Review Red Dead Redemption 2: Simulasi Kualitas Tinggi!
Kesimpulan

Hype yang terbayarkan manis, tidak ada lagi kata yang lebih tepat untuk menjelaskan apa yang berhasil ditawarkan oleh Red Dead Redemption 2. Rockstar Games sekali lagi berhasil membuktikan mengapa mereka merupakan salah satu developer game open-world terbaik di pasaran saat ini. Red Dead Redemption 2 dan semua daya tariknya menjadi testimoni soal kerja keras, komitmen, dan kualitas tanpa kompromi yang mereka tawarkan. Secara mengejutkan, ia adalah sebuah game open-world dengan pace yang lambat. Namun pelannya ritme permainan tersebut justru menjadi sumber apresiasi untuk semua detail memesona yang disuntikkan Rockstar di sini, dari sekedar testis kuda yang mengerut hingga konten-konten penuh detail yang bisa berujung Anda lewatkan begitu saja. Desain gameplay, dunia yang kaya, musik, visual, tata cahaya, cerita, hingga karakter yang tumbuh melebur ke dalam sebuah video game yang saat ini, memasang sebuah standar tinggi baru yang akan terus jadi bahan komparasi untuk produk kompetitor selanjutnya. Dan yang pasti, tidak akan mudah untuk dilampaui.
Namun tentu saja, ada beberapa kekurangan yang pantas untuk dicatat dari Red Dead Redemption 2 ini. Selain masalah soal epilogue yang kosong melompong, fitur camp yang tidak begitu penting, prioritas input tombol yang masih sering berakhir membuat Anda melakukan aksi yang tidak-tidak, hingga sistem pergerakan yang clunky, Red Dead Redemption 2 juga punya masalah lain – tutorial. Menjelaskan masalah sekompleks Cores dan Bars yag tentu saja membingungkan berakhir menjadi keterangan yang sekedar lewat begitu saja. Akankah jauh lebih baik jika beberapa jam pertama awal RDR 2 yang sebenarnya sudah diposisikan sebagai “Tutorial” tersebut menjelaskan dengan lebih baik segala sesuatu hal, dari sekedar menjelaskan apa itu sistem camp dan seberapa pentingnya mereka, opsi merampok dimana saja, cara menyembunyikan identitas lebih efektif, hingga menjelaskan bagaimana cara mengatasi masalah Cores dan Bars sebagai elemen terpenting. Melakukan segala sesuatunya dari proses trial & error tentu tidak efektif.
Di luar kekurangan tersebut, Red Dead Redemption 2 berakhir tidak hanya menjadi game yang luar biasa dari semua sisi eksekusi elemen saja, tetapi juga tumbuh dengan pendekatan yang unik dan berbeda daripada produk kebanyakan, bahkan yang lahir dari tangan Rockstar Games di masa lalu sekalipun. Menyebutnya sebagai salah satu calon terkuat Game of the Year memang bukan sebuah pernyataan yang berlebihan. Tidak ada alasan untuk tidak melirik mahakarya yang satu ini.
Kelebihan

- Presentasi visual, terutama dari sisi lighting
- Voice acting yang natural
- Karakter yang multi-dimensional dan tumbuh
- Begitu banyak detail mengagumkan
- Event acak menarik
- Cerita utama yang menggugah
- Konten penuh gore yang menguatkan cita rasa dunia barat yang liar
- Desain dunia yang indah
- Sistem opsi + aksi dan konsekuensi, lengkap dengan cabang cerita
- Ada banyak fitur inovatif yang pantas dipelajari oleh game open-world lain
- Interaksi antara para NPC di camp terasa hidup
Kekurangan

- Sistem Camp tidak terasa signifikan
- Kontrol terasa canggung di beberapa situasi
- Butuh tutorial lebih baik untuk menjelaskan mekanik yang kompleks
- Tidak ada prioritas input tombol yang berakhir membuat Anda melakukan sesuatu yang tidak ingin Anda lakukan
- Beberapa momen memilih terasa hadir dengan opsi hitam – putih yang terlalu jelas
Cocok untuk gamer: yang mencintai seri Red Dead Redemption 1, menginginkan game open-world dengan cerita kuat
Tidak cocok untuk gamer: tidak senang dengan game yang punya pace lambat, mengharapkan kisah koboi ala Brokeback Mountain









