Preview Star Wars – Squadrons: Ternyata Dalam!
Kerjasama “eksklusif” antara Disney dan EA untuk urusan membawa Star Wars ke media video game yang notabene interaktif memang tidak bisa dibilang mulus. Di beberapa tahun awal ketika berita terkait kerjasama tersebut mengemuka, EA masih terperangkap pada pemahaman bahwa pasar hanya menginginkan game yang berfokus pada sisi multiplayer saja. Ia juga menyediakan ruang lebih banyak bagi mereka untuk proses monetisasi yang lebih efektif. Star Wars Battlefront dan Battlefront 2 lahir dengan kritik di sana-sini. Untungnya, EA pun berbenah. Kesuksesan yang diraih oleh Star Wars Jedi: Fallen Order sepertinya memberikan ruang bagi tim mereka untuk mulai bereksperimen dengan beragam konten dan konsep, bahkan yang terancam hanya terlihat menarik untuk pasar yang niche saja. Salah satunya adalah EA Motive yang akhirnya melahirkan Star Wars: Squadrons.
Kesan Pertama
Sebuah apresiasi sebelum kami bahkan menjajalnya secara langsung memang terbangun, melihat daya tarik gameplay Star Wars: Squadrons yang terasa seperti sebuah proyek uji konsep alih-alih dibangun untuk membuat dinikmati oleh sebanyak mungkin gamer di pasaran dan karenanya, menghasilkan keuntungan yang masif. Bahwa cerita Star Wars yang begitu ikonik dan pengalaman yang ia usung kini didefinisikan hanya lewat pertempuran antara para pesawat ikoniknya, alih-alih pertarungan antara Jedi melawan Sith yang selalu melibatkan lightsaber. Dipadukan dengan format multiplayer kompetitif yang jadi salah satu daya tarik utama, jelas bahwa EA tidak berniat untuk membangunya sebagai sebuah game “sejuta umat”. Dan karenanya, rasa ketertarikan kami semakin tinggi.
Hasilnya cukup mengejutkan. Jelas bahwa EA Motive tidak datang dengan sekadar ingin meracik game action berbasis pesawat-pesawat ikonik Star Wars saja dan kemudian membangun mekanik sesederhana game “FPS modern” di dalamnya. Bahwa ia bukanlah sebuah game dimana pemenang ditentukan oleh siapa yang pertama kali melihat dan membidik siapa, kemudian menembak semua senjata yang mereka miliki.
Ada kedalaman di sini, yang kemudian mengemuka dalam beragam bentuk – dari kesempatan untuk memodifikasi fokus power pesawat Anda saat bertempur yang notabene menghasilkan elemen strategi, modifikasi untuk membuat setiap pesawat terasa berbeda – dari sisi performa hingga kosmetik, hingga “sekadar” peran di dalam tim yang juga terbagi ke dalam 4 varian pesawat yang masing-masing, kembali punya kelebihan dan kelemahan mereka masing-masing. Star Wars: Squadrons tidak sedangkal yang Anda bayangkan.
Kami juga cukup terkejut ketika menemukan bahwa pengalaman VR yang ia tawarkan, dimana ia juga mengusung fitur cross-play yang membuat gamer dengan platform dan perangkat keras manapun bisa bermain bersama, ternyata menghasilkan pengalaman pertempuran pesawat yang fantastis. Hingga pada batas kami sempat merasa bahwa Star Wars: Squadrons adalah sebuah game VR yang menawarkan opsi non-VR, alih-alih game non-VR yang hadir dengan fitur ekstra VR. Pengalaman yang ia tawarkan dalam mode virtual reality berakhir sesolid dan sefantastis itu. Bahkan kami berada di batas menumbuhkan ketertarikan yang jauh lebih kuat untuk terus menikmati mode single-player dan multiplayer yang ia usung di format ini.
Sembari menantikan waktu lebih proporsional untuk melakukan review, mengingat kami belum menyelesaikan mode campaign dan belum menikmati mode multiplayer lain seperti Fleet yang seharusnya menuntut koordinasi tim yang jauh lebih solid, izinkan kami menyuntikkan segudang screenshot fresh from oven di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan gambaran apa yang ditawarkan oleh Star Wars: Squadrons. Kini perang, benar-benar di bintang!