Bisnis tetap harus berjalan, namun mau tidak mau harus beradaptasi dengan situasi COVID-19 yang memasuki bulan ke-11 November, belum memperlihatkan tanda-tanda akan bisa diatasi dalam waktu dekat. Bagi Microsoft dan Sony yang tetap bersikukuh untuk melemparkan konsol next-gen mereka di akhir tahun, situasi ini bahkan lebih kompleks daripada yang mereka perkirakan sebelumnya. Kita tidak hanya sekadar berbicara soal masalah distribusi saja yang membuat Sony misalnya, harus menyelenggarakan dua hari rilis berbeda untuk beragam region yang ada. Kita juga berbicara soal potensi paparan di hari rilis.

Di era sebelum COVID-19, hari rilis konsol dengan hype tinggi seperti Playstation 5 misalnya biasanya diikuti dengan aksi gamer yang tidak akan berkeberatan untuk mengantri hingga menginap di depan toko-toko game untuk mendapatkan konsol mereka.

Menyadari potensi bahaya yang bisa terjadi karena potensi paparan yang mengikutinya, Sony mengambil langkah ekstrim dengan hari rilis Playstation 5. Konsol dengan warna hitam-putih hanya akan dijual dan tersedia secara online via partner retailer mereka. Gamer tidak perlu mengantri dan menunggu di depan toko, dan karenanya berpotensi saling membahayakan. Mereka diharapkan tetap tinggal di rumah, memesan Playstation 5 secara online, dan mengikuti instruksi penjemputan produk yang tentu akan berbeda-beda di setiap retailer yang ada.

Format penjualan secara online ini akan berlaku untuk semua region, baik yang akan mendapatkan Playstation 5 di tanggal 12 November 2020 ataupun 19 November 2020 nantinya. Belum jelas apakah strategi yang sama juga akan terjadi di pasar Asia, seperti Indonesia, yang sejauh ini belum memiliki informasi pre-order dan harga.

Source: Playstation Blog