10 Game Paling Mengecewakan di 2020!
-
Cyberpunk 2077

Diperkenalkan di tahun 2013, dikonfirmasikan dikembangkan untuk konsol generasi saat ini dan PC, di kala belum ada informasi terkait gambaran performa konsol generasi selanjutnya, dan terus mendapatkan suntikan hype lewat beragam informasi sang developer, antisipasi terhadap Cyberpunk 2077 memang tinggi. Namun sayangnya, seolah jatuh ke dalam lembah hitam seperti halnya publisher raksasa yang lain, game action RPG ini justru berujung mengecewakan, terutama untuk para gamer konsol.
Di luar kualitas gameplay dan konten yang mungkin terlalu dangkal untuk disebut sebagai game “RPG”, adalah masalah teknis yang membuat game ini berhak masuk ke dalam daftar cukup tinggi untuk toplist kali ini. Kita berbicara soal bug dan glitch yang tidak hanya sekadar “mengganggu”, tetapi juga berpotensi mengacaukan progress permainan. Kita bicara soal quest yang menolak untuk terpicu, glitch yang membuat Anda “terjebak” untuk alasan yang tidak jelas, hingga hal “kecil” seperti pergantian senjata tidak instan yang bisa saja membuat skala bahaya musuh semakin tinggi. Ada banyak masalah seperti ini di Cyberpunk 2077 versi konsol, yang tentu saja memancing tanda tanya untuk sebuah game yang sudah dikembangkan selama 7 tahun terakhir.
-
Marvel’s Avengers

Maka game paling mengecewakan yang dirilis di tahun 2020 ini, apalagi setelah hype super tinggi yang mengitarinya, datang dari tangan Crystal Dynamics dan Square Enix – Marvel’s Avengers. Walaupun secara mekanik gameplay, ia terhitung berhasil menerjemahkan dengan baik karakteristik gerak masing-masing karakter dan menyeimbangkannya dalam sistem pertempuran, akar permasalahan game ini justru terletak pada konsep “Games as a Service” yang ia usung. Bahwa game yang sebenarnya sudah memiliki karakter dan cerita super menarik ini harus berujung dicederai oleh konsep yang memang sulit untuk dieksekusi manis ini.
Bagaimana tidak? Kita bicara soal sebuah “Games as a Service” yang di awal rilisnya, sama sekali tidak berbagi detail roadmap soal kira-kira konten tambahan seperti apa yang bisa kita antisipasi dalam setidaknya, satu tahun ke depan. Crystal Dynamics dan Square Enix seperti lupa bahwa mereka tetap harus berjuang untuk menarik dan mempertahankan perhatian gamer di tengah terjangan game-game AAA yang lain. Lebih buruknya lagi? Sirkulasi konten baru dan tambahan item kosmetik yang dikejar juga baru meluncur dalam hitungan minggu hingga bulanan, dimana kondisi ini tidak memberikan motivasi sama sekali bagi gamer untuk terus bermain dan bertahan. Pelan tapi pasti, kemampuan eksekusi untuk strategi Games as a Service ini berperan bak beban yang terus menerus menekan Marvel’s Avengers keluar dari relevansi-nya.Berita lebih buruknya? Sejauh ini, terutama saat artikel toplist ini ditulis, ia belum memperlihatkan sinyal atau konten yang begitu menariknya,hingga ia cukup untuk membuat komunitasnya kembali aktif. Sangat disayangkan.
Di atas adalah 10 game paling mengecewakan di tahun 2020 ini menurut kacamata JagatPlay. Game-game yang sebenarnya masih bisa dinikmati dan punya basis fans yang cukup besar, namun bagi kami, gagal untuk tampil dengan kualitas yang memenuhi harapan. Entah karena kacaunya proses pengembangan yang berakhir pada produk akhir yang ternyata tampil tidak menjanjikan, atau justru karena hype terlalu tinggi lewat beragam informasi, klaim, screenshot, dan trailer yang ada dan berakhir bertolak belakang dengan apa yang selama ini dijanjikan.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game yang Anda harapkan dan nikmati di tahun 2020 ini, game mana yang menurut Anda paling mengecewakan? Game yang ternyata berakhir jauh di bawah harapan Anda selama ini? Feel free to comment and share your opinion