Review Yakuza Kiwami 2: Satu Paket Lengkap!
Sensasi Bertarung Berbeda

Jika ada satu hal yang cukup kami rasakan dari Yakuza Kiwami 2, terlepas dari sistem animasi yang mengikuti formula Yakuza 6 adalah sistem pertarungan yang ada. Berbeda dengan Yakuza 6 yang terkesan gila dan cepat dengan Dragon Engine, Yakuza Kiwami 2 membuat sistem pertarungan menjadi lebih sulit lewat desain musuh yang punya HP lebih tebal dan cukup pintar untuk mengelak sekedar pukulan tangan kosong Anda. Dengan pukulan mereka yang juga terasa lebih “sakit”, Anda akan didorong untuk lebih banyak menggunakan senjata.
Salah satu mekanik baru yang disuntikkan di seri remake ini adalah shortcut untuk tidak hanya mengeluarkan senjata Anda saja, tetapi juga menyimpan senjata-senjata yang Anda temukan saat bertarung. Jadi jika Anda berhasil menundukkan musuh bersenjata tanpa kesulitan, Anda selalu bisa mengambil senjata mereka untuk disimpan dan kemudian digunakan kemudian hari. Sistem senjata juga masih serupa, dimana ada sifat kelangkaan yang juga berpengaruh ada efek dan jumlah damage yang ada serta tentu saja, sistem rapuh. Bahwa senjata-senjata ini akan hancur berantakan setelah Anda menggunakannya beberapa kali. Namun dengan begitu banyak senjata yang bisa dipungut, disimpan, dan diguakan nantinya, mindset harus sedikit diubah.



Beradaptasi dengan sifat musuh, bahkan kelompok gang “kecil” yang Anda temukan di jalan yang kini lebih adaptif untuk bertahan, kami juga menemukan bahwa aksi grapple / banting kini memainkan peran lebih penting di Yakuza Kiwami 2 daripada seri-seri Yakuza yang kami jajal sebelumnya. Menahan dan memutar mereka untuk menghasilkan damage di sekitar jauh lebih efektif daripada sekedar mengandalkan tombol charge pukulan dan berharap untuk mendapatkan pembukaan serangan yang Anda inginkan. Becermin dari peningkatan Ai seperti inilah, pertarungan boss juga bisa menjadi tantangan yang cukup untuk membuat Anda berakhir berkeringat dingin. Saran kami? Siapkan item penyembuh sebanyak mungkin di inventory Anda.
Perubahan kecil juga ditawarkan dari pengkategorian sistem skill yang bisa Anda buka dan dapatkan. Misi-misi sampingan yang tentu saja banyak di antaranya baru dan berbeda dengan versi original kini juga berpengaruh pada salah satu kategori skill yang ada – Friendship. Benar sekali, menyelesaikan misi-misi sampingan tertentu akan membuat Anda membangun jalinan pertemanan dengan NPC tertentu. Jika Anda bertarung di dekat wilayah mereka, mereka biasanya muncul sebagai penonton aksi Anda bertarung dan bisa menjadi bagian dari serangan pemungkas Anda. Memukul mereka dengan sapu sampai menutupi kepala mereka dengan mangkok ramen, ini mungkin jadi penambahan kecil menyenangkan yang sebenarnya tidak membuat aksi Anda bertarung lebih efektif.


Maka mengingat basis yang sudah dibangun oleh Yakuza 0, Goro Majima juga memainkan peran yang lebih penting di Kiwami 2 ini, setidaknya lebih baik dari versi originalnya. Selain menjadi bagian dari pertempuran geng, ia kini juga akan punya sesi terpisah dalam bentuk “Episode” yang progress ceritanya dipengaruhi oleh cerita yang sudah dilalui Kiryu di cerita utama. Isinya akan mengambil perspektif baru soal transisi kepemimpinan di Tojo Clan, sebelum event di Kiwami 2 itu sendiri terjadi. Ini akan membantu Anda mendapatkan gambaran lebih jelas soal peran Goro di belakang layar, sekaligus menikmati bermain sebagai Goro dengan “pisau kecil” dan serangan akrobatiknya yang berbeda dengan Kiryu.
Maka Kiwami 2 berakhir seperti sebuah seri yang familiar, tetapi di sisi yang lain, menawarkan sensasi yang baru dan berbeda untuk gamer yang memang sudah sempat mencicipinya di seri yang lawas. Ada konten baru yang bisa Anda kejar, ada cerita ekstra dan misi sampingan baru yang tetap mengundang gelak tawa, di tengah sistem pertarungan yang kini terasa lebih lambat dan butuh proses adaptasi ekstra untuk bisa ditundukkan tanpa masalah.
Kesimpulan

Maka, apa yang bisa disimpulkan dari Yakuza Kiwami 2? Bahwa lebih baik dan serius dari apa yang mereka kerjakan dengan Kiwami pertama, proses remake untuk seri kedua ini memang menawarkan paket yang jauh lebih lengkap dari sekedar konten, mini-game, hingga engine itu sendiri. Sepertinya SEGA punya kebijakan yang jelas terkait seri remake terakhir ini, mengingat Yakuza 3,4, dan 5 dipastikan hanya akan dirilis dalam format Remaster saja – menjadikan seri yang satu ini menjadi seri paling lengkap yang bisa Anda dapatkan di pasaran saat ini. Semua hal yang dipuja-puji oleh para fans, terutama untuk seri Yakuza 0 dan Yakuza 6, kesemuanya diimplementasikan dan ditawarkan kembali di sini dengan iterasi yang minim. Dengan cerita kuat, mini-game adikitf, misi sampingan kocak, dan pertarungan lebih menantang, Yakuza Kiwami 2 seperti sebuah produk yang berujung tepat sasaran.
Namun di sisi lain, sulit rasanya untuk tidak mengakui bahwa Kiwami 2 tidak datang dengan sesuatu yang “baru dan berbeda” jika dibandingkan dengan setidaknya dua seri sebelumnya – Yakuza 0 dan Yakuza 6 yang masing-masing, hadir dengan mini-game adiktif spesifik dan implementasi engine teranyar. Yang dilakukan oleh Kiwami 2 justru sekedar “meminjam” hal favorit para fans tersebut dan tidak menyuntikkan sesuatu yang benar-benar signifikan untuk diingat. Memang ini langkah yang rasional mengingat Kiwami hanyalah sebuah game “remake” saja. Namun tetap saja sulit untuk menghapus kekecewaan bahwa yang mereka implementasikan hanyalah sesuatu yang sudah sempat Anda cicipi sebelumnya.
Tentu saja, kami tetap merekomendasikan Yakuza Kiwami 2, baik untuk gamer yang baru terjun masuk ke dalam franchise ini ataupun gamer veteran yang sudah sempat menjajalnya di masa lalu dan tertarik untuk menikmati pengalaman yang lebih sempurna. Sebuah saga dramatis yang tidak lagi sekedar membuat adrenalin Anda terpacu kencang, tetapi juga mata Anda termanjakan.
Kelebihan

- Kualitas visual naik signfikan berkat Dragon Engine
- Sistem pertarungan lebih menantang
- Begitu banyak mini-game adiktif
- Menyatukan daya tarik Yakuza 0 dan Yakuza 6
- Episode sampingan Goro untuk perspektif lebih baik
- Misi sampingan aneh yang tetap mengundang gelak tawa.
Kekurangan

- Disparitas detail model karakter lama dan yang baru
- Tidak banyak menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda
Cocok untuk gamer: penggemar seri Yakuza, butuh game dengan cerita kuat
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan sesuatu yang baru dan berbeda, sudah muak dengan desain Kamurocho












