stretch tanpa memperluas sudut pandang sama sekali, membuatnya tidak menawarkan keuntungan apapun. Atau ada sedikit kompromi seperti Rainbow Six Siege yang menawarkan sedikit sekali ekstra FOV untuk menyebutnya sebagai “cheat legal”.

Samsung CHG90 jagatplay 32
Visualisasi 1 lapangan untuk FIFA dan PES.

Namun sensasi gameplay paling berbeda yang kami temukan tentu saja mengakar dari game sepakbola – FIFA dari EA Sports dan PES dari Konami. Walaupun masih bermasalah dengan user-interface yang terkunci di 16:9, aspect ratio dan resolusi ini akan menciptakan pengalaman game sepakbola yang unik dan berbeda dari apa yang Anda temukan selama ini. Karena tidak seperti 16:9 yang terbatas, 32:9 akan memungkinkan Anda mendapatkan sudut pandang lebih panjang, bahkan hampir mendekati posisi kedua gawang sekaligus. Ini berarti informasi lebih banyak soal posisi pemain Anda dan posisi pemain bertahan lawan untuk strategi yang lebih baik. Anda bahkan tidak perlu lagi melihat radar untuk hanya mengetahui kemana Anda harus menendang bola Anda. Fantastis!

Lebih dari sekedar gimmick, dengan dukungan yang ada, Samsung CHG90 dengan 32:9 ini memang bisa menawarkan pengalaman gaming yang lebih baik dan menarik di saat yang sama. Sinematik untuk game single player, imersif untuk game racing, sensasi sepakbola yang tidak ada duanya, dan ekstra “cheat legal” untuk beberapa game kompetitif. Pendekatan yang menarik.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…