Review Demon Slayer – Kimetsu no Yaiba- The Hinokami Chronicles: Pemuas Para Fans!

Reading time:
October 15, 2021

Efektif Menjaring Fans Baru?

demon slayer kimetsu no yaiba the hinokami chronicles jagatplay 104
Apakah ia akan efektif menjaring fans-fans baru untuk seri anime-manga dari versi video gamenya? Kami pesimis.

Dengan rilis game seperti Demon Slayer ini, apalagi dengan CyberConnect2 sebagai penanggung jawab utama, ambisi Aniplex sepertinya jelas. Ada skenario yang hendak mereka lahirkan tentu saja: memuaskan para gamer yang sudah merupakan fans Demon Slayer dengan sebuah game yang mampu menawarkan semua daya tarik sumber materi utamanya dan tentu saja, menarik mereka yang tidak familiar dengan Demon Slayer via video game ini untuk memeriksa versi anime dan movie-nya, yang sedang bergerak menuju Season 2 yang sesungguhnya. Sayangnya, di mata kami, hanya satu di antara dua fungsi tersebut yang berhasil.

demon slayer kimetsu no yaiba the hinokami chronicles jagatplay 33
Memuaskan para gamer yang sudah familiar dengan Demon Slayer? Pastinya.
demon slayer kimetsu no yaiba the hinokami chronicles jagatplay 36
Menjaring gamer tak familiar ke versi anime / manganya? Belum pasti.

Seperti judul yang kami ambil di atas, bahwa fungsinya untuk memuaskan mereka yang sudah fans Demon Slayer terlebih dahulu sebelum masuk memang berjalan sukses dan efektif. CyberConnect2 berhasil menghadirkan pengalaman Demon Slayer yang memang Anda dambakan lewat sisi presentasi, visual ataupun audio. Mereka juga memberikan kesempatan untuk melakukan sedikit proses “eksplorasi” untuk area yang sempat disinggahi oleh Tanjiro untuk beragam collectibles, termasuk Memory Fragments yang akan membuka potongan anime yang ada di tiap chapter. Namun sayangnya, eksplorasi ini seringkali berujung membosankan karena rutinitas yang itu-itu saja. Anda hanya perlu mengumpulkan apa yang Anda lihat di peta, tanpa tantangan sama sekali.

Satu-satunya bagian menarik dari terjemahan CyberConnect2 di versi video game-nya adalah chapter ketika Tanjiro harus beristirahat selepas pertarungan epiknya melawan Rui. Mengingat satu chapter ini di versi anime sama sekali tidak memuat sisi action, mereka menerjemahkan keseluruhan chapter ini ke dalam mini-game yang tetap menarik dan menantang. Sesungguhnya memainkan chapter ini membuat kami berharap CyberConnect2 menawarkan lebih banyak hal serupa di chapter-chapter lain.

Apa pasal? Karena konsep eksplorasi menjemukan dengan reward sekadar narasi di atas potongan gambar anime yang jadi “hadiah”-nya otomatis mau tidak mau, menghancurkan potensi kedua yang kami bicarakan sebelumnya – bahwa game Demon Slayer ini dijadikan sebagai pintu masuk bagi gamer-gamer yang tidak familiar untuk menikmati versi anime dan movie-nya. Yang keluar dari kesan game ini justru mencitrakan anime yang berpotensi membosankan dari sisi cerita di luar sisi aksi yang keren.

demon slayer kimetsu no yaiba the hinokami chronicles jagatplay 47 1
Aksi eksplorasi berujung menjadi usaha mengumpulkan collectibles tak penting yang membosankan.
demon slayer kimetsu no yaiba the hinokami chronicles jagatplay 60
Tak sedikit momen penting yang seharusnya dibawa ke dalam bentuk cut-scene, berujung jadi narasi di atas gambar via Memory Fragments.

Padahal secara rasional ada begitu banyak langkah lebih “niat” yang bisa ditempuh untuk membuat gamer-gamer tidak familiar ini untuk terjun masuk. Salah satunya? Mengganti narasi di atas gambar versi anime ini dengan cut-scene yang dibangun khusus dengan gaya CyberConnect2 sendiri contohnya. Atau berfokus dan memberikan ruang lebih besar untuk beragam percakapan dimana ia tidak selalu berakhir menjadi hanya karakter yang berdiri diam sembari berbicara. Atau lebih membuat scene-scene emosional, seperti kematian keluarga Tanjiro di awal sebagai highlight alih-alih proses-nya berlatih menjadi Demon Slayer Corps, misalnya.

demon slayer kimetsu no yaiba the hinokami chronicles jagatplay 70
Mereka justru memberikan highlight ke area menyebalkan, seperti sikap dan tingkah laku Zenitsu.

Karena harus diakui, jika kami berangkat dengan kacamata gamer yang tidak pernah menonton Demon Slayer sebelumnya, memainkan game ini justru bisa berujung membuat kami tidak lagi tertarik dengan versi anime-movie-nya karena beberapa hal yang seharusnya merepresentasikan sesuatu yang menarik justru diterjemahkan jadi sesuatu yang membosankan. Berita buruknya lagi, setidaknya di mata kami? Mereka memberikan porsi cukup besar bagi sikap dan tingkah laku super menyebalkan Zenitsu untuk “bersinar” di sini.

Kesimpulan

demon slayer kimetsu no yaiba the hinokami chronicles jagatplay 127
Maka keputusan untuk melirik Demon Slayer – Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles akan sangat ditentukan apakah Anda termasuk gamer yang jatuh hati dengan anime / manga ini atau tidak. Jika iya, maka CyberConnect2 akan memuaskan apa yang Anda butuhkan atau inginkan. Jika tidak? Kami merekomendasikan Anda menonton anime-nya terlebih dahulu untuk apresiasi yang lebih solid. Seri ini setidaknya membangun pondasi untuk lebih banyak game Demon Slayer di masa depan, yang akan hadir dengan roster lebih banyak mengikuti cerita di season yang juga akan terus bertambah.

Seperti sebuah formula yang tanpa cela, ini mungkin kalimat yang tepat untuk menjelaskan apa yang ditawarkan CyberConnect2 dengan Demon Slayer – Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles ini. Tugas dan tanggung jawab berat dari Aniplex untuk membawa franchise ini ke ranah permainan interaktif berhasil mereka pikul dengan cukup baik. Mereka sepertinya memahami bagaimana caranya memuaskan para fans, terutama lewat sisi presentasi visual dan audio yang fantastis. Ia kemudian dibangun di atas mekanik gameplay fighting 3D Arena yang mudah dikuasai, namun tetap memiliki kedalaman tersendiri untuk dipelajari terutama soal timing. Ia memang tidak akan tumbuh jadi game kompetitif, namun bukan sesuatu yang pantas dipermasalahkan mengingat hal tersebut tidak pernah jadi tujuan utama mereka. Kami bahkan berada di titik menyambut kembali sesi QTE untuk ragam cut-scene dramatis yang ia usung, sebuah desain lawas yang memang selalu cocok untuk game-game seperti ini.

Namun sayangnya, Demon Slayer tetaplah bukanlah game yang sempurna. Berdasarkan konten yang ia tawarkan, termasuk dari sisi collectibles, sepertinya jelas bahwa game ini memang diracik untuk gamer-gamer yang sudah mengenal Demon Slayer sebelumnya alih-alih sebaliknya. Karena jika Anda datang dengan tanpa pengetahuan sama sekali soal franchise ini, ada banyak keputusan – terutama dari sisi eksplorasi membosankan yang mungkin justru membuat Anda menolak untuk terjun ke versi anime-nya yang fantastis. Bahwa untuk memahami cerita yang ada, Anda juga harus “menikmati” Memory Fragments yang narasinya disajikan di atas gambar versi anime yang statis. Ini tentu saja keputusan yang cukup mengecewakan.

Maka keputusan untuk melirik Demon Slayer – Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles akan sangat ditentukan apakah Anda termasuk gamer yang jatuh hati dengan anime / manga ini atau tidak. Jika iya, maka CyberConnect2 akan memuaskan apa yang Anda butuhkan atau inginkan. Jika tidak? Kami merekomendasikan Anda menonton anime-nya terlebih dahulu untuk apresiasi yang lebih solid. Seri ini setidaknya membangun pondasi untuk lebih banyak game Demon Slayer di masa depan, yang akan hadir dengan roster lebih banyak mengikuti cerita di season yang juga akan terus bertambah.

 

Kelebihan

demon slayer kimetsu no yaiba the hinokami chronicles jagatplay 89
Ia berhasil setia dengan sumber materi dan menerjemahkannya dengan fantastis.

Menerjemahkan sumber materi dengan sangat baik

Presentasi visual yang dramatis dan memanjakan mata

Kualitas audio via VA dan OST yang solid

Gameplay bertarung terasa menyenangkan, dengan sedikit kedalaman untuk dikuasai

Pertarungan melawan boss di sisi cerita datang dengan tantangan unik

Sesi cut-scene dengan QTE yang keren

 

Kelemahan

demon slayer kimetsu no yaiba the hinokami chronicles jagatplay 66
Sisi eksplorasinya benar-benar membosankan.

Sisi eksplorasi membosankan

Narasi disajikan di atas gambar anime statis

Collectibles tak seberapa menarik

 

Cocok untuk gamer: yang menyukai Kimetsu no Yaiba, menginginkan game fighting 3D Arena yang menyenangkan

Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game fighting kompetitif, tidak familiar dengan franchise Demon Slayer

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…