Review Demon’s Souls Remake: Kesenangan dalam Penderitaan!

Reading time:
February 2, 2021
Demons Souls Remake jagatplay part 1 1

Sempat digoda untuk waktu yang sangat lama, sudah bukan rahasia lagi bahwa setelah kesuksesan yang berhasil mereka raih dengan Shadow of the Colossus Remake yang fantastis, Bluepoint Games juga tengah mengerjakan proses remake untuk game Sony Interactive Entertainment yang lain. Spekulasi terus merebak, apalagi dengan beberapa teaser implisit yang sempat mereka bagi di beberapa event tahunan sebelumnya. Ada yang memprediksi ia akan berakhir jadi remake untuk Legend of the Dragoon, beberapa memprediksi Syphon Filter hingga Metal Gear Solid, sementara tidak sedikit pula yang memimpikan kembalinya Demon’s Souls untuk Playstation 5. Untuk yang terakhir ini, mimpi tersebut akhirnya terwujud. Game dengan trailer super memesona tersebut akhirnya tiba di tangan kami!

Anda yang sudah sempat membaca artikel preview kami sebelumnya sepertinya sudah punya gambaran yang lebih jelas soal apa yang ditawarkan oleh Demon’s Souls Remake ini. Bluepoint kembali memperlihatkan tajinya, menawarkan sebuah aksi remake game lawas dengan kualitas visualisasi yang memang pantas untuk menemani rilis Playstation 5 sebagai konsol generasi terbaru. Semuanya dilakukan dengan tetap mempertahankan cita rasa Demon’s Souls sebagai “pondasi” untuk semua seri Souls yang kita kenal selama ini. Kerennya lagi? Terlepas dari usianya yang “menua”, game ini punya daya tarik dan identitas yang begitu unik dan istimewa.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Demon’s Souls Remake ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang menawarkan kesenangan dalam penderitaan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Demons Souls Remake jagatplay part 1 2
Hadir dengan gaya penceritaan yang tidak seimplisit Dark Souls misalnya, Anda akan punya gambaran soal plot dasar Demon’s Souls.

Berbeda dengan seri Souls lebih modern dimana sebagian besar plot berujung disajikan implisit yang menuntut lebih banyak penelitian dan usaha baca deskripsi untukmenangkap apa yang sebenarnya terjadi, Demon’s Souls masih mengusung sedikit struktur game single player konvensional. Salah satunya disajikan dalam bentuk cut-scene yang setidaknya, membantu Anda lebih jelas menangkap apa yang sedang terjadi.

Demon’s Souls mengambil sebuah setting kerajaan di dunia fantasi bernama Boletaria, yang harus berhadapan dengan sebuah malapetaka besar. Keputusan untuk menggunakan kemampuan bernama “Soul Arts” ternyata berujung membuat mereka diserang oleh sebuah entitas misterius bernama “The Old One”. The Old One membawa sebuah kabut tebal yang pelan tapi pasti, “membungkus” Boletaria. Mereka yang tidak memiliki Souls pun berakhir terlahir kembali sebagai monster-monster yang membuat kerajaan ini kian luluh lantak.

Demons Souls Remake jagatplay part 1 3
Entitas bernama “Old One” membawa malapetaka ke Boletaria.
Demons Souls Remake jagatplay part 1 6
Mereka yang tidak diperkuat Souls pun tumbuh dan berubah menjadi monster.

Anda berperan sebagai seorang ksatria yang mengemban tugas suci yang sepertinya bisa Anda prediksi – membersihkan Boletaria dari beragam ancaman besar ini. Karakter protagonis utama ini juga terikat pada sebuah area misterius bernama The Nexus yang dijaga oleh Maiden in Black. Di The Nexus, tinggal entitas lain bernama The Monumentals yang mampu melihat masa lalu dan masa depan, berusaha bertahan hidup untuk terus mewariskan pengetahuan demi menghancurkan The Old One. Pada akhirnya? Anda diminta untuk mengunjungi 5 area berbeda dan mengambil kembali Demon’s Souls dari tiap Demon yang menguasainya.

Demons Souls Remake jagatplay part 1 24
Bermarkas di The Nexus, menjadi tugas Anda untuk membasmi para Demon yang berkeliaran.

Lantas, tantangan seperti apa yang harus dihadapi oleh sang karakter protagonis yang Anda gunakan ini? Siapa pula yang menunggunya di akhir pertempuran? Jiwa-jiwa iblis seperti apa yang harus ia rebut dan dapatkan? Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Demon’s Souls Remake ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…