Mantan Boss Bioware: Frostbite Engine Itu Mirip Mobil F1

Atas nama untuk kemudahan dan memaksimalkan keuntungan, ada banyak alasan mengapa beberapa publisher dan developer memutuskan untuk mengembangkan engine in-house mereka sendiri. Mudah karena proses pengembangan dari dasar tentu saja menawarkan penguasaan fitur yang lebih baik di semua lini.
Keuntungan? Dengan tidak menggunakan engine milik orang lain, mereka tidak harus membayar royalti kepada sang pemilik engine, yang memang jadi standar model bisnis saat ini. Salah satu perusahaan yang terus mendorong engine mereka adalah EA dengan Frosbite racikan DICE. Namun sayangnya, selain game-game racikan DICE, hampir semua developer lain EA yang dipaksa menggunakan engine berakhir menjadi pedang bermata dua. Frostbite bahkan digadang menjadi salah satu sumber masalah Anthem.
Kompleks-nya Frostbite sebagai sebuah engine juga diakui oleh Aaryn Flynn – mantan GM Bioware yang keluar di tahun 2016 lalu. Dalam presentasinya di ajang Reboot Develop Red, Flynn menyebut bahwa engine andalan EA tersebut bisa disamakan dengan mobil balap F1. Bahwa engine ini sebenarnya luar biasa, menawarkan kecepatan, kekuatan, tujuan, dan keindahan yang bisa digunakan untuk meracik sebuah game yang memesona.
Namun seperti mobil balap F1 yang super kencang, ia juga begitu rapuh dan butuh banyak spesialis untuk bisa digunakan secara optimal dan dirawat. Ada beberapa elemen yang bisa ditangani Frostbite dengan cepat, namun tidak sedikit pula yang butuh kehati-hatian dan berakhir sulit untuk diatur.

Namun Flynn menegaskan bahwa pengalaman seperti inilah yang ia dapatkan ketika ia mengerjakan Dragon Age: Inquisition beberapa tahun yang lalu. Melihat apa yang terjadi dengan Anthem, sepertinya apa yang dibicarakan Flynn masih jadi kasus yang terus berulang di EA, setidaknya untuk game-game yang dipaksa untuk dibangun dengan menggunakan Frostbite Engine. Bagaimana dengan Anda? Berapa banyak dari Anda yang mencintai game-game dengan Frostbite Engine sebagai basis?
Source: GI.biz