Menjajal DEMO Little Nightmares II: Jaminan Merinding!
Mono & Six

Jika Anda mengikuti beragam trailer dan screenshot yang dilepas, Anda sepertinya sudahmemahami bahwa perspektif cerita Little Nighmares II tidak akan lagi disampaikan lewat aksi Six saja. Anda akan resmi ditemani oleh karakter baru yang berbentuk sama imutnya, bertopengkan kantong kertas, dan resmi menyandang nama Mono. Walaupun sesi demo ini tidak berbicara banyak soal latar belakang cerita karakter ini, namun keseluruhan sesi permainan ini akan menjadikan Mono sebagai karakter utama. Tentu saja, Anda akan ditemani oleh Six.
Walaupun datang dengan sistem dua karakter, setidaknya di sesi demo ini, Little Nightmares II bukanlah game kooperatif ataupun game single-player yang dibangun dengan sistem ganti karakter secara real-time ala game LEGO misalnya. Berdasarkan cerita yang diusung, Anda hanya akan mengendalikan hanya satu karakter saja dengan karakter sisanya akan dikendalikan oleh AI. Di sesi The Hospital ini, Mono lah yang jadi fokus.
Inti permainan tetap berpusat pada aksi platforming – mencari cara untuk menuju ke lokasi selanjutnya, yang tantangannya bisa sekadar meminta Anda mencari jalan yang seharusnya seperti menunduk atau memanjat. Namun ada pula sesi dimana area selanjutnya baru akan terbuka jika Anda berhasil menundukkan musuh di satu area yang sama. Mono memang tidak memiliki senjata apapun, namun ia punya kesempatan untuk menggunakan objek spesifik yang bisa ditemukan di area. Sebagai contoh? Saat melawan musuh berbentuk tangan mannequin yang bergerak sendiri dan senang menerkam, Mono bisa menyeret palu dan mengayunkannya sebagai senjata untuk menundukkannya. Namun sekali lagi, palu ini tidak akan bisa Anda “simpan”. Anda tidak akan bisa menyeretnya kemanapun Anda inginkan, mengingat pembatasan level yang akan menuntut Anda mau tidak mau, harus melepaskannya.


Lantas, bagaimana dengan Six? Dikendalikan oleh AI, Six tetap akan berkontribusi pada keseluruhan permainan dengan beberapa aksi yang terjadi secara otomatis. Ada lokasi yang tidak bisa dicapai oleh Mono dengan lompatan manualnya? Anda biasanya akan menemukan Six yang bersiap untuk memberikan Anda dorongan lompatan untuk mencapainya. Satu hal yang cukup mengejutkan bagi kami? Ketika AI ini juga didesain sedemikian rupa hingga ia terasa cukup adaptif terhadap kebutuhan Anda. Sebagai contoh? Ada situasi dimana sebuah pintu membutuhkan dua buah kunci berbeda, dimana salah satu kunci sudah terpasang untuk membuka pintu demi membuka area ke kunci kedua. Ketika puzzle sudah diselesaikan dan kunci kedua sudah didapatkan, AI milik Six secara otomatis menarik, mengambil, dan ikut membopong kunci pertama menuju ke lokasi penyelesaian puzzle. Jujur, kami sempat mengira kami harus jalan bolak balik dua kali hanya mengambil kunci tersebut. Pendekatan seperti ini, sedikit melegakan dan membangun rasa optimisme tersendiri untuk AI yang akan Anda temui di versi penuh nantinya.
Little Nightmares II tentu saja juga akan didukung dengan beberapa input perintah baru untuk mengakomodasi sistem dua karakter ini. Pertama, Anda kini punya tombol Call. Dengan hanya menekan satu tombol saja, Mono akan berteriak pelan untuk memanggil Six mendekatinya jika dibutuhkan. Mengeluarkan suara ini juga bisa jadi sekadar “teman” jika Anda mulai ketakutan karena rasa sunyi yang mungkin terlalu mendominasi sesi permainan Anda. Kedua? Menggunakan tombol grab, Anda bisa bergandengan tangan dengan Six. Anda bisa menuntun Six ke lokasi yang Anda inginkan, sebuah langkah preventif jika memang AI-nya berujung bermasalah dan tidak secara reaktif mengikuti kemana Anda seharusnya pergi. Menariknya lagi? Sistem tarik tangan ini juga bereaksi berbeda bergantung pada posisi saat Anda memicunya. Jika Anda terlalu terburu-buru dan menuntun Six dengan tangan dimana Anda biasanya memegang senter, maka senter Anda akan terus mengarah ke tanah alih-alih menerangi ke arah yang Anda butuhkan.

Apresiasi ekstra juga pantas diarahkan pada sistem checkpoint yang di sesi demo ini juga terhitung bersahabat. Mengingat hampir sebagian besar ancaman yang Anda temui akan bisa menghabisi Anda dengan satu kali pukulan / animasi, ini tentu saja fitur yang pantas untuk disambut dengan tangan terbuka. Dari keseluruhan sesi demo yang kami cicipi, mungkin hanya ada satu sesi dimana perjalanan untuk mengulang progress terhitung cukup “panjang” dan karenanya, menyebalkan. Namun sisanya, ia bersahabat.
Little Nightmares II, Pantaskah Diantisipasi?

Acungan dua jempol pantas diarahkan kepada Tarsier Studios dan Bandai Namco untuk pengalaman yang berhasil mereka ciptakan bagi kami lewat sesi demo singkat ini. Anda bisa merasakan pendekatan horror yang serupa dengan seri pertamanya, dimana sensasi takut, cemas, dengan bulu kuduk yang merinding tidak hanya mengandalkan sensasi jump-scare saja.
Semua sensasi tersebut lebih efektif tercipta karena dunianya yang aneh, makhluk-makhluk yang siap memburu Anda di ragam sudut dengan efek suara yang begitu menggetarkan bulu kuduk, di tengah gameplay yang akan senantiasa membuat Anda merasa rentan. Demo 30 menit ini menyajikan bukti soal perhatian dan eksekusi manis yang sejauh ini, berhasil dibuktikan Tarsier Studios dengan manis. Jika ada satu keluhan yang pantas dibicarakan? Ia masih terasa lebih nyaman untuk dimainkan dengan kontroler di PC, alih-alih mouse + keyboard mengingat Anda juga harus mengendalikan arah gerak cahaya senter saat dibutuhkan dengan tombol d-pad di luar tombol gerak, yang berarti menyita dua tangan Anda di keyboard. Ketika Anda diharuskan untuk melompat dan menahan sesuatu dengan mouse1, selamat berjuang berganti tombol secepat yang Anda bisa di tengah situasi panik.
Demo 30 menit ini berhasil menyakinkan kami bahwa untuk gamer-gamer yang mencintai Little Nightmares pertama, tidak ada alasan untuk tidak menantikan seri kedua ini apalagi jika Anda mencintai sensasi horror berbasis atmosfer yang ia usung. Little Nightmares II sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 11 Februari 2021 mendatang untuk Playstation 4, Playstation 5, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch, dan tentu saja – PC.