10 Alasan Mengapa The Legend of Dragoon Butuh Remake!

Reading time:
October 13, 2020
the legend of dragoon1 1

Sebuah usaha cepat untuk mendulang uang? Atau sebuah strategi super efektif untuk membuat gamer pendatang baru memahami apa yang membuat sebuah judul legendaris, berujung mencuri hati banyak gamer-gamer tua? Apapun pandangan gamer terkait ragam proyek remake dan remaster yang meluncur selama satu dekade terakhir, data memperlihatkan bahwa popularitas dan angka penjualan yang ditorehkan oleh banyak proyek tetap berakhir fantastis. Bahwa kritik yang mengemuka bahwa ini sekadar “usaha malas” banyak developer dan publisher ternyata tidak banyak mempengaruhi situasi yang mengitari proyek yang sudah dirilis ataupun baru akan dirilis. Di sisi lain, kesuksesan ini membuat banyak gamer berharap bahwa game lainnya akan mendapatkan perlakuan yang sama.

Bagi gamer pencinta JRPG, sesungguhnya ada begitu banyak game lawas di era Playstation yang berbaris mengantri untuk berujung “dilahirkan kembali” dengan potensi keuntungan yang besar. Bahwa setiap dari mereka tidak sekadar datang menjual sensasi nostalgia saja, tetapi juga berpotensi untuk menawarkan sebuah pengalaman JRPG modern yang solid. Salah satu yang berada di puncak daftar mimpi? Tentu saja The Legend of Dragoon yang versi Inggris-nya, sempat tersedia di tahun 2000 silam. Jika Anda sempat mengunjungi situs sosial media ataupun berita apapun terkait game-game remake dari Playstation Studios, maka nama game JRPG yang satu ini senantiasa mengemuka. Sebuah kondisi yang sangat bisa dipahami dan dimengerti oleh mereka yang sempat menjajal game fantastis ini di masa lalu.

Mengapa nama The Legend of Dragoon begitu santer terdengar setiap kali sebuah game Remake, terutama yang berdiri di bawah bendera Sony mengemuka? Ini adalah 10 alasan menurut kami, JagatPlay, mengapa ini memang jadi momen yang tidak lagi bisa lebih sempurna untuk kelahiran kembali The Legend of Dragoon.

  1. Next-Gen

Playstation 5 3 1280x720 1

Seperti yang kita tahu, kita sekarang mulai masuk ke dalam babak awal persaingan generasi selanjutnya, dimana Microsoft dan Sony masing-masing menawarkan produk dengan desain dan pendekatan yang berbeda. Mengingat The Legend of Dragoon sendiri dikembangkan oleh SCE Japan Studio (sekarang SIE Japan), maka ada potensi besar bagi Sony untuk bisa “memenangkan” persaingan konsol generasi selanjutnya dengan melepas proyek game JRPG yang satu ini. Dengan posisi Microsoft yang juga belum terlalu kuat untuk game-game JRPG sejak era Xbox One, Playstation 5 akan dengan mudah mencuri hati gamer JRPG dengan hanya satu judul ini. The Legend of Dragoon Remake akan jadi judul yang efektif.

  1. Shuhei Yoshida

PJEY5175 600x400 1

The Legend of Dragoon memang terhitung sebagai kasus yang unik ketika kita bicara soal tim yang bekerja di belakangnya. Otak yang berperan sebagai director, game designer, dan juga story writer – Yasuyuki Hasebe berujung menghilang dan tenggelam dari industri game untuk alasan yang misterius. Berbeda dengan tren dimana game super manis biasanya mendongkrak popularitas sang director, hal ini justru berkebalikan terjadi dengan Hasebe. Namun untungnya, kita masih memiliki sosok Shuhei Yoshida yang saat ini masih berdiri di bawah bendera Playstation. Yoshida sendiri merupakan producer untuk The Legend of the Dragoon dulu. Setidaknya, jika Yoshida berkehendak untuk menjadi penanggung jawab dan pengawas untuk proyek ini, kita setidaknya bisa mendapatkan “dinding kokoh” untuk membuatnya tidak terlalu melenceng.

  1. Translasi Manis ke Action RPG

dragoon 4k

Salah satu yang unik dari The Legend of the Dragoon di masa rilis seri originalnya adalah sistem pertarungan yang ia usung. Ia memang hadir dalam format turn-based, namun setiap serangan akan memiliki kombo berbasis timing yang jika dieksekusi akan menghasilkan ekstra animasi dan damage. Ia juga tampil cukup “modern” dengan merancang akses ke lebih banyak jenis serangan bergantung pada frekuensi penguasaan Anda di serangan sebelumnya. Jika berbicara soal pondasi, sistem seperti ini akan sangat mudah diterjemahkan menjadi game action RPG yang sejauh ini, memang jadi standar modernisasi game JRPG. Hilangkan sistem timing dengan indikator di layar, tempuh sesuatu yang mirip dengan cara Platinum atau Capcom menangani game action mereka – dimana timing kini berbasis eksekusi animasi sebelumnya dan waktu tunggu. Anda akan menemukan game action RPG solid dengannya.

  1. Rose

legend of dragoon rose

Mengapa The Legend of Dragoon begitu dicintai di masa lalu? Salah satu kekuatannya memang terletak pada beragam karakter menarik yang ia usung, di luar kualitas visual dan CGI yang bahkan mampu menundukkan popularitas Final Fantasy VII dan VIII sekalipun di kala itu. Karakter-karakter ii tidak hanya tampil menarik dari sisi desain, tetapi juga kepribadian dan motivasi yang “membelenggu” mereka hingga aksi petualangan bersama dimungkinkan terjadi. Membayangkan karakter seperti Rose misalnya, yang notabene dingin dan dibebani masa lalu yang kelam, mendapatkan perlakuan desain ulang ala generasi terbaru sekaligus Voice Acting penuh untuk memproyeksikan hal tersebut memang jadi mimpi yang sulit untuk diabaikan begitu saja. Dinamika karakter yang dipresentasikan dalam gaya lebih modern membuat proyek remake ini butuh untuk terjadi!

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…