Review Resident Evil Village: Aksi Minim Ngeri!

Reading time:
May 10, 2021

Aksi Minim Ngeri

Resident Evil Village jagatplay part 2 69
Perkenalkan Ethan Winters – sang “mesin pembunuh”.

Lantas, mengapa kami mengambil sub judul review di atas? Karena seolah hendak membuktikan klaim dan pernyataan mereka sendiri selama ini, Resident Evil Village memang terasa seperti Resident Evil 4 daripada Resident Evil 7. Ini berarti sisi action menjadi primadona dan elemen yang ditonjolkan alih-alih konsep “survival” yang sempat tersedia untuk Resident Evil 2 Remake dan Resident Evil 7. Ethan Winters di Village adalah Ethen “sang mesin pembunuh” dan bukan lagi Ethan pengecut seperti di seri-seri sebelumnya.

Konsep ini langsung menguat mengingat dua senjata api – handgun dan shotgun akan Anda temukan dalam waktu singkat saat Anda memainkan Village ini. Bersama dengan progress yang juga dipengaruhi rajinnya Anda melakukan proses eksplorasi, Anda juga akan menemukan lebih banyak senjata-senjata yang mematikan untuk Anda gunakna selama Anda memiliki dan bisa mengatur inventory Anda yang terbatas. Kita bicara dari lebih banyak varian handgun dan shotgun, grenade launcher, magnum, hingga sniper-rifle. Kesemuanya akan membuat Anda semakin efektif untuk menghabisi ancaman apapun yang datang.

Resident Evil Village jagatplay part 1 67 1
Anda akan mendapatkan senjata pertama Anda dengan cepat di Village.
Resident Evil Village jagatplay part 1 86 2
Tenang, peluru berlimpah!

Varian senjata harusnya tidak berpengaruh pada rasa ngeri. Namun yang dibawa Village adalah kemudahan mencari resource, terutama di tingkat kesulitan “Standard” untuk memastikan kesempatan untuk menggunakan setiap senjata ini, selalu terbuka lebar. Di hampir setiap sudut yang Anda jelajahi biasanya akan memuat peluru dari salah satu senjata ini atau bahkan item penyembuh. Ini membuat Anda yang mampu bermain efektif, yang seringkali menyarangkan peluru di kepala musuh atau memilih senjata yang tepat di situasi yang tepat, akan punya peluru yang berkelimpahan. Tidak ada ancaman yang akan terasa terlalu “menakutkan” di sini, karena Anda tahu, seberapa banyak pun musuh yang menghampiri, Anda  selalu bisa menundukkan mereka. Hasilnya? Rasa ngeri yang terkikis.

Rasa ngeri ini juga semakin memudar ketika Anda menemukan bahwa fitur Crafting yang tersedia untuk Anda, juga akan didukung dengan cukup banyak resource untuk secara konsisten, bisa Anda manfaatkan. Opsi ini bahkan lebih fantastis lagi karena alih-alih terjebak dengan peluru atau item yang muncul secara acak untuk Anda, Anda kini opsi untuk meracik dan mendapatkan hanya peluru dari senjata yang memang Anda butuhkan. Ini juga berarti supply item penyembuh cukup konsisten selama Anda bermain cukup rasional, karena resource untuk proses crafting-nya mudah didapatkan. Ancaman yang di awal sudah tidak terlalu menyeramkan tersebut kini bahkan berujung lebih mudah lagi.

Resident Evil Village jagatplay part 1 24
Tenang, resource crafting berlimpah!
Resident Evil Village jagatplay part 2 26
Tenang, sumber uang berlimpah!

Masih tidak cukup untuk Anda? Anda kini bisa mengandalkan The Duke yang tersedia hampir di setiap lokasi Lord atau ketika Anda berada di Village. Seolah ingin memastikan Anda punya cukup resource untuk menundukkan tantangan seperti apapun yang Anda miliki, Capcom juga berujung “membagikan” uang dengan begitu mudahnya. Hampir semua musuh yang Anda bunuh akan menjatuhkan sesuatu, termasuk boss, uang ataupun item yang berujung Anda jual. Beberapa puzzle juga biasanya menghadiahi reward yang sama, yang kemudian bisa Anda tukarkan dengan lebih banyak uang di The Duke. Lewatnya Anda bisa berbelanja beragam resource seperti peluru atau item penyembuh, atau pada akhirnya – memperkuat senjata yang Anda miliki lewat sistem upgrade yang ada. Senjata lebih kuat dan peluru yang mudah didapat? Anda semakin tak terkendali.

Lagipula, Resident Evil Village tidak pernah mengharuskan Anda untuk menghabisi setiap musuh yang Anda temui. Berbekalkan kemampuan Guard yang kini bahkan jauh lebih efektif dibandingkan Resident Evil 7, dimana pengurangan damage yang Anda dapatkan terhitung super signifikan, Anda juga kini punya opsi untuk selalu melindungi diri dan lari jika Anda menginginkannya. Rasa ngeri yang notabene sudah terobati dengan begitu banyak keputusan desain kini juga didukung sistem guard yang mumpuni. Satu-satunya kondisi dimana kami lebih memilih untuk lari daripada bertarung hanyalah pada saat terjebak di pabrik milik Heisenberg yang berisikan banyak monster-monster metal. Melihat reward yang jatuh tak sepadan dengan peluru yang keluar, menghindari monster-monster ini dengan aksi guard dan lari ternyata lebih mudah dari yang dibayangkan.

Resident Evil Village jagatplay part 2 57
Tenang, tingkat replayability juga tinggi dengan pilihan difficulty dan mode Mercenary.

Untuk Anda yang butuh ekstra tantangan di luar misi utama, Capcom juga kembali menyuntikkan Mode Mercenary di Resident Evil Village. Untuk Anda yang tidak terlalu familiar, mode ini akan meminta Anda untuk menghabisi sejumlah musuh di lokasi tertentu menggunakan senjata yang pelan tapi pasti, bisa Anda perkuat. Diberikan waktu batas tertentu, mode ini memang berfokus pada aksi tembak senjata atas nama menghabisi kombinasi musuh yang mungkin, tidak Anda prediksi ini. Hasil akhirnya akan menghadiahi Anda sejumlah mata uang yang bisa dialokasikan untuk membuka lebih banyak senjata dan efek peluru terbatas untuk digunakan di mode cerita, jika Anda menginginkannya.

Kesimpulan

Resident Evil Village jagatplay part 2 73
Apakah kami tetap berujung merekomendasikan Village? Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, akan bergantung soal pengalaman seperti apa yang Anda inginkan.

Jika kita harus menjawab pertanyaan apakah Resident Evil Village adalah versi lebih baik dari Resident Evil 7? Maka percaya atau tidak, pertanyaan tersebut mau tidak mau harus kami kembalikan kepada Anda. Untuk Anda yang merayakan kembalinya cita rasa survival horror di seri ketujuh tersebut, Village akan terasa seperti lompatan terlalu jauh menuju “ranah action” yang ditempuh oleh Capcom. Sementara untuk Anda yang merindukan kembalinya cita rasa action ala RE4 dan tidak terlalu puas dengan RE7? Ini adalah pendekatan bak surga yang sudah lama Anda nantikan. Anda tidak bisa memungkiri bahwa Capcom berusaha melakukan sesuatu yang ambisius dan fantastis dengan Village, baik dari sisi visual, cerita, dunia, hingga karakter antagonis yang ada. Hanya saja, ia terasa begitu berbeda dari seri sebelumnya.

Apalagi sistem empat Lord dengan empat wilayah ini bisa dibilang, tidak terasa berimbang untuk urusan panjang dan kompleksitas konten yang ditawarkan. Ketika Beneviento mengunci hati kami karena sensasi horror lugas yang mencekam, Moreau datang mengecewakan karena konsep eksplorasi super linear yang sekadar berujung jadi pertarungan melawan boss raksasa yang gagal menggugah emosi apapun. Ketika Dimitrescu berhasil menguji keseimbangan antara sisi aksi dan konsep RE penuh puzzle, pabrik milik Heisenberg berujuk bak “rumah” untuk Capcom yang ingin meracik game Call of Duty dengan ekstra monster di dalamnya. Ditambah dengan absennya puzzle yang memuaskan dan pertarungan boss yang terasa didesain setengah hati, Village terkadang terasa kehilangan identitas.

Apakah kami tetap berujung merekomendasikan Village? Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, akan bergantung soal pengalaman seperti apa yang Anda inginkan. Jika Anda menginginkan cita rasa Resident Evil 4 dengan perspektif orang pertama, Village menawarkan momen-momen seperti ini walaupun tidak dengan konsistensi kualitas yang sama dengan judul legendaris tersebut. Sementara di sisi lain, Anda yang sudah lega dengan kembalinya cita rasa survival horror di Resident Evil 7 akan merasa bahwa langkah action dan konsep dunia luas Village ini berujung melangkah “terlalu jauh” dari apa yang Anda inginkan. Keputusan tersebut di tangan Anda karena sesungguhnya, dalam inti mekanik dan cerita yang ia usung, Village adalah sebuah game yang tetap menyenangkan.

 

Kelebihan

Resident Evil Village jagatplay part 2 9
Beneviento jadi salah satu level Resident Evil paling mencekam yang pernah kami jajal..

Visualisasi memanjakan mata

Desain level milik Beneviento yang mencekam

Sensasi DualSense dan 3D Audio di versi Playstation 5

Cerita dan lore mengundang rasa penasaran

Desain tokoh antagonis utama, terutama Dimitrescu dan Heisenberg

Opsi tingkat kesulitan untuk yang merasa mode “Standard” terlalu mudah

Mercenary Mode cukup seru

Desain audio fantastis

 

Kekurangan

Resident Evil Village jagatplay part 1 72 1
Ini mungkin satu-satunya puzzle yang setidaknya, meminta otak Anda sedikit berputar.

Desain monster terasa monoton dan kurang kreatif

Mode Standard terasa terlalu “mudah”

Tidak semua level terasa imbang di sisi kualitas

Absennya puzzle yang memuaskan

Pertarungan boss berujung mengecewakan

 

Cocok untuk gamer: yang mencari game action dengan elemen horror solid, pencinta Resident Evil 4

Tidak cocok untuk gamer: yang mencari sensasi mirip Resident Evil 7, ingin cita rasa survival horror lebih klasik

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 4, 2025 - 0

Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik

Trails in the Sky 1st Chapter menjadi remake yang teramat…
June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…

PlayStation

November 4, 2025 - 0

Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik

Trails in the Sky 1st Chapter menjadi remake yang teramat…
June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…

Nintendo

November 4, 2025 - 0

Review Trails in the Sky 1st Chapter: Remake Terindah Untuk Game JRPG Klasik

Trails in the Sky 1st Chapter menjadi remake yang teramat…
June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…