Olahraga elektronik menjadi pembahasan yang hangat di lingkungan non-gamer, terutama untuk ragam situs berita di luar sana. Fakta bahwa video game yang selama ini diasosiasikan sekedar sebagai aktivitas “bersenang-senang” bisa berujung menjadi mata pencaharian, apalagi dengan hadiah turnamen berhadiah belasan juta USD, menjadi pemandangan yang mengejutkan bagi mereka. Namun bukan potensi itu saja yang dikejar. Fakta bahwa popularitasnya begitu tinggi di kalangan anak muda membuat perusahaan-perusahaan besar yang tidak ada kaitannya dengan video game berusaha masuk ke pasar ini, dari KFC hingga Indomie. Bahkan, militer Amerika Serikat pun tertarik.

Militer Amerika Serikat dikabarkan tengah menggodok rencana untuk mulai masuk ke pasar esports. Namun tidak sebagai sponsor, melainkan pesaing di dalamnya. Merka dikabarkan akan mulai membuka pendaftaran untuk tim esports beranggotakan para prajurit yang memang punya talenta di dunia video game. Tim-tim ini akan bertanding di beragam kompetisi umum yang tersedia. Tujuannya? Seperti yang bisa diprediksi, untuk mempromosikan karir militer di kalangan anak muda Amerika Serikat.

Keili Bland – juru bicara Badan Perekrutan Militer Amerika Serikat merasa bahwa langkah ini akan membantu anak muda untuk melihat militer dengan sudut pandang yang berbeda. Mereka akan bisa memahami bahwa di dalam militer, ada banyak peran yang sebenarnya bisa diisi. Ini juga diyakini akan membantu mengatasi hubungan orang awam – militer yang dianggap kian jauh. Anggota yang tertarik untuk masuk dalam tim esports ini juga akan mendapatkan hak untuk menguji coba beragam aplikasi dan software latihan terbaru militer Amerika Serikat.

Sayangnya, tidak dijelaskan game-game seperti apa saja yang akan menjadi fokus untuk tim yang satu ini. Satu yang pasti, militer Amerika Serikat siap menanggung semua biaya hardware dan perjalanan untuk anggota tim yang berkompetisi.

Bagaimana menurut Anda? Apakah militer di Indonesia perlu melakukan hal yang serupa untuk merebut hati anak muda?

Source: DailyMail