Star Citizen Bermasalah?
Sebuah produk ambisius yang terdengar terlalu manis untuk jadi kenyataan? Gamer, terutama yang menjadikan PC sebagai platform utama, memang punya pendapat yang cukup terbagi ketika berbicara soal game simulasi luar angkasa masif – Star Citizen. Pelan tapi pasti, game yang awalnya akan dirilis di tahun 2014 silam tersebut terus ditunda atas nama penambahan fungsi dan fitur, hingga konfirmasi mode single player yang akan dilepas dalam game terpisah – Squadron 42. Dengan rasa pesimis yang kuat bahwa Star Citizen akan bisa rampung terlepas dari fakta mereka terus mendulang dana dalam jumlah yang fantastis, laporan terbaru dari situs Forbes kian menguatkan kekhawatiran tersebut.
Dalam laporan mendalam yang mereka lakukan, berdasarkan hasil wawancara dengan setidaknya 20 mantan karyawan Cloud Imperium Games (CIG) – developer untuk Star Citizen, Forbes memotret proses belakang layar Star Citizen yang kelam. Star Citizen disebut-sebut tengah dikerjakan tidak kurang dari 537 karyawan di 5 kantor berbeda, yang di tahun 2017 saja, memakan biaya gaji sekitar USD 30 juta / tahun.
Chris Roberts – sang otak Star Citizen kabarnya sudah “membakar” sebagian besar USD 288 juta yang mereka kumpulkan, dengan menyisakan hanya sekitar USD 14 juta di rekening Roberts saat ini. Kondisi ini membuat Star Citizen mau tidak mau, harus menyusun strategi untuk terus menjual pesawat luar angkasa digital mereka, yang saat ini baru rampung 87 jenis dari 135 jenis yang direncanakan.
Lebih parahnya lagi? Chris yang memegang penuh kontrol atas visi dan misi Star Citizen disebut-sebut terlalu perfeksionis, hingga membuat proses pengembanan berjalan lambat. Mantan Lead Character Artist menyebut bahwa ia menghabiskan sekitar 17 bulan hanya untuk menciptakan 5 karakter karena permintaan revisi yang konstan dari Robert. Karyawan lain mengaku bahwa mereka diminta untuk meracik sebuah demo baru untuk Star Citizen yang semata-mata didesain untuk menjual lebih banyak kapal dan mengumpulkan uang dari fans. Sementara mantan Senior Graphic Engineer berbeda sempat diminta untuk mengerjakan dan merevisi visual Shield sebuah kapal, yang seharusnya tidak sebegitu esensialnya, selama berbulan-bulan.
Forbes juga menyebut bahwa fans sendiri sudah tidak “menerima” kondisi Star Citizen seperti ini begitu saja. Tercatat tidak kurang dari 129 buah komplain resmi kini didaftarkan ke badan resmi – FTC untuk permintaan refund, dengan salah satu fans bahkan sudah menghabiskan uang sekitar USD 24.000 di Star Citizen.
Cloud Imperium Games dan Chris Roberts sendiri saat ini belum memberikan pengumuman resmi kapan tepatnya Star Citizen akan dirilis di masa depan. Sementara porsi mode single-playernya – Squadron 42 kabarnya akan memasuki masa beta di tahun 2020 mendatang.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Anda termasuk gamer yang optimis atau pesimis dengan Star Citizen?
Source: Forbes via GamesIndustry.biz