Keputusan para developer untuk menghadirkan masa beta tentu saja disambut banyak gamer dengan tangan terbuka. Bagi gamer, ini kesempatan tercepat untuk menjajal game yang masuk ke dalam radar belanja mereka sebelum mengambil keputusan akhir. Sementara bagi sang developer, ini jadi kesempatan untuk menguji beragam hal teknis, dari kesiapan server, feedback untuk balancing, dan bug atau glitch yang mungkin terjadi. Ada lagi satu pihak yang “diuntungkan” dengan masa beta seperti ini, apalagi jika ia menjadikan mode multiplayer sebagai salah satu nilai jual utama. Benar sekali, para pembuat cheat. Kasus inilah yang baru saja terjadi di Call of Duty: Black Ops Cold War.

Bersama dengan dibukanya masa beta untuk versi PC, COD: Black Ops Cold War juga harus bertemu dengan “musuh bebuyutannya” – cheater. Banyak laporan masuk dengan potongan video yang memperlihatkan bagaimana cheat seperti aim-bot dan wall-hack sudah bisa diaplikasikan di masa beta game FPS super populer ini. Walaupun progress beta tidak akan dibawa ke versi final, namun ini menjadi cara efektif bagi para pembuat cheat untuk menguji dan memasarkan cheat mereka secara langsung. Kondisi ini juga dikabarkan Eurogamer mulai membuat banyak gamer konsol mulai mematikan fitur cross-play untuk menghindarinya. Treyarch dan Activision sendiri belum angkat bicara soal situasi yang cukup mengkhawatirkan ini.

Kondisi ini tentu saja sangat disayangkan. Lewat situs komunitas seperti Reddit misalnya, banyak gamer PC yang tentu saja berharap agar Treyarch secara aktif mengawasi dan mengaplikasikan sistem anti-cheat yang jauh lebih efektif sebelum rilis versi final yang tinggal menghitung minggu. Call of Duty: Black Ops Cold War sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 13 November 2020 mendatang untuk Playstation 4, Playstation 5, Xbox One, Xbox Series, dan tentu saja – PC (via Battle.net).

Bagaimana dengan Anda? Berapa banyak dari Anda yang sempat menjajal masa beta COD: Black Ops Cold War dan cukup sial bertemu dengan cheater seperti ini?

Source: Eurogamer