Review Dead Cells: Adiksi dalam Mati!
Adiksi dalam Mati

Walaupun kematian menjadi tidak terhindarkan dan Anda akan seringkali memulai game dari awal dengan stage acak yang membuat segala sesuatunya berubah dan berbeda, Dead Cells menyuntikkan sebuah sistem yang uniknya, membuat setiap kematian yang tercipta tersebut hadir sebagai sebuah progress. Pelan tapi pasti, Anda akan merasa bahwa karakter Anda tumbuh semakin kuat dan lebih bisa bertahan dan menyelesaikan ragam tantangan dengan lebih mudah. Kuncinya ada di beberapa upgrade yang didesain, berbentuk permanen.
Seperti halnya “Runes” – kemampuan eksplorasi yang sempat kami bicarakan sebelumnya untuk menghadirkan kesan Metroidvania untuk mengakses beberapa lokasi baru, Dead Cells juga menyuntikkan mekanisme lain yang menawarkan progress permanen, sekecil apapun itu, untuk memastikan bahwa kematian dan permainan ulang Anda dari awal bukanlah sesuatu yang sia-sia. Kata kuncinya terletak pada dua hal: Cells dan Blueprint.
Cells adalah resource mata uang di luar Gold yang esensial di dalam Dead Cells. Jika Gold bisa Anda gunakan untuk membeli equipment yang ditawarkan oleh merchant atau melakukan re-roll status di merchant yang lain, Cells yang berbentuk seperti bola cahaya yang jatuh dari musuh ataupun Anda dapatkan dari sebuah tabung spesifik di dalam dungeon lebih diarahkan untuk menghasilkan upgrade permanen yang tentu saja, akan membuat perjalanan Anda lebih mudah nantinya. Tidak seperti senjata, equipment, ataupun magic yang akan hilang ketika Anda mati, semua upgrade berbasis Cells akan terus Anda bawa.


Hanya bisa dialokasikan lewat merchant spesifik yang biasanya menunggu Anda di transisi satu level ke level lainnya, Cells bisa didistribusikan untuk beragam hal berbeda. Anda bisa menggunakannya misalnya, untuk membuat jumlah Potion pemulih Anda bertambah, membuat uang yang bisa Anda simpan setelah mati lebih tinggi, membuat Anda kini berkesempatan untuk mendapatkan senjata, panah, atau perisai acak dengan status lebih tinggi saat memulai permainan, atau sekedar melakukan upgrade lain yang meningkatkan potensi drop persenjataan di tingkat kelangkaan yang lebih tinggi. Cells juga bisa dimanfaatkan untuk “membayar” dan memenuhi kebutuhan untuk elemen permanen yang lain – Blueprints.
Maka seperti halnya Cells yang berfungsi sebagai resource yang penting untuk upgrade permanen, penguatan karakter Anda juga akan ditentukan oleh elemen gameplay lain yang tidak kalah penting – Blueprints. Seperti namanya, Blueprints merupakan rancang item yang tidak bisa Anda gunakan secara langsung, tetapi membutuhkan sejumlah Cells untuk ditebus. Ia bisa berakhir menjadi senjata melee, panah, perisai, tetapi juga bisa berisikan elemen yang lain seperti Mutations misalnya. Mutations adalah sebuah buff karakter yang bisa Anda pilih di setiap transisi level untuk meracik gaya bermain efektif Anda. Dipasangkan ke karakter Anda layaknya sebuah skill pasif, Mutations bisa membuat Anda mendapatkan HP berdasarkan jumlah musuh yang Anda bunuh, memperkuat damage sejumlah musuh yang hadir di satu lokasi, hingga sekedar membuat serangan Anda lebih mematikan dengan menggunakan efek status yang ada. Mutations ini bisa Anda gunakan setelah Blueprint-nya Anda tebus.


Blueprint ini juga bisa berisikan beragam senjata yang lebih kuat. Membayar Cells yang dibutuhkan akan membuat senjata-senjata tersebut muncul di hadapan Anda untuk langsung Anda gunakan. Namun bukan itu peran utamanya. Untuk setiap Blueprint senjata, perisai, equipment, hingga panah yang berhasil Anda tebus dengan Cells, maka senjata-senjata tersebut kini “eksis” di dalam dunia Dead Cells dan berkesempatan untuk Anda dapatkan secara acak selama proses eksplorasi dungeon. Semakin banyak Blueprint yang Anda tebus, semakin banyak varian perlengkapan yang Anda temukan secara acak, dan semakin banyak pula kesempatan Anda untuk menggunakan varian persenjataan yang tentu saja lebih kuat untuk membuat perjalanan Anda lebih mudah. Semakin banyak blueprint yang Anda temukan dan tebus, semakin banyak pula persenjataan kuat yang bisa Anda temukan.

Dengan kedua sistem upgrade yang akan terus hadir secara permanen ini, maka setiap kematian yang harus Anda telan dari Dead Cells berujung tidak sia-sia. Sekecil apapun Cells yang Anda setor untuk membuka buff atau blueprint tertentu, sesedikit apapun Blueprint yang Anda temukan dari pertarungan boss atau musuh lebih kuat bernama “Elite”, akan berkontribusi untuk membuat perjalanan hidup Anda selanjutnya menjadi lebih mudah. Pelan tapi pasti, Anda akan mulai merasakan bahwa untuk setiap kematian yang terjadi, dimana Anda harus mengulang segala sesuatu dari awal, Anda akan merasakan tingkat kesulitan yang lebih rendah. Stage pertama yang butuh 5 – 8 menit untuk diselesaikan di awal, sekadar bisa Anda ratakan dalam waktu hanya beberapa menit saja.
Tidak Hanya Cepat, Tapi Juga Taktis

Salah satu hal yang fantastis dari Dead Cells juga mengakar pada sistem pertarungan yang menuntut Anda untuk tidak hanya berpikir, mengantisipasi, dan bertindak dengan cepat, tetapi juga berpikir dan merencanakan segala sesuatunya dengan lebih taktis. Contoh yang paling sederhana? Prioritas misalnya. Dengan setiap area yang biasanya mengusung varian musuh berbeda, Anda akan mulai mempelajari musuh mana yang harus Anda habisi terlebih dahulu untuk membuat pertarungan yang lebih aman dan area menjadi lebih mudah “dikuasai”. Skala prioritas tercipta dan aksi Anda akan bergerak untuk membuat mereka jadi target terlebih dahulu. Anda juga akan mulai mempelajari apa yang bisa dilakukan atau tidak bisa dilakukan sebuah varian musuh untuk mengantisipasi gerak yang ada. Memahami apakah mereka bisa melakukan teleport atau tidak, arti dari setiap animasi serang, dan mana yang berfokus pada melee / range akan membantu Anda melewati Dead Cells dengan lebih mudah.
Namun elemen strategi yang paling esensial dari Dead Cells adalah memikirkan dan merencanakan build karakter Anda itu sendiri. Dead Cells memang tidak bertindak seperti game action RPG dengan atribut yang bisa Anda kendalikan atau sistem kenaikan level. Namun seiring dengan proses eksplorasi yang ada, Anda akan menemukan Scroll Upgrade yang memungkinkan Anda untuk meningkatkan 1 level dari tiga karakteristik yang ada: Brutality, Tactics, atau Survival.


Setiap level biasaya akan memberikan Anda tambahan damage ataupun persentase jumlah HP yang berbeda. Menariknya lagi? Bergantung pada seberapa banyak point yang Anda distribusikan pada masing-masing kategori tersebut, ia juga akan mempengaruhi efek Mutations yang Anda pilih sebelumnya. Sebagai contoh? Jika 2 dari 3 Mutations Anda didasarkan pada Brutality dan efek mereka akan menguat jika Anda tingkatkan via Scrolls, biasanya ia akan punya kompensasi di peningkatan HP yang lebih rendah daripada Anda mengalihkan point tersebut ke Survival misalnya. Apakah Anda ingin DPS Anda naik tetapi dengan HP kecil, ataukah DPS tetap tetapi dengan peningkatan HP signifikan? Anda yang memilih.
Pilihan taktis juga meluncur dari sistem status effect itu sendiri. Bersama dengan senjata dan equipment yang Anda dapatkan selama proses eksplorasi, Anda biasanya akan menemukan bahwa senjata-senjata ini biasanya hadir dengan status effect spesifik. Sebagai contoh? Ada senjata yang efeknya menghasilkan +100% damage jika musuh tengah terbakar misalnya. Untuk memanfaatkan senjata tersebut dengan maksimal, Anda tentu saja ingin memastikan bahwa slot senjata kedua Anda berisikan bom molotov yang bisa membuat musuh terbakar. Kemudian Anda juga bisa menyertakan Mutations yang misalnya membuat tambahan “+90 DPS” setiap kali musuh mengalami status effect. Hasilnya? Kombinasi ketiga hal ini akan membuat perjalanan Anda tentu saja lebih efektif .


Dengan begitu banyak status effect, dari Frozen, Poison, Bleeding, hingga Burn yang masing-masing bisa mempengaruhi persenjataan dan status effect Anda, Anda tentu harus mengatur strategi kombinasi seperti apa yang cocok. Walaupun sebagian besar senjata yang Anda dapatkan berujung acak, kesempatan untuk melakukan re-roll dengan menggunakan sejumlah Gold menjadi solusi terbaik Anda untuk mendapatkan kombinasi seperti apa yang Anda inginkan, walaupun tidak ada yang bisa dipastikan. Ada sesuatu yang harus Anda pikirkan dan rencanakan di sini, dan bukan sekedar datang dan bertarung membabi-buta di Dead Cells.
Hadir dengan varian senjata yang ia miliki, yang masing-masing juga memiliki kecepatan serangan dan tingkat damage berbeda, dengan ragam sifat yang juga berbeda untuk dimaksimalkan, Anda juga harus mempertimbangkan dan memilih mana yang memang cocok dengan gaya bermain Anda. Sebagai contoh? Broadsword misalnya, adalah pedang besar yang lambat, tetapi punya damage besar. Atau Assassin’s Dagger yang menjamin serangan critical jika Anda menyerang dari belakang. Mengingat sebagian besar musuh di Dead Cells bergerak cepat, maka kedua senjata ini adalah “mimpi buruk”. Namun begitu Anda mengkombinasikannya dengan serangan es yang bisa membuat musuh terperangkap dan terkunci selama beberapa saat? Ia bisa berujung senjata mematikan yang fantastis. Anda juga selalu punya ruang untuk menjadikan senjata range seperti panah sebagai opsi misalnya. Semuanya diperbolehkan dan efektif, selama Anda bisa mengkombinasikannya.