Review Ghost of Tsushima – Legends: Gratis dan Nikmat!
Tsushima yang Berbeda

Ghost of Tsushima: Legends yang didistribusikan sekadar sebagai “update” ini tentu saja dibangun berdasarkan pada engine dan kualitas visual Ghost of Tsushima. Namun tentu saja, Anda tidak akan bertemu dengan pulau dan setting yang sama di sini. Sucker Punch menawarkan begitu banyak perubahan desain setting yang signifikan, yang kini dibagi ke dalam bagian-bagian kecil sesuai dengan misi yang Anda lewati. Satu yang menarik adalah amplifikasi tone warna dan perubahan begitu banyak elemen yang semuanya ditujukan untuk satu hal – menghasilkan sensasi mistis dan mitologi yang tidak tersedia di mode single-playernya.
Maka yang Anda temukan adalah setting yang kini menawarkan beragam fenomena yang tidak lagi bisa dinalar dengan akal sehat. Anda akan beraksi di tengah padang rumput yang kini diterangi cahaya bulan yang besarnya bahkan melebihi gunung sekalipun, sebuah desa yang dikelilingi oleh batu-batu panjang yang mengudara tanpa gravitasi di angkasa, hingga wilayah menyeramkan yang kini diisi oleh mayat tak dikenal. Perubahan ini juga datang dari musuh seperti apa yang akan Anda temukan di mode Story dan Survival. Walaupun modelnya masih didasarkan pada pasukan Mongol yang Anda lawan sebagai Jin Sakai, namun mereka akan datang dengan aura mistis yang lebih kuat. Anda bertemu dengan desain wajah samar yang tampil bak zombie hingga varian musuh baru yang kini bahkan bisa mengakses kekuatan teleportasi hingga serangan range via burung gagak yang keluar dari tubuh mereka.


Maka aura mistis ini akan menyeruak kuat hampir di setiap sudut pengalaman yang ada. Seperti nama yang ia usung, Sucker Punch memang tidak menahan diri ketika hendak menyajikan Legends ini sebagai representasi soal legenda yang mengitari nama Ghost. Pendekatan serupa juga datang dari desain karakter yang bisa Anda gunakan nanti. Walaupun tidak ada fitur kustomisasi untuk mengubah wajah atau gender yang ada, namun mereka memang tidak terlihat seperti “manusia”. Karakter Ronin yang kami gunakan misalnya, datang dengan mata bersinar layaknya kucing yang membuat mereka terlihat seperti hantu yang sesungguhnya. Berita baiknya? Fitur kustomisasi yang bisa Anda pasangkan untuk karakter kini juga diperluas dengan ekstra emoticon, pakaian, hingga efek pedang.

Semuanya dikombinasikan dengan voice acting dari Gyozen yang keren. Intonasi yang ia bawa memang mengesankan bahwa ia tengah berkisah soal sebuah kejadian yang tidak biasa, dan karenanya memberikan konteks yang seharusnya terkait apapun aksi yang Anda lakukan, baik ketika di mode Story ataupun mode Survival. Hal-hal kecil yang Anda temui juga akan berkontribusi pada sensasi bahwa Anda tengah berpetualang di dunia yang penuh dengan kejahatan dan kegelapan, seperti patung yang terlihat terkorupsi oleh kekuatan gelap hingga petir-petir dramatis yang begitu gencar muncul pada saat Anda bertarung melawan musuh yang kini muncul sebagai arwah. Anda memang masih bermain di “Tsushima”, namun bukan lagi pulau Tsushima yang selama ini Anda kenal.
Gratis dan Nikmat

Ketika mendengar bahwa ia akan didistribusikan secara cuma-cuma, beberapa dari kita mungkin menyambut Ghost of Tsushima: Legends dengan sedikit rasa skeptis. Bahwa ia mungkin jadi mode tambahan yang datang tanpa pertimbangan dan desain yang fantastis, yang memang dijual sekadar gimmick dan “service” untuk gamer yang memercayakan uang mereka. Namun kenyataannya? Ghost of Tsushima: Legends datang dengan pendekatan game multiplayer berbasis loot yang fantastis. Secara sederhana, ia datang dengan kualitas yang bahkan pantas untuk dijual dalam bentuk DLC berbayar di game-game lain. Ia juga ditangani lebih baik dibandingkan game-game berbasis loot yang lain.
Terlepas dari apakah mode Story ataupun Survival yang hendak nikmati, Anda tetap akan harus memilih satu di antara 4 kelas yang tersedia. Ada samurai yang memiliki kemampuan tarung efektif lengkap dengan kemampuan menyedot darah dari musuh, Ronin yang berperan bak support dengan kemampuan healing yang lebih efektif, Hunter yang berfokus pada panah, hingga Assassin yang akan mengandalkan banyak aksi menggunakan Ghost Weapon yang tersedia. Setiap kelas akan terasa berbeda satu sama lain dan akan berkontribusi dengan cara yang unik di dalam mode apapun yang Anda jajal. Bersama dengan lebih banyak EXP yang Anda tabung dan dapatkan per kelas, Anda juga berkesempatan untuk membuka dan mengakses beragam kemampuan baru untuk mendukung hal tersebut.


Namun terlepas dari apapun kelas yang Anda pilih, Anda akan tetap bisa membuka kelas yang lain begitu Anda mencapai progress tertentu. Satu yang cukup menenangkan juga datang dari fakta bahwa setiap dari mereka, tetap akan menawarkan pengalaman Ghost of Tsushima yang seharusnya. Mereka tetap akan bersenjatakan katana, memiliki kemampuan parry berbasis timing, dan tentu saja grappling hook untuk mengakses beragam area secara vertikal dengan cepat. Yang membuat mereka berbeda datang dari sistem skill berbasis cooldown dan juga perlengkapan yang mungkin lebih efektif untuk digunakan oleh kelas tertentu.
Selain menikmati cerita atau menguji kemampuan Anda untuk bertahan hidup di tengah gempuran gelombang musuh, salah satu motivasi lain untuk terus terlibat di Ghost of Tsushima: Legends juga datang dari sistem loot-nya. Berdasarkan tingkat kesulitan yang Anda pilih, kualitas dan kelangkaan loot yang Anda dapatkan juga akan beragam. Maka seperti game berbasis loot yang lain, setiap loot yang berbentuk senjata, charm, ataupun senjata lempar ini juga akan memiliki power level yang berbeda. Akumulasi power level ini akan menentukan seberapa kuat karakter Anda, seberapa siap ia menangani misi Story ataupun Survival yang tersedia, dan apakah Anda berkesempatan untuk mendapatkan loot di level yang lebih tinggi atau tidak.
Pertanyaan utamanya, apa yang membuat game ini menjadi game loot yang fantastis? Pertama, loot itu sendiri. Cara Ghost of Tsushima: Legends menangani loot memang pantas untuk diacungi jempol. Setiap misi didesain, survival ataupun story, menginformasikan jumlah reward seperti apa yang bisa Anda nantikan tanpa perlu banyak menerka. Kontennya memang acak, namun Anda akan jarang menemukan situasi dimana karakter Anda tidak “menguat” jika Anda berani menantang diri di misi dengan tingkat kesulitan setara atau lebih tinggi. Kerennya lagi? Setiap loot ini juga datang dengan varian yang cukup beragam untuk mengubah gaya bermain Anda, dengan kelangkaan yang berkontribusi mengubah sifat senjata atau charm dan bukan sekadar berbeda sisi status saja. Sebagai contoh? Ada pedang di level kelangkaan Epic yang datang dengan kesempatan untuk mengakses Stance Moon untuk lebih efektif menghancurkan musuh dengan perisai atau sekadar mengakses pedang api yang lebih mematikan. Range? Anda bisa memilih menggunakan panah atau busur panah. Ghost Weapon? Apakah Anda ingin membawa item healing atau bomb asap untuk mengecoh musuh. Anda punya banyak opsi untuk itu.


Pesona kedua yang membuatnya fantastis? Desain misi, terutama di mode Story. Alih-alih sekadar membawa misi game action standar dari mode single-player begitu saja, Sucker Punch benar-benar mendesain misi yang memang memanfaatkan dinamika kooperatif dua player, dimana kerjasama menjadi mekanik yang esensial. Ada misi yang menghadirkan musuh yang “terikat” satu sama lain, dimana Anda harus membunuh keduanya dalam waktu dekat untuk menghabisi secara permanen. Jika Anda membunuh hanya satu dari mereka, maka ia akan bangkit kembali dalam waktu dekat. Ada pula misi yang menyuntikkan sistem Attunement, dimana musuh akan datang dengan elemen tertentu dan hanya bisa dibunuh cepat jika Anda mengaplikasikan elemen yang sama di pedang Anda. Misi ini akan menuntut Anda dan teman Anda untuk mengaplikasikan elemen berbeda dan kemudian “berbagi” musuh sesuai elemen untuk membuatnya lebih bisa ditoleransi. Berita baiknya? Ia juga datang dengan ragam fitur untuk mengakomodasi kerjasama ini, dari sistem voice chat hingga ping untuk Anda yang malas “bersuara”.
Pesona ketiga? Fakta bahwa tingkat kesulitan lebih tinggi tidak sekadar menantang Anda dengan musuh yang lebih tebal sekaligus mematikan saja, terutama di mode Story. Tingkat kesulitan bronze, silver, dan gold yang tersedia juga akan mengubah bagaimana sistem gameplay berkerja di luar musuh yang memang lebih sulit. Sebagai contoh? Musuh di level Bronze yang hadir sebagai musuh individual, bisa saja kini menjadi “musuh terikat” di Silver yang berarti butuh dibunuh bersamaan dengan teman co-op Anda. Untuk situasi yang sama, di mode Gold, musuh yang sudah “terikat” ini bisa saja kini juga diselubungi dengan aura elemen yang hanya bisa ditundukkan oleh dua attunement yang berbeda. Semakin tinggi tingkat kesulitan, semakin banyak elemen yang harus diperhatikan, makin beragam pula tantangan yang Anda hadapi. Ia tumbuh menjadi game kooperatif yang solid, dengan sistem loot yang memang terasa berharga pula. Kondisi seperti ini membuatnya bahkan tampil lebih baik dari game multiplayer loot-based kebanyakan yang walaupun hadir dalam bentuk tim, seringkali tidak menjadikan “kerjasama” sebagai elemen yang didorong.


Sementara untuk mode Survival yang meminta Anda untuk menjaga dan melindungi tiga area berbeda sembari bertahan hidup melawan gelombang musuh yang datang, dinamika kooperatif-nya memang tidak seintensif mode Story. Namun kolaborasi tetap memainkan peran yang tidak kalah penting, mengingat Anda harus saling bahu- membahu menundukkan musuh yang di setiap gelombang yang semakin tinggi, hadir makin tebal dan hadir dengan varian lebih mematikan. Di sinilah, timing menggunakan skill setiap kelas yang kebetulan hadir akan menentukan apakah Anda akan menang atau kalah. Kolaborasi juga muncul dari kesediaan untuk mengorbankan resource mata uang in-game yang Anda kumpulkan dari membunuh musuh dan melindungi ragam area di setiap gelombang untuk membeli item khusus yang efeknya, biasanya mempengaruhi keseluruhan tim. Ada pula tantangan ekstra yang jika Anda selesaikan, akan memberikan reward tertentu.
Namun sayangnya, setidaknya dari mode Survival, Ghost of Tsushima: Legends masih datang dengan satu kekurangan yang cukup fatal. Bahwa terlepas dari fakta bahwa ia datang dengan 4 kelas yang berbeda, proses matchmaking yang hadir tidak didasarkan pada kebutuhan untuk melengkapi satu tim dengan 4 kelas berbeda tersebut. Hasilnya? Bukan tidak mungkin Anda bertemu dengan satu tim yang berisikan 3 karakter dengan kelas Samurai dan hanya 1 karakter dengan kelas Ronin saja. Kami sempat bertemu dengan situasi canggung dimana komposisi tim acak mendatang 3 user dengan karakter Ronin dan satu karakter dengan kelas Hunter. Mengingat skill Ultimate milik Ronin tidak berfokus pada aksi ofensif dan menawarkan sistem revive jarak jauh sekaligus healing, komposisi ini membuat aksi pertarungan berujung memakan waktu lebih lama daripada yang dibayangkan jika dibandingkan jika tim Anda memiliki setidaknya karakter Samurai atau Assassin yang memang didesain lebih mematikan. Kami butuh waktu sekitar 45 menit untuk menyelesaikan misi Silver karena komposisi ini.


Maka di luar reward loot yang akan jadi motivasi utama, Anda juga akan mendapatkan resource ekstra lain yang bisa digunakan untuk melakukan aksi re-roll equipment yang sudah Anda dapatkan atau sekadar membuka skill ekstra dari role yang tengah Anda nikmati. Re-roll bisa diaplikasikan untuk mengganti keseluruhan sifat equipment, termasuk buff dan kemampuan khusus yang ia miliki, yang juga terkadang diikuti dengan kesempatan mendapatkan level kelangkaan yang lebih tinggi. Anda juga bisa melakukan re-roll hanya untuk bagian spesifik saja, yang notabene akan menuntut jumlah resource lebih kecil dan varian yang lebih sedikit. Sementara untuk skill? Juga bergantung pada level si role, ia juga membuka potensi untuk mengubah gaya bermain. Sebagai contoh? Ronin yang memiliki ultimate untuk membangkitkan karakter lain dari jarak jauh, kini juga bisa mengaplikasikan antara efek healing ekstra atau burning pada musuh bergantung pada skill yang Anda pilih.
Maka ekstra aktivitas yang bisa Anda selesaikan dengan reward tambahan adalah beragam requirements yang akan menghadiahi Anda beragam item-item kosmetik. Tidak ada pengaruh memang, namun variasinya cukup untuk membangun desain karakter personal untuk aksi Anda, baik di mode Story ataupun Survival. Anda bisa mengatur jenis pakaian, topeng, topi, emoticon, hingga efek serangan pedang. Berita baiknya lagi? Anda yang menyelesaikan mode single-player juga akan mendapatkan reward khusus item kosmetik untuk digunakan di mode Legends ini.