Review HADES: Super Duper Nagih!

Supergiant Games? Berapa banyak dari Anda yang pernah mendengar nama developer yang satu ini? Untuk mereka yang pernah mencicipi produk mereka di masa lalu, posisinya sebagai salah satu developer game indie terbaik di industri game bukanlah sebuah predikat yang berlebihan. Tidak percaya? Lihat apa yang berhasil mereka tawarkan via Bastion, Transistor, dan Pyre. Bukan hanya karena perhatian pada sisi visual yang di setiap judul ini berhasil menangkap dengan manis sensasi fantasi yang hendak diusung saja, tetapi juga perhatian pada sisi musik dan keunikan gameplay yang belum pernah Anda temui sebelumnya. Kita bicara soal developer yang berhasil melebur game olahraga dengan RPG, dibalut dengan cerita dan dunia fantastis via proyek mereka sebelumnya – Pyre.
Namun ada yang berbeda dengan game teranyar Supergiant Games – HADES. Berbeda dengan tiga seri sebelumnya yang datang sebagai produk final yang bisa langsung dinikmati gamer dari awal hingga akhir, HADES ditawarkan dalam format early access terlebih dahulu. Update dilakukan secara berkala dengan suntikkan fitur, musuh, dan area baru untuknya.
Setelah penantian yang cukup lama, versi 1.0 akhirnya meluncur! Dengan angka “1.0” ini, seperti kebanyakan game Early Access yang lain, menandakan bahwa HADES sudah rampung. Ini berarti, hampir semua fitur dan konten yang mereka anggap mendefinisikan judul ini akhirnya tersedia. Bagi kami? Tidak ada lagi kesempatan lebih baik untuk langsung terjun masuk, apalagi mengingat tidak ada satupun game Supergiant Games yang sejauh ini bisa disebut “mengecewakan”. Prestasi yang untungnya, berhasil mereka pertahankan dengan HADES.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HADES? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang super duper nagih? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Plot

Terlepas dari judulnya yang jelas memuat nama “HADES”, HADES tidak menjadikan Hades – sang dewa Underworld dari mitologi Yunani sebagai karakter utama. Yang Anda perankan justru sang anak – Zagreus yang sepanjang hidupnya hanya memiliki satu misi dan mimpi, lari dari Underworld untuk menuju ke Gunung Olympus.
Namun seperti yang bisa Anda prediksi, perjalanan ini tentu tidak mudah. Underworld sendiri terbagi menjadi beberapa tingkat, yang setiap darinya berisi tantangan yang harus ditundukkan oleh Zagreus. Dari Tartatus yang berisikan begitu banyak monster aneh hingga Elysium, tempat indah dimana para jiwa-jiwa ksatria bermukim, keahlian tarung Zagreus kini menjadi kunci. Lebih parahnya lagi? Terlepas dari bantuan dewa-dewi Olympus yang senantiasa meminjamkan kekuatan mereka, Zagreus juga harus melewati para kstaria milik Hades yang menunggu di hampir setiap akhir area.


Sebagai anak dari dewa penguasa Underworld, kematian memang bukan “masalah” bagi Zagreus. Untuk setiap kekalahan yang harus ia telan, ia akan kembali bangkit di sebuah kolam darah sembari mempertahankan semua ingatan yang terjadi di percobaan melarikan diri sebelumnya. Dukungan untuk aksi melarikan dirinya juga tidak datang dari dewa-dewi Olympus saja, tetapi juga beberapa bawahan Hades yang tidak ragu berbagi informasi lebih banyak terkait Olympus dan kiat untuk aksi kabur yang lebih efektif. Salah satu informasi tersebut bahkan cukup untuk mengubah motivasi utama Zagreus.

Lantas, mampukah Zagreus melarikan diri dari Underworld? Tantangan seperti apa saja yang dipersiapkan oleh Hades? Motivasi baru apa yang kini mendorong aksinya melarikan diri? Anda tentu saja harus memainkan HADES untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini.