JagatPlay di TGS 2018: Menjajal DEMO Deracine!
Deracine, berapa banyak dari Anda yang masih familiar dan mengingat game yang satu ini? Untuk Anda yang lupa atau bahkan baru pertama kali mendengarnya, tidak perlu khawatir, karena memang promosi untuknya berujung lebih lemah dan sedikit tenggelam dibandingkan dengan Sekiro: Shadows Die Twice. Untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, Deracine merupakan game VR dari From Software, developer sama yang menangani Souls, Bloodborne, dan tentu saja yang kita bicarakan sebelumnya – Sekiro. Kita tentu saja tidak berbicara tentang VR yang akan membawa Anda bertempur melawan monster atau ksatria raksasa di tingkat kesulitan yang tinggi. Deracine hadir dengan pendekatan yang berbeda.
Kami sebenarnya sudah sempat berbicara langsung dengan Miyazaki terkait ambisinya dalam format VR dengan Deracine di ajang E3 2018 yang lalu. Namun antrian yang begitu panjang di kala itu tidak memungkinkan kami untuk menjajalnya terlebih dahulu. Siapa yang mengira bahwa kesempatan tersebut justru datang dari sesi yang ditawarkan Sony untuk TGS 2018, dimana kami bisa memilih untuk memainkan judul-judul game VR yang tersedia di booth mereka selama setidaknya, setengah jam. Dengan kesempatan emas seperti ini, sulit rasanya untuk tidak langsung memilih Deracine dan memahami apa yang berusaha ditawarkan Miyazaki-san dan From Software di sini.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Deracine? Inilah impresi kami:
Pelan, Santai, Membingungkan
Sebelum Anda terjun lebih dalam dan berharap Deracine adalah sebuah game ala Souls mengingat nama From Software yang mengikutinya, kami harus menegaskan terlebih dahulu, bahwa ia tidak demikian. Bahkan bisa dibilang, jika dibandingkan dengan seri Souls, Deracine justru jadi produk tangan dingin Miyazaki yang jauh lebih tenang dan santai, dan bisa jadi berakhir, justru lebih membingungkan dari apa yang Anda nikmati selama ini.
Lantas, apa itu Deracine? Anda sudah tahu setidaknya satu informasi yang ia tawarkan, bahwa ini adalah sebuah game VR. Anda sendiri berperan sebagai sebuah spirits / roh yang berkaitan erat dengan satu karakter wanita yang ada. Namun Anda bukan sembarang roh. Dengan menggunakan tangan kiri dan kanan Anda, Anda memiliki kemampuan untuk memanipulasi waktu pada objek spesifik yang ada. Tetapi tidak bisa dilakukan secara bebas, “waktu / hidup” di sini menjadi komoditi yang terbatas. Ini berarti Anda harus menyerap “waktu / hidup” dari objek tertentu terlebih dahulu, menyimpan, dan kemudian baru bisa menggunakannya di objek yang lain.
Anda akan dibekali dengan dua ekstra kemampuan lain. Anda bisa membuka sebuah jam untuk melihat objektif yang perlu Anda lakukan dan juga sebuah inventory slot berukuran 3 x 2 dalam bentuk kotak transparan untuk melihat item-item seperti apa yang sudah Anda kumpulkan sejauh ini. Maka dengan kombinasi keduanya, Anda sepertinya sudah mengerti apa kira-kira gameplay yang ditawarkan oleh Deracine.
Benar sekali, Deracine adalah sebuah game berbasis puzzle dan eksplorasi sebagai pondasi. Bertempat di sebuah sekolah yang punya banyak ruang, cerita akan ditawarkan dalam bentuk chapter per chapter. Setiap chapter akan menawarkan masalah baru dan tentu saja, menuntut Anda untuk mencari tahu sendiri kira-kira apa yang butuh Anda lakukan untuk menyelesaikannya. Solusi bisa muncul sesederhana melihat dengan saksama keanehan atau objek yang bisa Anda ambil dari ruangan tertentu misalnya, hingga harus menggunakan mekanisme lain seperti berjongkok misalnya, untuk mencuri kunci dari karakter yang tengah duduk. Atau di beberapa titik, menggunakan kemampuan Anda untuk menyerap dan memberikan waktu atau hidup untuk memicu sesuatu.
Dari sesi demo singkat yang kami jajal, tidak ada sesi aksi yang kental di sini. Deracine adalah sebuah game super tenang yang meminta Anda untuk berpikir dan mencari solusi untuk sebuah masalah tanpa ada informasi yang secara eksplisit menjelaskan apa yang harus Anda lakukan, semuanya ditawarkan dalam bentuk clue-clue yang harus Anda cari sendiri, baik dari sekedar kertas yang Anda temukan hingga bayangan karakter yang bisa Anda dengar percakapannya untuk mengira-ngira kemana Anda harus melangkah. Sisanya adalah mempelajari dan mengingat ruangan apa saja yang ada, mengingat ukurannya yang cukup besar.
Sekilas apa yang ditawarkan Deracine memang tidak bisa dibilang akan menarik untuk semua gamer. Gamer yang mencintai sisi action di VR atau lebih gila lagi berharap bahwa ia akan berakhir menjadi sebuah seri Souls misalnya, tidak akan menikmati game puzzle super tenang seperti ini. Mengingat tidak ada clue visual jelas kemana Anda harus melangkah selanjutnya, Anda juga dituntut untuk “bersabar” dan memerhatikan dengan jelas soal apa yang kira-kira harus Anda lakukan selanjutnya.