Review GRIS: Seperti Karya Seni yang Hidup!
Indah, Menggugah

Indah adalah reaksi pertama yang mungkin Anda lontarkan ketika melihat apa yang berhasil dicapai oleh Nomada Studio dengan GRIS ini. Pendekatan visualnya dibuat sedemikian rupa hingga Anda merasa tengah memainkan sebuah karya lukis yang kini bergerak secara interaktif dengan aksi yang Anda ambil dengan keyboard ataupun kontroler yang ada. Detail yang ditawarkan memang tidak ditujukan misalnya untuk memotret anatomi tubuh sang karakter utama senyata mungkin, tetapi lebih mengarah pada usaha untuk menangkap atmosfer yang cocok dengan dunia yang ia hadapi. Yang Anda temukan adalah karakter dengan wajah penuh detail, desain warna menarik, animasi gerak yang fantastis, namun hanya bergerak dengan kaki dan tangan yang sekedar digambar sebaga garis lurus. Sesuatu yang memang cocok dengan dunianya yang begitu abstrak.
Kita bicara soal dunia yang walaupun didukung dengan beberapa tema berbeda, dari hutan hingga reruntuhan kuno memiliki begitu banyak ruang dan objek yang tidak akan Anda temukan d dunia nyata. Ada pohon dengan dedaunan berbentuk kubus yang terkadang juga bisa timbul dan tenggelam dengan timing tertentu, air yang mengapung di angkasa, garis putih di tengah stage yang bisa memutarbalikkan gravitasi, hingga sekedar desain para hewan dan monster yang Anda temukan di dalamnya. Jelas sejak awal Anda memandangnya, GRIS membawa Anda masuk ke dalam sebuah dunia yang jelas hendak mewakili sesuatu. Sang karakter utama juga pelan tapi pasti, seiring dengan progress perjalanan, memperlihatkan reaksi dan warna yang berbeda.


Dengan pendekatan cerita yang implisit seperti ini, maka satu-satunya cara Anda untuk mengerti apa yang hendak disampaikan oleh sang developer via GRIS hanyalah dengan “merasakan”. Lewat empati dan simpati, berusaha memahami perjuangan seperti apa yang harus dilewati si karakter utama untuk memperbaiki begitu banyak hal yang bisa berujung menjadi simbolisasi dari sebuah masalah yang dihadapi di dunia nyata. Namun mengingat gaya bercerita seperti ini juga tidak akan kunjung untuk mendapatkan klarifikasi spesifik untuk membenarkan atau menyalahkan, Anda diberi kebebasan untuk melakukan interpretasi sendiri. Bagi kami? GRIS sepertinya mengarah pada potret wanita yang tengah mengalami masalah pelik dan punya body-image berantakan yang berjuang, di tengah rasa sedih dan amarahnya, untuk menemukan kembali kepercayaan dan rasa sayang dirinya. Emosi positif yang dipresentasikan oleh karakter wanita utama tanpa nama ini.
Acungan dua jempol tentu saja pantas diarahkan pada tata suara dan musik di GRIS yang benar-benar menangkap sisi emosional tanpa dialog yang hendak ia suntikkan, sembari membangun atmosfer yang tepat untuk membangun mood bermain yang menurut si developer, harus Anda rasakan di momen yang seharusnya. Pendekatan dan kualitasnya harus diacungi jempol karena ada beberapa momen yang dengan anehnya lewat bantuan musik, berhasil membuat kami tegang, sedih, bahkan merinding dengan bulu kuduk berdiri saat berhadapan dengan scene tertentu. Untuk sebuah game tanpa dialog dan hanya menawarkan animasi gerak dan wajah sebagai ekspresi, ini adalah pencapaian yang pantas untuk dibicarakan.

Dengan pendekatan seperti yang ditawarkan oleh GRIS, jelas ini bukan game yang didesain untuk semua orang. Jika Anda termasuk gamer yang sulit membaca metafora dan sulit untuk berempati atau bersimpati, maka ia akan berujung terasa seperti sebuah game platformer dengan visual indah yang membawa Anda melewati dunia antah berantah tanpa kejelasan apapun. Namun jika Anda bisa menempatkan dan menerjemahkan beragam simbolisasi yang berusaha dipotret di sini? Ada sesuatu yang cukup kuat untuk membuat hati Anda bergetar di dalam GRIS.
Puzzle Sederhana

Jika simbolisasi dan visualisasi yang ia usung membuatnya terasa seperti sebuah karya seni, lantas bagaimana dengan sisi gameplay GRIS itu sendiri? Pada akhirnya, ia adalah sebuah game platformer sederhana dengan puzzle yang hanya butuh sedikit rasionalisasi untuk diselesaikan. Di awal, GRIS terasa seperti sebuah game walking simulator, dimana Anda hanya harus berlari dan melompati beragam rintagan yang ada. Namun seiring dengan progress cerita yang ada, akan ada lebih banyak tantangan yang menuntut sedikit daya kerja otak Anda.
Sang gadis pelan tapi pasti, akan mendapatkan kekuatan baru yang akan membantunya melewati beragam rintangan yang ada sekaligus, mengakses tempat yang lebih dalam, tinggi, atau jauh. Di awal, ia bisa mengubah gaunnya menjadi sebuah balok yang berat dan keras. Mengubah gaun ini membuat ia tidak bisa diterpa oleh angin kencang misalnya. Anda juga bisa menjadikannya penghancur lantai yang retak atau sekedar pemberat untuk membuat struktur bangunan menjadi tidak seimbang atau sedikit tertekan.


Sang gadis lalu akan diperkuat dengan kemampuan melayang, berenang, dan juga bernyanyi. Melayang bisa digunakan untuk mengakses tempat lebih tinggi dan bernyanyi bisa membuat tumbuhan spesifik terdekat mekar dan membuka solusi puzzle atau platform baru untuk dilompati. Kompleksitas puzzle tentu akan meningkat seiring dengan perjalanan permainan, dimana Anda harus memerhatikan betul apa yang bisa Anda lakukan di setiap level yang ada, mengingat tidak ada clue yang jelas untuk itu. Beberapa titik permainan juga menyediakan desain level cukup terbuka dimana Anda dibebaskan untuk bergerak ke cabang level yang ada untuk mendapatkan cahaya bintang yang memang jadi fokus eksplorasi GRIS itu sendiri.
Yang menarik? Terlepas dari sisi aksi dimana sang gadis bisa melakukan beragam hal untuk memecahkan puzzle dan sejenisnya, GRIS tidak memiliki sistem game over. Tidak ada musuh yang harus Anda lawan, platformer super tinggi tanpa dasar yang bisa membuat Anda tewas seketika, atau sisi platformer yang begitu kompleksnya hingga Anda harus menekan kombinasi tombol super cepat. GRIS adalah sebuah game platformer yang bisa disebut “santai”, dimana terlepas dari tantangan yang ada, ia tetaplah sebuah game yang meminta Anda untuk menikmati dunia dan atmosfernya dengan baik. Bahkan untuk sekuens dimana Anda berhadapan dengan ancaman jelas sekalipun, ada “sistem keamanan” dengan potongan animasi otomatis yang membuat si gadis otomatis menghindar. Anda tidak bisa mati di GRIS.


Menggunakan sedikit kemampuan otak Anda untuk menyelesaikan puzzle yang ada sembari melatih memori otot Anda untuk mengakses kemampuan yang tepat di saat yang tepat, GRIS sebenarnya juga menyuntikkan misi sampingan dimana Anda bisa mengumpulkan bola cahaya lebih besar yang biasanya menuntut sekuens aksi dan solusi yang lebih kompleks. Namun untuk menyelesaikannya, Anda tidak butuh melewatinya.