10 Game Paling Mengecewakan di 2019!
-
Anthem

Digadang sebagai “game action terbaik 2018” yang dipilih oleh beberapa media raksasa ketika Anthem diperkenalkan via beberapa event gaming besar tentu saja memperbesar rasa antisipasi gamer terhadap Anthem. Apalagi ia merupakan game action RPG berbasis suit yang membuat Anda bisa terbang bak seorang Iron-Man yang kini harus mengeksplorasi dunia yang juga diisi dengan ekosistem yang berbahaya, dengan Bioware sebagai developer. Namun hasilnya? Berantakan. Tidak hanya ragam masalah teknis yang terjadi di awal rilis saja, Bioware seolah tidak mengerti dan memahami bagaimana caranya meracik sebuah game loot-shooter yang seharusnya. Misi yang terasa repetitif hanyalah masalah di permukaan, di luar sistem loot yang terasa tidak memuaskan, varian senjata yang minim, hingga sistem terbang yang tidak banyak dimanfaatkan dalam misi. Informasi dari laporan investigatif Kotaku soal bagaimana Bioware sama sekali melarang pegawainya untuk membicarakan game loot shooter yang lain seperti Destiny sebagai contoh perbandingan seolah membuka mata soal betapa berantakannya proses pengembangan yang terjadi di belakang layar, bersama dengan ragam keputusan eksekutif Bioware yang layak untuk dipertanyakan.
-
Left Alive

Di atas kertas, Left Alive memuat begitu banyak formula yang seharusnya menjadi salah satu game terbaiki di tahun 2019 ini. Pertama, ia ditangani oleh Square Enix – developer / publisher Jepang terbesar dengan banyak proyek keren yang layak ditunggu. Kedua? Artwork-nya ditangani langsung Yoji Shinkawa, tangan dingin yang meracik artwork Metal Gear Solid dan Death Stranding. Ketiga? Ia akan mengambil cerita dari semesta Front Mission, sebuah franchise yang sudah lama tidak dieksplorasi oleh Square Enix. Namun alih-alih keren, Left Alive justru berakhir menjadi sebuah game yang tidak hanya menyedihkan, tetapi juga mengecewakan di saat yang sama. Bukan hanya karena kualitas visualisasi yang buruk saja, ia juga jadi game dengan desain mekanik gameplay yang tidak dipikirkan dengan matang. Kita berbicara soal game stealth yang bahkan tidak punya tombol “Takedown” dari belakang yang notabene menjadi norma standar untuk sebuah game yang menawarkan mode stealth di dalamnya. Ia juga mengusung AI musuh yang inkonsisten, yang di beberapa kondisi terasa begitu bodoh, namun di kesempatan lain terasa begitu superior. Yang dihasilkan Left Alive hanyalah rasa frustrasi, itu saja.
Di atas adalah 10 game paling mengecewakan di tahun 2019 kemarin menurut kacamata JagatPlay. Game-game yang sebenarnya masih bisa dinikmati dan punya basis fans yang cukup besar, namun bagi kami, gagal untuk tampil dengan kualitas yang memenuhi harapan. Entah karena kacaunya proses pengembangan yang berakhir pada produk akhir yang ternyata tampil tidak menjanjikan, atau justru karena hype terlalu tinggi lewat beragam informasi, klaim, screenshot, dan trailer yang ada dan berakhir bertolak belakang dengan apa yang selama ini dijanjikan.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game yang Anda harapkan dan nikmati di tahun 2019 kemarin, game mana yang menurut Anda paling mengecewakan? Game yang ternyata berakhir jauh di bawah harapan Anda selama ini? Feel free to comment and share your opinion!










