WWE 2K Dituntut Seniman Tato Terkait Hak Cipta

Menjadikan tubuh sebagai kanvas, menyuntikkan tato ke dalam tubuh bagi banyak orang bukan sekadar untuk memperkuat identitas diri sebagai juga ekspresi kreatif. Mengingat ia akan bertahan untuk waktu yang sangat lama, mencari seniman tato yang dianggap “berhak” untuk melukis di lapisan kulit Anda akan jadi salah satu langkah terpenting. Di negara-negara yang menghargai hak cipta, siapa yang berhak atas “kepemilikan” tato memang masih menjadi sumber perdebatan. Bagi seniman tato yang satu ini, rasa kepemilikannya cukup untuk membuatnya membawa Take-Two Interactive ke meja hijau terkait game gulat andalan mereka – WWE 2K Series.
Seniman tato – Catherine Alexander baru saja melayangkan tuntutan hukum pada Take-Two Interactive terkait WWE 2K. Alexander merupakan seniman di balik 6 buah tato yang melekat pada tubuh pegulat ternama – Randy Orton yang atas nama “realisme”, juga melewat proses digitalisasi untuk WWE 2K. Fakta bahwa tato-tato di tubuh Randy Orton turut dibawa ke dunia digital tanpa izin dan pengetahuan Alexander dijadikan sebagai basis untuk kasus ini. Jaksa yang bertanggung jawab untuk kasus ini – Staci Yandle hendak membawa kasus ini ke pengadilan untuk memberikan kejelasan dan kepastian soal definisi “hak cipta” terkait masalah tato seperti ini.

Ini bukan pertama kalinya kasus tuntutan seniman tato terjadi pada Take-Two, mengingat di tahun 2016 yang lalu, hal serupa juga sempat terjadi untuk NBA 2K dengan premis yang sama. Bagaimana menurut Anda? Apakah menurut Anda, tato adalah produk kreatif yang seharusnya memiliki hak cipta atau tidak?
Source: GamesIndustry.biz