Tergoda Epic Store, Beberapa Dev. Mulai Tinggalkan Steam
Memanfaatkan uang tak berkesudahan yang terus diraup dari Fornite: Battle Royale yang popularitasnya sepertinya jauh dari kata tenggelam, apalagi dengan rilis yang akhirnya tersedia di perangkat mobile, Epic Games kini mulai berusaha menjajal pasar portal distribusi game digital yang saat ini masih dikuasai Steam. Keuntungan dari Fortnite membuat mereka bisa mengaplikasikan sistem bagi hasil “hanya” 12% yang tentu saja lebih menguntungkan developer dan publisher, di luar Steam yang saat ini masih berkutat di angka 30%. Banyak yang mungkin merasa bahwa kebijakan seperti ini tidak akan terlalu efektif. Namun kenyataan di lapangan? Konsekuensinya mulai terasa untuk Steam.
Setelah rilis dan konfirmasi rilis beberapa game “eksklusif” Epic Store seperti Ashen dan Hades, sistem bagi hasil ini juga berhasil membuat beberapa developer, terutama dari pasar indie untuk mulai beralih dari Steam. Hingga pada batas beberapa di antaranya, menarik game mereka dari sana. Beberapa developer seperti Coffee Stain Studios (Satisfactory), Team17 (Genesis Alpha One), dan Double Damage (Rebel Galaxy Outlaw) berujung menarik / membatalkan rilis game mereka di Steam dan akan tersedia hanya di Epic Store saja. Double Damage sendiri berharap agar langkah ini cukup untuk mendorong Valve untuk menerapkan persentase sistem bagi hasil serupa.
Sementara di sisi lain, belum ada komentar dari publisher raksasa dengan game-game super populer untuk menempuh langkah yang serupa di Steam. Epic Games juga berusaha menarik user baru dengan juga, menggelontorkan kampanye untuk menggratiskan 1 buah game original / 2 minggu sepanjang tahun 2019 mendatang. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah tren developer / publisher meninggalkan Steam ini akan terus berlanjut?