Review Senran Kagura Reflexions: Pijat Tanpa Manfaat!
Fan-Service Maksimal

Maka dengan daya tarik yang berusaha ia tawarkan, Anda sepertinya sudah sangat memahami apa yang menjadi intisari Senran Kagura Reflexions kali ini. Sebuah franchise yang di masa lalu dimulai dari sebuah game action dengan efek kehancuran kostum, menjadi sebuah game pertempuran senapan air dengan bikini, dan kini menjadi sebuah game first person dengan pijat-memijat sebagai fokus utama. Benar sekali, ini adalah game yang menjual fan-service di kualitas yang paling maksimal.
Dengan Asuka yang berdiri di depan mata Anda dengan proporsi tubuh yang tidak “seimbang” dan guncangan di bagian tertentu setiap kali ia bergerak, Anda yang membeli Senran Kagura Reflexions ini tentu akan mendapatkan apa yang Anda inginkan dan butuhkan. Kerennya lagi? Marvelous sepertinya tidak berusaha menahan diri sama sekali untuk mencuri hati pasar utamanya, para otaku yang menggemari seri Senran Kagura selama ini. Tidak hanya sekedar menghadirkan beragam kostum seksi begitu saja, mereka juga seolah berusaha untuk memastikan bahwa seri ini mengakomodasi apapun “kebutuhan” gamer itu sendiri. Asuka di sini juga bermain peran untuk memenuhi trope-trope spesifik anime, dari menjadi imouto, guru les lengkap dengan kacamata, pakaian olahraga di sekolah, seragam untuk murid teladan, hingga pakaian terbuka dari pita seolah-olah ia menghadiahi diri kepada Anda.


Dikombinasikan dengan karakteristik, intonasi, hingga konten percakapan yang diracik untuk meluluhkan hati Anda yang kesepian, Senran Kagura Reflexions membangun romansa dengan trope klise yang serupa. Tidak ada konten yang mendalam di dalamnya, sekedar sesuatu yang lembut dan menggoda dari sisi visual dan percakapan, cukup untuk membuat Anda tersenyum di beberapa kesempatan. Sayangnya, sulit untuk merasionalisasi bahwa apa yang terjadi memang sesuatu yang masuk akal. Seorang wanita yang jatuh hati pada Anda karena Anda jago dalam hal pijat-memijat tangan? Ada banyak film aneh yang plotnya, bahkan lebih masuk akal dari apa yang berusaha ditawarkan oleh Marvelous di sini.


Bersama dengan mode cerita yang akan membantu Anda membuka beberapa item unlockable, terutama untuk mendadani Asuka dengan bebas, Senran Kagura Reflexions juga menawarkan beberapa mode ekstra yang memang didesain untuk mengeksploitasi hal yang sama. Ada mode Diorama dimana Anda bisa mengatur pose dan memotret mereka, ada mode Mini-Reflexology dimana Anda bisa memainkan konten serupa mode Story namun dengan kostum alternatif yang Anda rancang sendiri untuk sosok si Asuka, hingga sekedar Dress-Up untuk menguji beragam kosmetik yang bisa Anda kenakan.
HD Rumble? Pffttt..

Sejak ia diperkenalkan untuk Nintendo Switch, Marvelous senantiasa menyebut bagaimana Senran Kagura Reflexions ini didesain khusus untuk Switch untuk membantu Anda merasakan sensasi teknologi Joy-Con di HD Rumble yang sesungguhnya. Teknologi sama yang di game seperti 1-2 Switch misalnya, bahkan memungkinkan Anda merasa emulasi jumlah kelereng yang bergetar di “dalamnya”, teknologi vibrasi dengan tingkat akurasi yang mengagumkan. Dengan konten yang ia usung, ada banyak implementasi konsep “nakal” HD Rumble yang bisa digunakan untuk Senran Kagura Reflexions ini. Namun sayangnya, pada akhirnya, klaim tersebut berujung omong kosong.


Sebelum kita membicarakan hal ini, ada baiknya kita membicarakan konten Senran Kagura Reflexions ini terlebih dahulu. Game ini, setidaknya di mode cerita, terbagi ke dalam setidaknya tiga bagian gameplay untuk setiap chapter yang ada. Bagian pertama akan meminta Anda memilih bagian tangan Asuka untuk dipijat, yang masing-masing darinya akan diteruskan pada “mimpi” lain dimana Asuka akan mengenakan pakaian berbeda-beda. Bagian kedua berisikan sosok Asuka yang berdiri, dan Anda harus mencari dan memijat bagian tubuhnya yang lelah. Reaksi berbeda akan muncul bergantung pada bagian tubuh yang Anda pijat, dengan efek dan warna latar belakang yang akan muncul dalam ragam varian. Hingga pada akhirnya Anda akan diminta untuk mengakhiri sesi pijat tersebut dengan menggunakan alat ataupun teknik tangan kosong pemungkas, hingga Asuka berujung “rileks”.
Seiring dengan chapter yang berhasil Anda selesaikan dengan sempurna, sebuah indikator berbentuk kristal akan mulai terisi. Berhasil membuatnya penuh akan memberikan Anda, ending terbaik. Lakukan dan ulangi hal yang serupa jika Anda tertarik mengumpulkan ragam kostum yang ada, atau sekedar, hingga Anda muak.
Fungsi Joy-Con dan getar HD Rumble yang diklaim jadi daya tarik game yang satu ini memang berfungsi dengan seharusnya. Motion control digunakan pada saat Anda memasuki fase terakhir, ketika Anda mulai memijat Asuka dengan tangan ataupun beragam peralatan, seperti roller, brush, ataupun ultimate massager yang berbentuk tak ubahnya alat bantu seks (desain yang sepertinya memang sengaja diarahkan ke sana). Akurasi Joy-Con untuk membaca gerak tangan Anda memang maksimal, tetapi tidak lantas membuat ilusi bahwa Anda tengah memijat Asuka di dunia nyata, lantas bisa tercapai. Karena harus diakui, fungsi HD Rumble yang ia gembar-gemborkan akan dioptimalkan di sini, berakhir jadi HD Memble.


Karena jika dibandingkan dengan game serupa seperti halnya 1-2 Switch khususnya, fungsi HD Rumble di Senran Kagura Reflexions ini tidak bisa dibilang memesona. Banyak situasi pijat, apalagi ketika Anda memijat tangannya, yang sekedar berujung menghasilkan efek getar yang tidak representatif dengan apa yang Anda lihat di layar. Daripada “HD Rumble”, yang Anda rasakan hanyalah Rumble saja. Situasi setelah bagian pertama, termasuk ketika Anda menggunakan peralatan tertentu atau berujung “nakal” dan berusaha menyentuh bagian terlarang tubuhnya juga tidak banyak menghasilkan sensasi HD Rumble dengan kualitas setara 1-2 Switch. Pada akhirnya, yang Anda temukan hanyalah “getar”. Dengan kondisi seperti ini, Senran Kagura Reflexions memang jelas, tidak menjual hal tersebut.
Dengan kondisi seperti ini, dimana klaim soal HD Rumble terasa tidak lebih dari sekedar gimmick di tangan kami, maka jelas bahwa Senran Kagura Reflexions memang hadir untuk menjadikan sensasi sensualitas lewat pakaian dan sikap tubuh sugestif milik Asuka sebagai daya tarik utama. Kami yakin bahwa motivasi untuk membeli game yang ditawarkan dalam format per karakter dengan harga terjangkau ala strategi Summer Lesson dari Bandai Namco ini, memang ditujukan untuk menikmati sensualitas karakter Senran Kagura favorit Anda, dan tidak lebih.











