Review Judgment: Atas Nama Kebenaran!
Bangau atau Harimau

Mengingat ia kembali menjadikan Kamurocho sebagai “taman bermain”, maka konsep dasar Judgment harus diakui tidak banyak berbeda dengan apa yang Anda kenal dari Yakuza. Minus mini-mini game nakal yang kini dikesampingkan, ini tetaplah game semi open-world berisikan beragam aktivitas dan misi sampingan untuk diselesaikan, restoran untuk memulihkan nyawa yang hilang, SEGA Arcade yang masih berisikan game-game klasik yang menarik, hingga tentu saja beberapa konten yang baru. Ada beberapa hal yang langsung membedakannya dengan Yakuza, salah satunya, terletak pada konsep yang lebih modern.
Tidak hanya karena setting yang lebih modern saja, tetapi Yagami sendiri diposisikan sebagai karakter yang jauh lebih melek teknologi daripada Kiryu. Maka untuk membantu proses investigasinya sebagai seorang detektif, ia sangat mengandalkan teknologi untuk melakukannya, terutama Drones. Menjadi mata Anda untuk mencari beragam clue atau sekedar menyelesaikan misi sampingan yang ada, Drones juga menjadi mini-game terpisah dengan ekstra sistem pertarungan di dalamnya. Judgment juga mulai masuk ke dunia VR dan menawarkan konten mini-game berbasis teknologi tersebut. Tidak cukup? Mereka juga punya sistem “Kickstarter” in-game dimana Anda bisa menyumbangkan donasi sejumlah uang untuk mendapatkan teknologi baru tertentu. Dibandingkan dengan Yakuza secara keseluruhan, tema dan atmosfer Judgment memang terasa lebih relevan dengan kondisi kita saat ini.



Salah satu sistem terbaru yang diusung Judgment adalah City Reputation. Tidak seperti seri Yakuza dimana misi sampingan akan dibuka berdasarkan progress cerita, Anda kini harus berjuang untuknya. City Reputation bisa disederhanakan sebagai level popularitas Anda di dalam Kamurocho itu sendiri. Anda bisa meraihnya dengan menyelesaikan ragam misi pertemanan dengan karakter-karakter NPC yang tersebar di kota yang masing-masing punya misi sampingan mereka sendiri. Semakin tinggi level City Reputation Anda, semakin banyak pula “Side Case” alias kasus sampingan yang bisa Anda picu dan selesaikan. Setiap Side Case ini biasanya berisikan hadiah jumlah uang yang besar dan berakhir menjadi source income Anda yang paling bisa diandalkan. Tentu saja, untuk masalah uang, ada aktivitas seperti kerjaan sampingan menjadi ahli kunci hingga perjudian di kasino jika Anda ingin mengejarnya.
Maka seperti game-game RGG sebelumnya, intisari Judgment tetaplah sebuah game action. Walaupun banyak masalah besar yang hanya bisa diselesaikan di meja persidangan, ada banyak masalah lainnya yang butuh tinju kebenaran Anda untuk rampung di saat itu juga. Menariknya? Kini ada alasan jelas mengapa Yagami tidak dipolisikan. Dengan hanya sekedar memperlihatkan badge pengacara yang sepertinya punya posisi tinggi di masyarakat Jepang, ia tidak sulit untuk lepas dari beragam masalah. Judgment juga menyuntikkan satu mekanik unik – dimana polisi kini akan memburu dan berusaha menangkap Anda jika pertarungan yang Anda jalani di tepi jalanan melawan para jahanam ini berakhir terlalu lama. Namun sejauh kami mencicipinya, tidak ada satupun situasi pertarungan berjalan begitu lamanya hingga kami harus berhadapan dengan polisi.
Berbeda dengan Kiryu yang punya jenis bela diri yang “lugas”, Yagami memperkuat dirinya dengan Kung-Fu sebagai basis. Ada dua jenis stance yang bisa Anda gunakan – Bangau dan Harimau, yang keduanya bisa digonta-ganti dengan menggunakan hanya satu tombol saja. Bangau diposisikan sebagai stance yang berguna untuk crowd-control, dimana serangannya memang bergerak di area lebih besar dan lebih cepat. Namun di sisi lain, ia rentan pada stagger dari serangan lawan, dimana Anda menjadi lebih mudah jatuh jika ditendang dari beragam arah. Sementara harimau yang punya damage lebih besar diposisikan sebagai stance lebih personal yang memungkinkan Anda untuk menghabisi musuh lebih cepat namun dengan range yang pendek. Kami berakhir lebih sering menggunakan stance harimau bahkan melawan keramaian sekalipun karena ia jauh lebih tahan pada status stagger.


https://www.facebook.com/pladidus/videos/vb.1061780562/10217213863512948
Maka kombinasi serangan-serangan ini akan menjadi solusi Anda untuk sebagian besar “masalah” di Judgment. Tentu saja ada serangan spesial yang bisa Anda akses ketika bar EX Anda penuh, yang selain punya animasi brutal, juga punya beberapa animasi kocak. Jalinan pertemanan yang Anda bangun untuk menaikkan level City Reputation juga akan membuka EX-Action kolaborasi yang bisa diakses sejak awal pertarungan jika Anda bertarung di lokasi di dekat mereka. Dalam jumlah bar tertentu, Anda juga bisa memicu EX-Burst yang akan memberikan ekstra aura yang punya konotasi anti-stagger dan damage lebih besar untuk diakses oleh Yagami. Sayangnya, atas nama untuk sinkronisasi dengan kepribadian dan peran Yagami sebagai “orang baik”, Judgment tidak memungkinkan Anda untuk mengakses senjata-senjata mematikan seperti halnya Kiryu. Anda tidak bisa mengambil pistol, pisau, atau pedang yang biasa digunakan musuh dan mulai membabat mereka dengannya. Pendekatan yang rasional atau mengecewakan? Anda yang menentukan.
Untuk meningkatan sedikit level resiko di dalam gameplay, Judgment juga memperkenalkan mekanik baru yang disebut sebagai Mortal Damage. Jadi serangan musuh tidak lagi sekedar mengurangi bar HP Anda saja, tetapi juga memotongnya sedikit hingga Anda menyembuhkannya di dokter terdekat yang tentu saja, tidak “murah”. Mortal Damage hanya bisa terjadi jika Anda memang diserang senjata atau gerakan mematikan lawan, dari serangan burst milik boss atau mini-boss, hingga senjata api, pisau, dan pedang. Mengingat biaya penyembuhan yang terhitung mahal, maka Anda akan secara insingtif membuatnya menjadi prioritas target, apalagi jika Anda bertarung di tengah keramaian.


Maka sisanya tentu saja memastikan Yagami berakhir lebih kuat dan lebih kuat seiring dengan progress cerita, yang tetap terikat pada sistem EXP yang dibagi ke dalam tiga kategori Skill besar – battle, status, dan eksplorasi. Namun tidak seperti seri Yakuza dimana EXP seperti ini bisa didapatkan dari sekedar makanan, source EXP paling efektif tentu didapatkan dari misi sampingan yang Anda selesaikan dan memastikan Anda berhasil menundukkan ragam Challenge yang kini terkompilasi dalam aplikasi bernama “KamuroGO”. Ada banyak tantangan dari sekedar menghabiskan dan menyelesaikan semua jenis makanan di semua restoran Kamurocho hingga yang lebih kompleks seperti menyelesaikan tantangan Baseball hingga Drones Race. Mengingat ia jadi resource yang terbatas, menentukan prioritas alokasi di awal-awal permainan tentu akan jadi pilihan yang esensial.
Sayangnya dari sisi aktivitas, seperti yang sempat kami bicarakan sebelumnya, Judgment memang membuang hampir semua elemen “nakal” yang melekat pada seri Yakuza selama ini. Walaupun demikian, bukan berarti ia mengesampingkan kehadiran model karakter wanita cantik di dalamnya begitu saja. Sebagai gantinya, mereka mengimplementasikan sistem romansa yang lebih dalam untuk sosok Yagami. Dengan beberapa sosok wanita yang bisa Anda “gandeng”, yang masing-masing punya kepribadian dan pekerjaan unik dari calon Idol hingga peramal, ada daya tarik yang unik dari sistem ini. Progress pergerakan romansa, pilihan percakapan, dengan masing-masing di antaranya biasanya punya kasus yang unik, diperkuat dengan sistem untuk punya pacar lebih dari satu tanpa ada konsekuensi, selalu ada keasyikan untuk menjadikannya sebagai alternatif solusi untuk membuat pengalaman Judgment tidak lebih repetitif.
https://www.facebook.com/pladidus/videos/vb.1061780562/10217293854872682

Karena memang harus diakui, terlepas dari betapa menarik dan absurdnya beberapa misi sampingan yang bisa Anda dapatkan, Judgment tetap mengusung masalah yang sama dengan struktur game Yakuza selama ini. Bahwa di tengah cerita panjang yang penuh dengan cut-scene dan eksposisi untuk cerita, aksi berlari di Kamurocho dari satu titik ke titik lain akan kehilangan daya tariknya seiring dengan waktu berjalan. Apalagi ada beberapa mekanik yang justru kian mendorong level repetisi tersebut ke puncak maksimal. Contoh? Sistem invasi berkala dimana Kamurocho akan kedatangan keluarga Yakuza yang semuanya memburu Anda. Anda harus mengalahkan semua boss keluarga tersebut untuk menurunkan level Threat dari 100% ke 0% untuk proses eksplorasi lebih damai. Namun tidak hanya terjadi satu kali, sistem ini akan terus diulang hingga puluhan kali, bahkan setidaknya satu kali di setiap Chapter baru. Di awal menyenangkan, di akhir mulai terasa seperti pekerjaan rumah yang sekedar “wajib” dilakukan tanpa ada lagi unsur fun.
Maka dengan semua sistem baru yang hendak ia tawarkan, Judgment tetap meninggalkan cita rasa Yakuza yang “kental” di belakangnya, terutama karena struktur misi dan semi open-world yang serupa. Ada beberapa perubahan diusung memang, namun tidak lantas meninggalkan kesan berbeda yang signifikan. Perbedaan identitas justru mengemuka dari konten lain yang akan kita bicarakan di sesi selanjutnya.
Menjadi Seorang Detektif

Kiryu adalah seorang anggota Yakuza, sementara Yagami – terlepas dari fakta bahwa ia dibesarkan oleh seorang boss Yakuza – adalah seorang detektif dan pengacara, yang tentu saja bekerja dengan cara yang berbeda. RGG sepertinya punya ambisi yang jelas untuk memastikan keduanya punya identitas terpisah dan gameplay yang diusung memang membuat status Yagami sebagai seorang detektif bersinar. Beberapa mekanik baru disuntikkan, dan walaupun tidak kesemuanya berakhir memesona, ia setidaknya menjalankan tugasnya dengan baik. Apalagi di beberapa titik cerita, Anda juga berkesempatan untuk berperan menjadi Saori – teman sejawat Anda yang tidak ragu menyamar untuk mencari bukti-bukti baru. Untuk yang satu ini, Anda bahkan berkesempatan untuk mendandaninya.


Ada dua mekanik gameplay baru yang disuntikkan di dalam misi utama dan misi sampingan yang ada. Mereka adalah sistem menguntit dan mengejar. Menguntit seperti banyak game yang sempat menawarkan hal serupa, meminta Anda untuk mengikuti gerak target secara sembunyi-sembunyi hingga di titik akhir dimana cut-scene cerita akan terpicu. Selama proses ini, target akan sering melihat ke belakang untuk mencari keberadaan yang tentu saja, membutuhkan Anda untuk bersembunyi di balik objek tertentu atau membaur bersamanya. Mengingat kecepatan gerak Anda ditentukan oleh kecepatan gerak target, pelan tapi pasti, ini akan jadi salah satu mekanik baru yang paling Anda benci. Lambat, menyita waktu, tidak menarik, dan repetitif, proses menguntit ini otomatis jadi bagian terlemah Judgment. Sementara untuk mekanik mengejar, dengan sistem berbasis QTE untuk menghindari ragam rintangan yang ada, Anda sepertinya sudah memprediksi konsep seperti apa yang akan Anda dapatkan darinya.
Namun bukan berarti dua mekanik “detektif” ini saja yang ditawarkan Judgment. Ada dua ekstra penambahan keren yang berhasil memperkuat kesan bahwa Anda memang seorang detektif, sekaligus membangun identitas yang unik untuk game. Ada proses investigasi yang terkadang meminta Anda memeriksa lokasi kasus untuk mencari clue atau sekedar barang bukti lawas seperti foto untuk mencari hal-hal yang sempat terlewatkan sebelumnya. Proses investigasi yang biasanya akan mengubah perspektif menjadi orang pertama dengan fitur getar ini juga biasanya digunakan untuk mencari target / tersangka di tengah kerumunan yang ada. Namun semua ini berada dalam kondisi yang sudah ditentukan sebelumnya. Tidak pernah ada situasi di luar kebutuhan cerita atau misi dimana Anda bebas melakukan proses investigasi untuk mencari clue dari kasus yang tengah Anda tangani. Semuanya terikat pada misi itu sendiri. Akan ada juga opsi percakapan untuk menarik informasi dari lawan bicara.


Mekanik lain adalah proses pembuktian dan penguatan kasus yang Anda tangani, dimana terkadang di meja persidangan atau sekedar untuk memperkuat dasar-dasar argumentasi dalam cerita atau misi sampingan, Anda harus menyajikan bukti terkait yang sudah Anda kumpulkan sebelumnya. Anda biasanya akan diberikan sedikit clue soal bukti seperti apa yang paling pantas untuk disajikan, yang jika tepat akan langsung diikuti dengan cut-scene yang seharusnya. Setidaknya lewat mekanik-mekanik seperti ini, Judgment berhasil meninggalkan citra detektif yang kuat pada sosok Yagami. Namun sayangnya, ada satu masalah besar di sini.
Sayangnya, terlepas dari semua mekanik yang ditawarkan RGG untuk Judgment atas nama untuk memperkuat sensasi menjadi seorang detektif miliknya, ada satu kelemahan besar yang sangat disayangkan. Bahwa atas nama narasi, semua sistem ini “ANTI-GAGAL”. Ini berarti, tidak ada konsekuensi negatif yang dituai jika Anda salah menyajikan bukti atau salah mengambil opsi pada saat Anda hendak berargumen untuk membuktikan sesuatu misalnya. Yagami tiba-tiba akan mendapatkan monolog internal yang akan memberi tahu bahwa bukti atau opsi percakapan itu salah, berulang, sampai Anda menyajikan bukti atau argumen yang tepat. Proses pencarian bukti atau clue juga demikian, dimana Anda mustahil keluar dari mode investigasi ini sampai bukti yang seharusnya Anda pegang memang berhasil Anda dapatkan.

Walaupun RGG selama ini terkenal sebagai game yang memang mengusung narasi cerita linear sebagai daya tarik, namun sistem “anti-salah” seperti ini benar-benar mencederai pengalaman detektif yang seharusnya jadi kunci pengalaman Judgment. Ini membuat Anda juga tidak punya banyak alasan untuk memperhatikan informasi di sisi cerita dan cut-scene yang disediakan.