PlayTest: Gaming dengan Samsung QLED 65Q9FN!
Membersihkan Salah Sangka!

Anda bisa berbicara dengan banyak gamer di luar sana, terutama untuk gamer yang menjadikan PC sebagai platform gaming utama, terkait teknologi display yang cocok untuk digunakan gaming. Maka sebagian besar dari mereka akan secara otomatis memilih monitor yang memang selalu hadir dengan klaim response time 1ms yang kemudian, diasosiasikan dengan input lag rendah dan penerjemahan perintah lebih baik. Dipadukan dengan refresh rate di atas 60Hz, ia jadi solusi untuk gaming kompetitif yang lebih mumpuni. Lantas, bagaimana dengan televisi itu sendiri? Sebagian gamer mungkin akan membuat Anda menghindarinya dengan menyebutnya sebagai display dengan input lag yang kentara, response time terlalu tinggi, tidak nyaman untuk genre game tertentu, dan sejenisnya. Pertanyaannya, benarkah demikian?
Harus jujur, kami juga termasuk salah satu gamer yang skeptis ketika Samsung mengirimkan Samsung QLED 65Q9FN ini ke kantor, apalagi setelah melihat statusnya sebagai sebuah SMART TV. SMART TV identik dengan begitu banyak proses processing, dari sekedar menjalankan sistem operais, aplikasi, hingga mengatur kualitas visual saat Anda menikmati konten multimedia itu sendiri. Begitu banyak proses ini kemudian diidentikkan dengan melambatkan kinerja televisi untuk menayangkan apa yang seharusnya ia tayangkan, dan kemudian berujung pada sensasi yang serupa dengan input lag. Apakah ada produk televisi bermasalah dengan kasus seperti ini? Iya. Apakah Samsung QLED 65Q9FN termasuk salah satunya? Untungnya, tidak.

Kuncinya tentu terletak pada teknologi dan fitur yang ditawarkan. Salah satu kunci keberhasilan Samsung mengatasi masalah ini adalah kesempatan untuk mengaktifkan “Game Mode” secara konsisten ketika Anda menjalankan mesin konsol Anda ataupun PC gaming Anda saat ini. Samsung QLED 65Q9FN menyediakan fitur terpisah untuk mode yang satu ini dan Anda berkesempatan untuk mengaktifkannya secara konstan, baik ketika Anda mengakses fitur 4K HDR 10 yang ia tawarkan ataupun tidak. Mengaktifkannya akan secara langsung menihilkan semua masalah yang sempat kami bicarakan tadi.
[gfycat data_id=”FirstPrestigiousCutworm”]
[gfycat data_id=”JealousConventionalIggypops”]
Kami menjajalnya langsung dengan dua game FPS di Playstation 4 PRO – Battlefield 1 dan Call of Duty: WWII. Cara mengujinya sendiri cukup sederhana. Menggunakan kamera slow motion yang tersedia di perangkat smartphone yang ada, kami ingin melihat seberapa lambat reaksi tembakan akan muncul ketika kami menekan tombol trigger yang ada di kedua game tersebut. Hasilnya? Rekasi muncul dalam waktu sepersekian detik, membuktikan bahwa input lag benar-benar tidak signifikan selama Anda mengaktifkan Game Mode yang memang menjadi fitur yang ada. Memainkan game-game kompetitif seperti di mode multiplayer COD: WWII juga tidak punya pengaruh yang signifikan. Input Lag bukan masalah di Samsung QLED 65Q9FN, walaupun adalah fakta bahwa ia adalah sebuah SMART TV Anda bisa melihat buktinya di video yang kami sertakan di atas. Anda bahkan bisa mengaktifkan salah satu fitur lainnya, yang cukup membuat kami kagum.
Game Motion Plus yang Menarik

Samsung QLED 65Q9FN bahkan menawarkan sebuah fitur yang mungkin terdengar seperti sebuah gimmick omong kosong, namun berakhir fantastis ketika kami jajal. Fitur yang kami bicarakan tersebut adalah sesuatu yang mereka sebut sebagai “Game Motion Plus”. Di bagian definisi, ia dijelaskan sebagai fitur yang didesain dengan satu tujuan: memperkecil blur saat pergerakan cepat terjadi, yang otomatis, membuat game terasa lebih tajam. Anda bisa mengaktifkan dan mematikan fitur ini kapan saja. Kami tentu saja, menjajal dan membandingkannya.
Hasilnya adalah sebuah fitur dan teknologi yang bukan sekedar gimmick. Ketika diaktifkan, Game Motion Plus memang berhasil menghasilkan ilusi bahwa Anda menikmati sebuah game yang terasa lebih halus dan lancar dibandingkan dengan versi originalnya, terutama untuk game-game yang punya framerate rendah. Proses post-processing yang terjadi membuat pergerakan terasa lebih mulus, apalagi jika Anda mengakses gerak kamera dengan cepat. Namun di sisi lain, Anda akan menemukan sedikit bayangan visual di bagian fokus kamera, seperti kepala ataupun crosshair, ketika melakukannya. Membandingkannya dengan fitur ini dimatikan benar-benar terasa berbeda.
[gfycat data_id=”MediocreFarChamois”]
[gfycat data_id=”ColossalBrilliantAkitainu”]
Walaupun beberapa orang mungkin lebih memilih untuk mematikannya untuk sensasi 30fps layaknya game 30fps yang seharusnya, kami sendiri membiarkannya aktif untuk menikmati sensasi gaming yang terasa lebih lancar dan halus, seperti yang kami uji di Far Cry 5 dan Yakuza 6: The Song of Life di atas. Menggunakan kamera slow-motion sama yang ditawarkan oleh smartphone kami di framerate yang sama, Anda bisa melihat bagaimana keduanya terasa punya kemulusan gerak yang berbeda, padahal bergerak di kecepatan yang serupa. Satu-satunya konsekuensi yang harus dihadapi hanyalah sedikit glitch visual, yang di mata kami, adalah kompensasi yang pantas.