Review Marvel’s Spider-Man: Sang Manusia di balik Topeng!
Misi Sampingan: Tidak Istimewa tapi Berharga

Dengan pergerakan sebagian besar game dengan dunia luas ala Marvel’s Spider-Man yang saat ini lebih menonjolkan sisi eksplorasi dan membiarkan gamer menemukan sendiri apa yang menurut mereka, seperti yang ditawarkan oleh Breath of the Wild dan Far Cry 5, apa yang dilakukan oleh Insomniac Games memang pantas dipertanyakan. Mereka memutuskan untuk tetap bertahan dengan sistem tower di beragam penjuru NYC yang bisa Anda aktifkan, yang otomatis akan membuka misi sampingan berbasis ikon yang kontennya sendiri, memang tidak bisa dibilang istimewa. Namun, motivasi untuk menyelesaikannya akan begitu kuat untuk Anda lewatkan begitu saja.
Dengan ikon baru yang bertebaran di peta ketika Anda menemukan sang tower dan mencapai progress cerita yang baru, maka Anda yang seringkali memainkan game open-world dengan konsep seperti ini sepertinya tidak akan asing lagi dengan pengalaman gaming seperti apa yang akan Anda dapatkan selanjutnya.

Benar sekali, menyelesaikan misi sampingan yang serupa, namun dengan kuantitas yang banyak. Marvel’s Spider-Man sendiri menawarkan cukup banyak tantangan yang bervariasi, namun tetap akan berujung repetitif karena kuantitas masing-masing tipe misi tersebut. Ada misi yang meminta Anda untuk “membersihkan” area dari kriminal, menaklukkan mobil dan penjahat yang tengah dikejar polisi, menyelesaikan puzzle, melakukan hal remeh-temeh untuk membuat kantor riset kecil milik Harry Osborne berfungsi, serangkaian challenge yang akan menantang kemampuan Anda untuk bertarung atau bermanuver dengan jaring, hingga yang cukup aneh, seperti menangkap burung merpati misalnya. Misi standar yang memang tidak bisa dibilang revolusioner. Walaupun harus diakui, beberapa misi yang lain juga punya basis cerita standar di atasnya.
Namun, ada dua hal yang membuat ragam aktivitas tak istimewa ini menjadi sesuatu yang bisa ditoleransi jika dibandingkan dengan game-game open-world yang lain. Pertama, desainnya yang lugas. Insomniac sepertinya memahami bahwa banyak gamer yang ingin lebih berfokus pada sisi cerita dan tidak ingin “tertahan” karena aktivitas berulang seperti ini yang terasa bertele-tele.


Maka yang Anda temukan adalah sebuah misi yang secara desain lugas dan tanpa banyak halangan untuk memastikan bahwa Anda bisa langsung mengerjakan tugas utama Anda. Tidak ada misalnya kasus dimana Anda harus mengitari sebuah rumah penuh puzzle terlebih dahulu sebelum Anda bisa bertarung dan menyelesaikan misi “membersihkan” markas musuh, misalnya. Misi yang seharusnya bertarung hanya memuat gameplay bertarung, yang berisikan puzzle langsung meminta Anda memutar otak, sementara yang meminta Anda menangkap merpati akan langsung membawa Anda ke tugas tersebut. Semuanya bisa dikerjakan dengan cepat, tergantung pada seberapa efektif Anda.


Kedua? Adalah rewardnya yang berharga dan pantas untuk dikejar. Untuk semua aktivitas yang Anda selesaikan, Anda akan mendapatkan dua hal: EXP Points dan Token. EXP Points bekerja seperti seharusnya, dimana akumulasi jumlah tertentu akan memberikan Spidey 1 buah point Skill yang bisa didistribusikan untuk memperkuat dirinya. Dibagi ke dalam tiga kategori yang berbeda, ini esensial untuk membuat Spidey lebih kuat, cepat, dan efektif. Reward kedua adalah Token yang bisa disebut, sebagai mata uang untuk membuat ragam pakaian milik Spidey yang tentu saja, memuat kekuatan baru di dalamnya.
Sesuai dengan aktivitas yang berhasil Anda selesaikan, Token yang Anda dapatkan juga akan berbeda-beda satu sama lain. Mengatasi tindak kejahatan akan memberikan Anda Token dengan tipe Crime, puzzle untuk tipe Research, tantangan untuk tipe Challenge, menyelesaikan markas musuh untuk tipe Base, dan mengumpulkan tas Anda dari penjuru NYC untuk Token bernama Backpacks. Walaupun berbeda, semua Token ini punya tiga fungsi: bahan untuk meracik pakaian baru untuk Spidey, memperkuat gadget yang sudah Anda miliki, atau meracik mod pakaian untuk memperkuat Spidey itu sendiri.
Ada cukup banyak pakaian yang bisa Anda racik untuk Spidey di Marvel’s Spider-Man, yang tidak hanya berbeda dari sisi kosmetik tetapi juga menawarkan kemampuan spesial yang berbeda. Tidak hanya dari dunia komik saja, mereka juga menawarkan beberapa kostum dari seri MCU terbaru seperti pakaian yang dirancang oleh Stark di seri Homecoming dan Infinity War. Pakaian-pakaian ini memang tidak memiliki pengaruh dari sisi status, namun sebagian besar dari mereka menyediakan kemampuan super spesifik yang bisa Anda aktifkan dengan menggunakan Focus yang sempat kita bicarakan sebelumnya. Kekuatan dari sekedar mempercepat regen, membuat Anda lebih sulit terdeteksi musuh, membuat pukulan Anda menjadi listrik, menahan hantaman peluru, hingga membuat Anda lebih tahan terhadap gravitasi. Di balik semua pakaian yang antara punya desain keren atau super aneh ini, ada opsi untuk mengakomodasi gameplay Anda.


Bagian terbaik dari sistem ini adalah keputusan Insomniac untuk membuat pakaian dan kemampuan super yang ia bawa sebagai dua entitas berbeda yang bisa Anda bongkar pasang. Jadi jika Anda tidak suka dengan model desain pakaian Spider-Punk misalnya tetapi mencintai serangan Focus miliknya yang membuatnya mengeluarkan gitar, Anda bisa memasangkan kemampuan tersebut ke kostum favorit Anda tanpa masalah. Semuanya bisa dilakukan langsung melalui menu, hingga terkadang, Anda punya kesempatan untuk mengganti dan beradaptasi dengan situasi pertarungan yang mungkin, tidak terlihat menjanjikan untuk Anda. Sebuah keputusan yang pantas untuk diapresiasi.


Dengan menggunakan resource Token sama yang terhitung terbatas, Anda juga bisa menggunakannya untuk meningkatkan level gadget yang digunakan Spidey untuk membuatnya lebih efektif. Namun salah satu hal yang tak kalah penting adalah mod pakaian Spidey itu sendiri. Anda bisa memasang tiga buah mod yang bertindak tak ubahnya buff permanen untuk membuat Spidey lebih kuat dan cepat. Mod-mod tersebut akan membuat status atau aksi Spidey tertentu kini lebih mematikan atau punya efek lebih signifikan dibandingkan sebelumnya.
Maka dengan kombinasi elemen seperti ini, konsep misi sampingan dan aktivitas tak istimewa yang ditawarkan oleh Marvel’s Spider-Man ini memang menjadi lebih bisa ditoleransi dan dinikmati. Dukungan reward menggoda dan desain yang lugas tanpa basa-basi akan menjadi konten yang terus menyibukkan Anda.
Si Manusia di Balik Topeng

Yang membuat kami jatuh hati pada Marvel’s Spider-Man memang terletak pada kekuatan cerita utamanya yang berujung mengejutkan dan emosional, sesuatu yang tidak pernah kami prediksi bisa diracik dari sebuah game superhero yang terlihat menyenangkan dan penuh pertarungan seru. Keputusan untuk mengusung cerita seorang Peter Parker yang sudah “matang” berperan sebagai Spider-Man menghasilkan beberapa dinamika yang menarik. Dari fakta bahwa Mary Jane sudah mengetahui siapa identitas Peter Parker yang sebenarnya, fakta bahwa Spider-Man sudah sering bersinggungan dengan para penjahat superpower ini, hingga sekedar konsekuensi jelas dari kehidupan ganda yang harus ia lalui untuk membuat NYC dan warganya, tetap aman. Di bagian terakhir inilah, Marvel’s Spider-Man bersinar.
Satu hal yang di mata kami membuat Marvel’s Spider-Man tampil lebih kuat dari sisi cerita dibandingkan game superhero serupa seperti Batman: Arkham misalnya, adalah penekanan dan presentasi yang jelas bahwa di balik topeng manusia laba-laba tersebut, adalah sosok Peter Parker, seorang yang tetaplah seorang manusia. Cara Insomniac menyajikan fakta tersebut via cut-scene membuat game yang satu ini, terasa seperti sebuah game superhero yang unik dan istimewa, sementara di sisi lain, tetap mempertahankan elemen-elemen yang membuat sosok Spider-Man begitu dicintai di dunia komik dan film. Memang tidak diimplementasikan dalam bentuk gameplay, namun memberikan sebuah perspektif yang baru dan berbeda.


Sensasi manusiawi tersebut muncul dari hal-hal sederhana. Seperti fakta bahwa pada satu titik tertentu, ia tetap bisa lapar dan berusaha mencari makanan sebelum beraksi kembali. Atau ketika pertarungan begitu intens dan ia harus menyelesaikan begitu banyak masalah sekaligus untuk memastikan NYC tidak jatuh dalam kekacauan. Hingga di satu titik, ia hanya benar-benar ingin tidur. Anda bisa melihat bagaimana ia berusaha mencuri waktu untuk sekedar memejamkan mata dan mendapatkan kembali energi sebelum menembakkan kembali jaringnya. Pelan tapi pasti, Anda juga mulai melihat konsekuensi seperti apa yang harus dipikul oleh Peter Parker untuk terus meneruskan kiprahnya sebagai seorang Spider-Man. Bagaimana ia harus membagi waktu antara beragam janji yang sudah ia buat di tengah usaha bertarung melawan beragam ancaman menyeramkan.


Sisi manusiawi seperti inilah yang sebenarnya jarang dieksplorasi oleh game-game superhero yang sepertinya lebih difokuskan pada si topeng, dan bukan manusia di balik topeng itu sendiri. Membuat apa yang dilakukan Insomniac dengan Marvel’s Spider-Man menjadi sesuatu yang istimewa. Pelan tapi pasti, Anda mulai peduli pada apa yang terjadi dengan Peter Parker yang berada di hadapan Anda ini. Setiap aksi, cedera, hingga pengorbanan yang harus ia lalui, menjadi sesuatu yang bernilai dan memperkuat karakternya itu sendiri. Bahwa menjadi seorang superhero bukanlah sebuah pekerjaan menyenangkan. Bahwa di balik teriakan dan sorakan warga yang mengidolakan Anda, ada begitu banyak pengorbanan dan kelelahan selama 8 tahun terakhir ini. Luar biasa!