Review Blood & Truth: Bak Aktor Film Laga!
Tetap Nyaman

Salah satu bagian tersulit dari membicarakan kualitas visualisasi sebuah game VR, seperti yang sempat kami ulang berkali-kali, adalah memperlihatkannya dalam bentuk gambar dua dimensi, terutama di PSVR. Mengapa? Karena alih-alih menangkap gambar yang Anda dapatkan dari dua mata, termasuk sensasi realisme yang ia tawarkan, ia selalu berujung menjadi gambar dua dimensi dengan resolusi yang aneh. Namun setidaknya, ia tetap bisa mempresentasikan ragam efek visual yang ditawarkan Sony London Studio dengan Blood & Truth.
Dari sisi visual, Blood & Truth memang tidak menawarkan sesuatu yang revolusioner dari sisi visual. Walaupun demikian, ia tetap hadir dengan kualitas yang cukup untuk membuat ilusi bahwa Anda berada di London dan berperan sebagai seorang Ryan Marks tetap hadir di sana. Model karakter yang Anda temui di sepanjang cerita, berhadapan langsung dengan voice acting yang hidup, cukup punya detail untuk bisa dipercaya tengah berdiri di hadapan Anda. Tekstur yang cukup realistis untuk material pakaian hingga reaksi wajah mendukung hal tersebut. Walaupun untuk urusan lingkungan yang jadi background pada saat cut-scene dan sejenisnya, terkesan punya resolusi yang rendah.


Berita baiknya? Blood & Truth tetap terasa nyaman sebagai sebuah game VR. Sebuah pencapaian yang terhitung mengagumkan mengingat berbeda dengan The London Heist, mereka mengusung sistem pergerakan di sini. Tidak sebebas Resident Evil 7 yang memungkinkan Anda menggunakan analog DualShock 4 untuk bergerak layaknya game action seharusnya, Blood & Truth lebih memprioritaskan Playstation Move untuk sensasi menggunakan dual-gun yang lebih baik. Mengingat PS Move tidak punya analog, sistem pergerakan akan meminta Anda untuk bergerak dari point ke point. Anda hanya perlu memandang ikon warna putih untuk pergerakan, menekan satu tombol, dan otomatis bergerak ke sana. Jika ada point putih di jarak yang dekat, Anda bisa menekan tombol kotak atau segitiga untuk bergerak dan berpindah lebih cepat.
Salah satu alasan mengapa Blood & Truth begitu nyaman, setidaknya dari pengamatan kami, adalah fakta bahwa hampir semua aktivitas yang Anda lakukan dan semua musuh yang harus Anda hadapi berada di jarak pandang depan Anda. Dengan demikian, ia menuntut pergerakan kepala yang minim, yang otomatis memperkecil potensi Anda berakhir pusing atau mual. Kami jarang menemukan kondisi dimana Anda harus melihat ke belakang atau sekedar ke arah tenggara atau barat daya dari kondisi kamera Anda sekarang. Kondisi seperti ini, lengkap dengan efek visual yang tidak berlebihan dari sekedar pijar senjata hingga partikel yang meluncur sebagai efek tembakan yang ada, mendukung kenyamanan tersebut. Oleh karena itu, bahkan untuk gamer yang selama ini tidak pernah nyaman dengan VR, Blood & Truth bisa menjadi game pertama yang bisa mereka nikmati.


Sementara dari sisi suara, seperti halnya kebanyakan game VR pada umumnya, Blood & Truth tentu lebih nyaman dimainkan dengan menggunakan headset alih-alih menggunakan suara televisi misalnya. Suara yang datang terasa dekat dengan detail yang mendukung atmosfer yang ada, ia menjadi alternatif terbaik. Apalagi aksen Inggris kental yang Anda temui di sepanjang percakapan antara karakter, lengkap dengan musik-musik hip hop yang mengeluarkan citra “gangsta” British yang kuat. Tetapi sayangnya, Blood & Truth juga kekurangan satu aspek visual yang krusial.
Jika berbicara soal presentasi, kami menyayangkan visual Hit Feedback yang tidak terlalu jelas. Memang tembakan Anda yang masuk akan membuat tubuh musuh bereaksi dengan sedikit efek darah di atasnya, namun sistem seperti ini tidak begitu jelas begitu Anda berusaha menembak musuh yang berada di jarak yang begitu jauh atau ketika Anda tengah panik saat berada dalam aksi kejar-kejaran yang diikuti aksi tembak-menembak. Tidak mengetahui apakah peluru yang meluncur dari dual pistol Anda sebenarnya masuk atau tidak tentu akan mengubah rencana Anda akan berfokus pada satu musuh atau mulai berpindah. Pada akhirnya, ia bisa menentukan apakah Anda akan selamat atau justru berakhir tewas.

Namun di luar dari masalah visual hit feedback ini, terutama saat Anda bertempur di atas kendaraan, Blood & Truth menyajikan sisi presentasi yang pantas untuk diacungi jempol. Tidak hanya saja ia terlihat ciamik dari sisi visualisasi dan detail yang diusung, tetapi fakta bahwa ia terasa nyaman untuk sebuah game FPS lewat desain sudut pandang yang memang lebih banyak menaruh perhatian ke depan.
Bak Aktor Laga

Pada dasarnya, Blood & Truth adalah sebuah game action FPS dengan cita rasa yang tidak banyak berbeda dengan apa yang Anda kenal selama ini. Yang membuatnya berbeda adalah sensasi lebih imersif lewat VR itu sendiri, yang untungnya berhasil dibawa Sony London Studio ke level yang lebih tinggi, apalagi jika dibandingkan dengan apa yang mereka capai dengan The London Heist. Mengapa? Karena ini bukan lagi soal tembak-menembak dengan ekstra cut-scene dramatis di tengahnya saja, tetapi juga membuat Anda berperan sebagai seorang Ryan Marks yang sebenarnya.
Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, Blood & Truth kini mengusung sistem pergerakan, walaupun terbatas. Mengakomodasi PS Move yang notabene tidak memiliki kontroler analog di atasnya, pergerakan dilakukan dengan menggunakan ikon dan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya. Pergerakan ini bisa berakhir dari cover ke cover, tetapi juga bisa menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan cerita. Kerennya lagi? Untuk sesi aksi yang intens misalnya, Blood & Truth juga mempermudah aksi bergerak Anda dengan memungkinkan Anda untuk bergerak ke cover terdekat menggunakan tombol kotak atau segitiga. Sayangnya, sebagian besar level tidak mendukung sistem backtrack. Ini berarti jika Anda sudah bergerak maju mengikuti ikon yang ada, kecil kemungkinan Anda bisa kembali ke area sebelumnya.


Salah satu ekstra konten lain adalah eksplorasi dan puzzle. Eksplorasi membuat Anda sebagai seorang Ryan Marks harus melakukan aksi spesifik untuk bisa mengitari lingkungan dan sejenisnya secara aktif, dan bukan lagi menjadi bagian dari cut-scene. Menggunakan dua “tangan” Anda, Blood & Truth memaksa Anda untuk memanjat tangga, bergelantungan di pipa untuk bergerak ke seberang area, hingga merayap di terowongan udara. Sementara puzzle didesain lewat kehadiran serangkaian Tools yang dibawa Marks saat menjalani misinya. Ada sistem picklock untuk membuka paksa kunci pintu hingga borgol, sebuah bomb kecil untuk menghancurkan sirkuit, hingga tang dan baterai kecil untuk mematikan sistem alarm hingga mengubah jalur listrik untuk membuka pintu misalnya. Blood & Truth bukan lagi sekedar tembak-tembakan.
Tetapi sensasi utamanya tentu tetap terletak pada keseruan untuk berperan layaknya seorang aktor film laga, dimana Anda dengan senjata Anda, bisa membunuh belasan karakter NPC tanpa kesulitan. Untuk sensasi terbaik, menggunakan dual Playstation Move tetap menjadi opsi terbaik. Akurasi baca gerak tangan dan sensitivitasnya memang menciptakan kesan realisme tersendiri, terutama saat menembak. Kerennya lagi? Tidak semua senjata berakhir sekedar meminta Anda melakukan proses reload dengan jumlah peluru hampir tidak terbatas yang tersimpan di bagian dada Anda. Pump Shotgun misalnya benar-benar menuntut Anda untuk memompa bagian depannya setiap kali Anda menembak satu kali, membuatnya mustahil untuk dijadikan sebagai senjata satu tangan. Senjata lain seperti Assault Rifle juga mendukung efek dua tangan yang akan membuat senjata Anda lebih stabil.


Tambahan lainnya juga didorong lewat fitur modifikasi dan kustomisasi senjata, kosmetik ataupun tidak. Dengan senjata bawaan Anda, Anda bisa memasangkan silencer untuk aksi yang lebih stealth di begitu banyak misi, atau sekedar menambahkan sight ekstra. Namun ingat, tidak seperti game FPS konvensional dimana Anda bisa membidik target dengan mengakses tombol fisik, Blood & Truth menuntut Anda untuk mendekatkan senjata tersebut ke mata untuk melakukan aksi bidik yang sama, selayaknya Anda menggunakan Assault Rifle di dunia nyata. Anda juga bisa mengambil granat yang Anda temui dan langsung melemparkannya untuk membunuh musuh di area yang lebih luas.
Berita baiknya? Terlepas dari fakta bahwa sebagian besar musuh biasanya akan muncul dari sudut pandang Anda di depan, Blood & Truth juga menggunakan sedikit efek di kedua sisi layar untuk membantu Anda mengenali darimana tembakan yang melukai Anda muncul. Dengan demikian, ada kesempatan untuk merespon cepat ancaman yang ada. Kerennya lagi? Mereka juga memberikan satu tombol khusus untuk melakukan beragam aksi manuver dengan pistol Anda, terutama memutarnya. Ketika menggunakannya bersama dengan Revolver misalnya, Anda akan merasa seperti seorang Ocelot dari Metal Gear.


Sembari menikmati pengalaman rotasi dari puzzle, aksi, dan eksplorasi, maka sensasi aktor laga yang ditawarkan Blood & Truth tentu mengakar kuat pada dramatisasi khas game FPS modern yang percaya atau tidak, terasa jauh lebih fantastis ketika dicicipi via VR. Cukup untuk membuat ilusi di kepala Anda, bahwa memang Anda yang tengah melewati semua aksi ini. Kami misalnya secara reflek bergerak menutup wajah kami saat sang karakter utama berlari cepat dan menabrak jendela untuk lari dari kejaran musuh, salah satu scene film aksi paling klise. Fobia tinggi kami juga terasa begitu intens ketika Anda aksi parasut dari tempat tinggi menuju lokasi musuh. Beberapa adegan “budget tinggi” seperti kehancuran bangunan hingga beragam aksi klise juga tidak lupa ditawarkan Blood & Truth.
Tidak cukup sampai di sana, Blood & Truth juga akan membuat Anda merasa seperti seorang John Wick lewat mode yang mereka sebut sebagai Precision Mode. Benar sekali, mengaktifkan mode ini akan membuat segala sesuatunya bergerak lambat, kecuali Anda. Tembakan menjadi super akurat, musuh tidak punya waktu untuk bereaksi, darah yang muncrat dari tubuh mereka saat tersambar peluru tajam terasa begitu memuaskan, lengkap dengan ragdoll mayat mereka yang terasa seperti “berdansa”. Efek lambat ini juga tercermin dari ragam objek yang menjadi efek tembakan Anda, dari selongsong peluru yang muncrat dari senjata, kepingan jendela yang bertahan lebih lama di udara, hingga ledakan yang terasa berhenti untuk beberapa waktu. Precision Mode selalu membuat Anda seperti seorang badass..


Sayangnya, ada satu mekanik yang harus kami keluhkan, yakni soal management senjata. Blood & Truth memang memungkinkan Anda untuk membawa 2 jenis pistol yang disimpan di pinggang dan 2 buah senjata berat yang masing-masing Anda “simpan” di bagian pundak dengan efek getar PS Move untuk membantu Anda mengetahui bahwa Anda memang sudah menyimpan / tengah mengeluarkan senjata-senjata tersebut. Namun mengingat tidak ada tombol spesifik untuk melepas senjata, terkadang di tengah kepanikan melawan musuh, sulit untuk mengingat senjata berat mana yang Anda putuskan untuk simpan atau lepas. Kami sempat membuang Assault Rifle kami untuk sebuah double-barreled shotgun karena masalah seperti ini. Seandainya saja Sony London Studio menyediakan user-interface terpisah untuk melakukannya atau sekedar meninggalkan satu ekstra tombol buang untuk pergantian senjata lebih cepat.
Pada akhirnya, Blood & Truth berakhir menjadi sebuah game action keren yang berkat implementasi VR, membuat Anda tampil bak seorang aktor laga yang Anda temui di film-film Hollywood. Senjata berat, efek slow motion, mayat bergelimpangan, hingga cut-scene super dramatis, Anda yang selama ini ingin menjadi seorang John Wick atau John McClane akhirnya bisa memenuhi mimpi tersebut.