10 Game Keren yang Jadi Gudang Teori dan Spekulasi Cerita!
-
Shadow of the Colossus

Perjuangan melawan belasan Colossus berukuran raksasa yang masing-masing menuntut solusi spesifik untuk ditundukkan, ada banyak alasan mengapa banyak gamer, termasuk kami, memilih Shadow of the Colossus sebagai game terbaik di era Playstation 2. Kerennya lagi? Proses remake yang ditempuh Bluepoint Games untuk PS4 juga tidak kalah fantastis. Terlepas dari gameplay dan tata bangun dunia yang keren, cerita soal seorang pria yang berusaha menghidupkan kembali wanita yang ia cintai ini memang punya ending gantung yang juga tak sulit memancing diskusi. Apakah ini berarti Anda sebenarnya adalah tokoh antagonis terselubung? Apakah ia punya asosiasi dengan game ICO dari developer yang sama? Pertanyaan yang akan berakhir Anda googling.
-
Bloodborne

Anda selalu bisa mengandalkan game racikan From Software dan otak seorang Hidetaka Miyazaki untuk melemparkan kepada Anda sebuah game action-RPG fantastis dengan elemen cerita implisit yang memang sulit untuk didefinisikan dengan pasti. Melalui gaya cerita seperti ini jugalah, gamer yang menikmati Bloodborne memang tak banyak paham apa dan siapa yang tengah mereka lawan dan berupaya membunuh mereka ini. Bloodborne memang jelas menjadikan darah sebagai elemen cerita yang penting, lengkap dengan sebuah festival perburuan di tanah Gothic yang ternyata, berakhir dengan mimpi buruk. Lalu? Kesemuanya ditutup dengan usaha untuk menghancurkan sebuah monster yang turun dari bulan dan berakhir membuat Anda terlahir kembali menjadi seonggok daging yang besarnya dua telapak tangan. What….
-
Stanley Parable

Seperti sebuah eksperimen gila yang cerdas di saat yang sama, ini mungkin reaksi sebagian besar gamer saat menemukan Stanley Parable. Satu sisi cerita yang Anda tahu? Anda berperan sebagai seorang pria bernama Stanley yang terlihat seperti pekerja kantoran yang harus melewati sebuah pengalaman super absurd karena Anda tengah “berperang ide dan otak” melawan seorang Narator yang suaranya, bisa jelas Anda dengar. Ada banyak aksi reaksi yang Anda temukan di game ini, memancing cabang cerita dan beragam ending untuk dicicipi. Namun mengingat tidak ada cara unik untuk memastikan mana cabang cerita yang memang benar adanya, kisah Stanley sendiri harus ditutup dengan sebuah misteri yang terlepas dari betapa banyaknya proses googling Anda sekalipun, tidak akan menemukan cahaya di ujung terowongan.
-
Artifact

Cerita yang sudah berakhir? Tentu saja tidak. Apapun yang terjadi dengan Artifact – game kartu DOTA 2 yang satu ini, ia tetap berakhir dengan satu hal – proses eksplorasi lore dan dunia DOTA 2 yang terhenti. Padahal harus diakui, Artifact akhirnya menetapkan sebuah kepastian soal cerita DOTA 2 dan bagaimana ia membangun narasi bahwa setiap pertempuran di dalam DOTA 2 dihitung sebagai canon. Bahwa ada usaha untuk mengakhiri pertarungan abadi antara dua Ancient yang secara “nakal” terus memutar balik waktu agar mereka berdua bisa menghindari nasib untuk dihancurkan oleh sosok Arc Warden ini. Sayangnya, matinya Artifact berarti matinya pergerakan cerita dan pada akhirnya, konklusi untuk dunia DOTA 2 itu sendiri.










