WWE 2K Dituntut Seniman Tato Terkait Hak Cipta

Reading time:
September 29, 2020
randy orton

Menjadikan tubuh sebagai kanvas, menyuntikkan tato ke dalam tubuh bagi banyak orang bukan sekadar untuk memperkuat identitas diri sebagai juga ekspresi kreatif. Mengingat ia akan bertahan untuk waktu yang sangat lama, mencari seniman tato yang dianggap “berhak” untuk melukis di lapisan kulit Anda akan jadi salah satu langkah terpenting. Di negara-negara yang menghargai hak cipta, siapa yang berhak atas “kepemilikan” tato memang masih menjadi sumber perdebatan. Bagi seniman tato yang satu ini, rasa kepemilikannya cukup untuk membuatnya membawa Take-Two Interactive ke meja hijau terkait game gulat andalan mereka – WWE 2K Series.

Seniman tato – Catherine Alexander baru saja melayangkan tuntutan hukum pada Take-Two Interactive terkait WWE 2K. Alexander merupakan seniman di balik 6 buah tato yang melekat pada tubuh pegulat ternama – Randy Orton yang atas nama “realisme”, juga melewat proses digitalisasi untuk WWE 2K. Fakta bahwa tato-tato di tubuh Randy Orton turut dibawa ke dunia digital tanpa izin dan pengetahuan Alexander dijadikan sebagai basis untuk kasus ini. Jaksa yang bertanggung jawab untuk kasus ini – Staci Yandle hendak membawa kasus ini ke pengadilan untuk memberikan kejelasan dan kepastian soal definisi “hak cipta” terkait masalah tato seperti ini.

wwe 2k randy orton
Seniman di balik 6 tato Randy Orton menuntut hukum Take-Two terkait digitalisasi tato tanpa seizinnya di seri WWE 2K.

Ini bukan pertama kalinya kasus tuntutan seniman tato terjadi pada Take-Two, mengingat di tahun 2016 yang lalu, hal serupa juga sempat terjadi untuk NBA 2K dengan premis yang sama. Bagaimana menurut Anda? Apakah menurut Anda, tato adalah produk kreatif yang seharusnya memiliki hak cipta atau tidak?

Source: GamesIndustry.biz

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…