Akibat Kasus Animal Crossing, Pemerintah China Makin Perketat Sensor Game

Anda yang sudah mengikuti berita game selama setidaknya satu minggu terakhir tentu sudah mengetahui soal aksi pemerintah China yang berujung menarik peredaran Animal Crossing: New Horizons dari pasar lokal. Alasannya? Karena beberapa aktivis demokrasi HongKong menggunakan fitur kustomsasi game super imut ini untuk melakukan protes online serta mengejek presiden RRC – Xi Jinping. Konsekuensi dari aksi ini ternyata berbuntut panjang dan tidak hanya melibatkan Animal Crossing saja. Pemerintah China kabarnya siap untuk mengeluarkan kebijakan baru yang kian memperketat sensor yang ada.
Ada beberapa penambahan aksi sensor yang tengah direncanakan pemerintah China. Pertama, gamer akan diharuskan untuk menggunakan nama dunia nyata mereka alih-alih username, baik di game single-player dengan konten online ataupun game multiplayer online. Kedua? Game sekarang tidak boleh lagi memuat konten yang berhubungan dengan zombie, pandemi, map editing, role playing, dan yang memungkinkan perkumpulan di dalamnya. Ketiga? Dalam konteks online, gamer China tidak lagi diperkenankan untuk berada dalam satu server / room dengan gamer dari region lain. Pemerintah China menyebut bahwa kasus yang terjadi di Animal Crossing: New Horizons terjadi karena regulasi yang vakum di game-game berelemen online.

Masih belum jelas kapan tepatnya peraturan-peraturan ini akan diberlakukan. Bersama dengan aksi sensor lebih ketat ini, Pemerintah China juga kembali membatasi waktu main game untuk anak-anak dan remaja serta mengatur jumlah uang yang bisa mereka gelontorkan di game-game online tersebut. Bagaimana menurut Anda? Apakah aksi pengetatan sensor ini sesuatu yang bisa Anda terima dengan akal sehat atau terdengar seperti langkah yang paranoid dari Pemerintah China?
Source: Video Gamer