JagatPlay di TGS 2018: Menjajal DEMO Deracine!

Reading time:
September 24, 2018
deracine

Deracine, berapa banyak dari Anda yang masih familiar dan mengingat game yang satu ini? Untuk Anda yang lupa atau bahkan baru pertama kali mendengarnya, tidak perlu khawatir, karena memang promosi untuknya berujung lebih lemah dan sedikit tenggelam dibandingkan dengan Sekiro: Shadows Die Twice. Untuk menyegarkan kembali ingatan Anda, Deracine merupakan game VR dari From Software, developer sama yang menangani Souls, Bloodborne, dan tentu saja yang kita bicarakan sebelumnya – Sekiro. Kita tentu saja tidak berbicara tentang VR yang akan membawa Anda bertempur melawan monster atau ksatria raksasa di tingkat kesulitan yang tinggi. Deracine hadir dengan pendekatan yang berbeda.

Kami sebenarnya sudah sempat berbicara langsung dengan Miyazaki terkait ambisinya dalam format VR dengan Deracine di ajang E3 2018 yang lalu. Namun antrian yang begitu panjang di kala itu tidak memungkinkan kami untuk menjajalnya terlebih dahulu. Siapa yang mengira bahwa kesempatan tersebut justru datang dari sesi yang ditawarkan Sony untuk TGS 2018, dimana kami bisa memilih untuk memainkan judul-judul game VR yang tersedia di booth mereka selama setidaknya, setengah jam. Dengan kesempatan emas seperti ini, sulit rasanya untuk tidak langsung memilih Deracine dan memahami apa yang berusaha ditawarkan Miyazaki-san dan From Software di sini.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Deracine? Inilah impresi kami:

Pelan, Santai, Membingungkan

deracine2
Deracine adalah sebuah game VR berbasis puzzle. Menemukan cara untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan mencari objek yang dibutuhkan atau menemukan metode yang tepat jadi fokus.

Sebelum Anda terjun lebih dalam dan berharap Deracine adalah sebuah game ala Souls mengingat nama From Software yang mengikutinya, kami harus menegaskan terlebih dahulu, bahwa ia tidak demikian. Bahkan bisa dibilang, jika dibandingkan dengan seri Souls, Deracine justru jadi produk tangan dingin Miyazaki yang jauh lebih tenang dan santai, dan bisa jadi berakhir, justru lebih membingungkan dari apa yang Anda nikmati selama ini.

Lantas, apa itu Deracine? Anda sudah tahu setidaknya satu informasi yang ia tawarkan, bahwa ini adalah sebuah game VR. Anda sendiri berperan sebagai sebuah spirits / roh yang berkaitan erat dengan satu karakter wanita yang ada. Namun Anda bukan sembarang roh. Dengan menggunakan tangan kiri dan kanan Anda, Anda memiliki kemampuan untuk memanipulasi waktu pada objek spesifik yang ada. Tetapi tidak bisa dilakukan secara bebas, “waktu / hidup” di sini menjadi komoditi yang terbatas. Ini berarti Anda harus menyerap “waktu / hidup” dari objek tertentu terlebih dahulu, menyimpan, dan kemudian baru bisa menggunakannya di objek yang lain.

deracine3
Anda juga dibekali dengan kemampuan untuk mengendalikan waktu / hidup sebagai solusi pemecahan puzzle.

Anda akan dibekali dengan dua ekstra kemampuan lain. Anda bisa membuka sebuah jam untuk melihat objektif yang perlu Anda lakukan dan juga sebuah inventory slot berukuran 3 x 2 dalam bentuk kotak transparan untuk melihat item-item seperti apa yang sudah Anda kumpulkan sejauh ini. Maka dengan kombinasi keduanya, Anda sepertinya sudah mengerti apa kira-kira gameplay yang ditawarkan oleh Deracine.

Benar sekali, Deracine adalah sebuah game berbasis puzzle dan eksplorasi sebagai pondasi. Bertempat di sebuah sekolah yang punya banyak ruang, cerita akan ditawarkan dalam bentuk chapter per chapter. Setiap chapter akan menawarkan masalah baru dan tentu saja, menuntut Anda untuk mencari tahu sendiri kira-kira apa yang butuh Anda lakukan untuk menyelesaikannya. Solusi bisa muncul sesederhana melihat dengan saksama keanehan atau objek yang bisa Anda ambil dari ruangan tertentu misalnya, hingga harus menggunakan mekanisme lain seperti berjongkok misalnya, untuk mencuri kunci dari karakter yang tengah duduk. Atau di beberapa titik, menggunakan kemampuan Anda untuk menyerap dan memberikan waktu atau hidup untuk memicu sesuatu.

deracine1
Tanpa clue yang jelas dan menuntut Anda mengeksplorasi sekolah yang jadi lokasi utama, Deracine jadi game santai dan cukup membingungkan di saat yang sama.

Dari sesi demo singkat yang kami jajal, tidak ada sesi aksi yang kental di sini. Deracine adalah sebuah game super tenang yang meminta Anda untuk berpikir dan mencari solusi untuk sebuah masalah tanpa ada informasi yang secara eksplisit menjelaskan apa yang harus Anda lakukan, semuanya ditawarkan dalam bentuk clue-clue yang harus Anda cari sendiri, baik dari sekedar kertas yang Anda temukan hingga bayangan karakter yang bisa Anda dengar percakapannya untuk mengira-ngira kemana Anda harus melangkah. Sisanya adalah mempelajari dan mengingat ruangan apa saja yang ada, mengingat ukurannya yang cukup besar.

Sekilas apa yang ditawarkan Deracine memang tidak bisa dibilang akan menarik untuk semua gamer. Gamer yang mencintai sisi action di VR atau lebih gila lagi berharap bahwa ia akan berakhir menjadi sebuah seri Souls misalnya, tidak akan menikmati game puzzle super tenang seperti ini. Mengingat tidak ada clue visual jelas kemana Anda harus melangkah selanjutnya, Anda juga dituntut untuk “bersabar” dan memerhatikan dengan jelas soal apa yang kira-kira harus Anda lakukan selanjutnya.

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…