10 Blunder Terbesar di Industri Video Game!
-
THQ uDraw Game Tablet

Hanya saja sebuah ide terdengar bagus, bukan berarti ia akan sukses di pasaran. Tidak ada lagi kasus yang lebih tepat untuk menjelaskan fenomena tersebut selain aksi THQ terkait pasar hardware yang berusaha ia masuki. Tidak lagi sekedar ingin menjual video game, mereka meracik jutaan perangkat keras bernama “uDraw Game Tablet” yang berperan sebagai tablet dimana gamer bisa menggambar apapun dan melihatnya di layar televisi. Dirilis untuk semua platform di kala itu, produk ini ternyata tidak menggoda sama sekali. THQ yang terlalu optimis sudah meracik lebih dari jutaan unit uDraw yang kesemuanya, membusuk di gudang. Ada sekitar 1,4 juta unit tablet yang tidak terjual dan membuat THQ harus merugi sekitar USD 100 juta. Walaupun bukan jadi alasan utama, namun gagalnya uDraw merupakan salah satu katalis nama THQ jatuh dan menghilang.
-
EA – Sense of Pride and Accomplishment

PR untuk Anda yang tidak mengerti, adalah Public Relationship. “Bahasa PR” biasanya dilemparkan oleh perusahaan untuk meredakan kemarahan dan rasa kesal konsumen dengan menawarkan kalimat dan solusi seambigu mungkin hingga mereka tidak bisa dianggap bertanggung jawab penuh. Strategi inilah yang berusaha dilakukan oleh EA dan DICE dengan Star Wars Battlefront 2 ketika gamer mulai mengeluh soal sistem microtransactions pay-to-win yang ia usung. Untuk sebuah game AAA yang dijual dengan harga normal, kebijakan ini tentu tidak rasional. Lootbox dan microtransactions mencederai game Star Wars yang sebenarnya keren ini. Berita buruknya? EA menjawab keluhan tersebut seolah gamer itu bodoh. Mereka menyebut desain “mata duitan” ini diracik untuk membuat gamer merasakan “sense of pride dan accomplishment” alias sensasi bangga dan pencapaian setiap kali gamer membuka dan menggunakan satu hero tertentu. Kalimat ini dicaci maki di Reddit dan menjadi pemicu investigasi badan resmi di beberapa negara terkait lootbox dalam video game. Lootbox yang tidak hanya akan menyeret nama EA nantinya.
Di atas adalah 10 blunder yang kami anggap “terbesar” yang kami tahu dan temukan di industri game. Bahwa ia menjadi pengingat yang tepat soal fakta bahwa industri game tetaplah sebuah bisnis. Bahwa keputusan tidak selalu diambil oleh developer atau Community Manager yang akan selalu berbicara aktif dengan komunitas yang ada, tetapi juga para eksekutif tingkat tinggi yang datang dan menginginkan profit semata. Di beberapa kasus, hasil akhirnya mungkin bisa ditoleransi dan diatur oleh gamer sebagai konsumen. Sementara dari 10 kasus di atas, tidak jarang ia berujung menjadi sebuah blunder besar dengan efek destruktif yang terlalu fatal untuk sekdar “disembuhkan” dengan kata-kata saja.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua kasus blunder yang sempat terjadi di industri game yang Anda tahu, manakah yang menurut Anda pantas untuk dikategorikan sebagai kesalahan paling fatal? Feel free to comment and expand the list!