Review Fatal Frame – Maiden of Black Water: Mengkilap, Menegangkan!

Reading time:
October 28, 2021

Mengkilap, Menegangkan!

Fatal Frame Maiden of Black Water jagatplay 55
Anda bisa merasakan visual lebih tajam, terutama untuk model karakter.

Sebagai sebuah proyek Remaster yang dilepas tanpa menggunakan embel-embel tersebut, peningkatan visual tentu saja jadi salah satu andalan rilis ulang Fatal Frame: Maiden of Black Water ini. Dibandingkan dengan versi Wii U yang lebih lemah secara performa, yang kemudian tercermin lewat begitu banyaknya tekstur yang tidak jelas dan kabur, versi rilis ulang ini, setidaknya di versi Playstation 5 yang kami jajal, tentu saja berujung jauh lebih memanjakan mata. Perbaikan paling signifikan tentu saja terletak pada model karakter yang terlihat jauh lebih tajam, yang tercermin lewat pakaian dan rambut misalnya. Anda juga akan menemukan tata cahaya yang seingat kami, terasa lebih baik dari versi Wii U yang juga sempat kami jajal.

Fatal Frame Maiden of Black Water jagatplay 87
Datang karena alasan “BERBUDAYA”? Kostum untuk Yuri dan Miu akan memfasilitasi hal tersebut.

Sebelum kita menyelam lebih jauh, sepertinya kita harus membicarakan konten sensualitas-nya yang tentu saja tidak akan bisa diabaikan. Seolah menjadi resep anti-gagal dari Koei Tecmo untuk urusan kemampuan meracik karakter wanita, Anda punya “opsi” untuk menonjolkan aspek yang satu ini atau tidak di gameplay Anda. Rilis ulang Fatal Frame: Maiden of Black Water ini akan datang dengan opsi pakaian renang untuk Yuri dan Mui yang bisa Anda kenakan selama proses eksplorasi. Mengingat kata “basah” adalah kata kunci untuk game ini, maka air juga akan berpengaruh pada pakaian yang satu ini. Semakin basah karakter Anda, semakin basah pakaian mereka, semakin tercetak tubuh mereka, semakin tembus pandang kain yang mereka, semakin jelas pula pakaian dalam yang mereka kenakan. Ditambah dengan boobs physics yang berlebihan, ini akan membuat seri ini semakin “menegangkan”.

Walaupun detail untuk model karakter terlihat lebih baik dengan tata cahaya yang juga disempurnakan, harus diakui bahwa proses remaster ini tidak lantas akan menyentuh semua aspek visual dan objek yang ada. Tidak jarang ketika Anda tengah berjalan-jalan di suatu wilayah, Anda akan menemukan masih banyak objek yang masih tidak memiliki tekstur yang jelas dan detail. Kami sempat menemukan patung atau batu nisan dengan masalah serupa. Bahkan ketika Anda berujung mampir di salah satu tempat paling mengerikan di game ini, rumah untuk para boneka, Anda bisa menemukan masalah yang sama. Tidak semua boneka yang terpampang misalnya, terlihat seindah yang Anda bayangkan. Harus diakui masih ada jejak-jejak game “lawas” keluaran 2014 muncul dari setiap sudut rilis ulang ini.

Fatal Frame Maiden of Black Water jagatplay 75
Anda masih bisa melihat “sisa-sisa” game tahun 2014 di lingkungan yang Anda temui. Masih banyak objek tanpa detail dengan tekstur resolusi rendah.
Fatal Frame Maiden of Black Water jagatplay 90
L2 untuk bidik dan R2 untuk memotret? Plus tambahan fungsi gyro di DualSense? Hell yeah!

Berita baiknya? Proses rilis ulang ini juga diikuti dengan perubahan dan penambahan fitur yang tentu saja kami sambut dengan tangan terbuka. Memainkannya di Playstation 5, kami senang dengan opsi skema kontrol lebih modern yang kini memungkinkan Anda untuk membidik kamera dengan tombol L2 dan memotret dengan tombol R2 seperti halnya game-game action shooter saat ini. Ini membuat aksi foto setidaknya terasa lebih natural di tangan. Kerennya lagi? Game ini juga mendukung fitur gyro DualSense (dan kami yakin hal serupa juga tersedia di DualShock 4). Ini berarti tak harus menekan tombol, Anda bisa menggeser atau membolak-balik DualSense Anda untuk foto bertipe vertikal, horizontal, dan diagonal atas nama damage yang lebih optimal. Ini adalah sebuah fitur yang jarang diaplikasikan banyak developer dan kami menyambutnya dengan tangan terbuka.

Fatal Frame Maiden of Black Water jagatplay 86
Photo Mode untuk Anda yang hendak meracik scene statis Anda sendiri.

Maka sisa fitur ekstra lainnya, sekalian skema kontrol yang terasa lebih nyaman, adalah Photo Mode yang di game ini disebut sebagai “Snap Mode”. Maka seperti kebanyakan Photo Mode pada umumnya, Anda bisa mengatur pose dan posisi sang karakter utama, lengkap dengan efek lensa, frame, dan juga DOF jika dibutuhkan. Yang menarik adalah opsi untuk menambahkan karakter ekstra ke dalam frame Anda, baik dari lini karakter utama ataupun musuh untuk membuatnya lebih “cantik” seiring dengan keinginan Anda. Sayangnya, tidak semua area bisa Anda akses dengan menggunakan Snap Mode ini.  Ada beberapa area yang sepertinya terlalu sempit untuk mengakomodir gerak kamera Snap Mode ini dan hanya berujung pada pemberitahuan di layar bagaimana area tersebut, tidak bisa dimanfaatkan untuk Snap Mode.

Perbaikan visual yang ditawarkan oleh Fatal Frame: Maiden of Black Water memang tidak serta-merta membuatnya terlihat dan terasa seperti sebuah game yang berbeda. Namun jelas ada usaha yang disuntikkan Koei Tecmo di sini untuk membuat seri ini lebih relevan dan karenanya tak akan banyak menimbulkan keluhan saat dinikmati di era modern saat ini.

Kesimpulan

Fatal Frame Maiden of Black Water jagatplay 26

Pertanyaan paling utama saat berbicara soal rilis ulang Fatal Frame: Maiden of Black Water ini adalah apakah proses rilis ulang ini akan bisa dinikmati oleh gamer-gamer yang tidak pernah menjajal versi Wii U-nya sama sekali? Tanpa rasa ragu, kami akan menjawab iya. Proses Remaster yang ditawarkan Koei Tecmo memang tidak lantas membuatnya berubah jadi game yang berbeda, namun ada beberapa penyempurnaan yang terasa pantas dan membuatnya lebih nyaman di versi Playstation 5 yang kami jajal. Resolusi lebih baik, model karakter lebih tajam, opsi kostum lebih banyak untuk para karakter, dan dukungan system gyro untuk membidik via DualSense berujung membuatnya pantas untuk dinikmati oleh mereka yang sudah lama penasaran.

Namun di sisi lain, harus diakui bahwa proses remaster ini juga tidak datang dengan banyak “perbaikan” yang seharusnya bisa menyempurnakan pengalaman bermain yang ada. Masalah-masalah dari seri originalnya masih dibawa ke sini, dari cerita kompleks dengan penyampaian narasi membingungkan, gerak karakter lambat yang terkadang membuat Anda merasa tengah mengendalikan sebuah tank, hingga sensasi repetitif karena pengulangan eksplorasi area yang terjadi memang berujung bisa membuat beberapa gamer enggan menyelesaikannya. Bahwa harus diakui, rumput liar nan “tua” Fatal Frame: Maiden of Black Water tidak lantas tercabut bersih dengan upgrade rilis ulang yang satu ini.

Maka, apakah kami merekomendasikan Fatal Frame: Maiden of Black Water? Untuk Anda yang merindukan sebuah seri Fatal Frame dan kebetulan tak pernah menjajalnya di versi Wii U, tentu saja. Walaupun kami tidak akan meminta Anda tergesa-gesa membelinya mengingat selalu ada opsi untuk mengejarnya di harga yang lebih terjangkau. Kenikmatan Anda menikmati game survival horror ini akan  sangat bergantung pada ekspektasi yang Anda bangun di awal. Karena pada akhirnya, ini tetap berujung  pada aksi karakter wanita pemotret hantu yang datang lebih mengkilap dan “menegangkan” di saat yang sama.

 

Kelebihan

Visualisasi memang terlihat lebih tajam

Opsi kostum untuk para karakter wanita

Konsep foto-foto Fatal Frame tetap seru untuk dimainkan

Dukungan Gyro untuk DualSense versi PS5 yang kami jajal

Photo Mode datang cukup lengkap

Opsi mengganti tombol bidik ala shooter modern membuatnya terasa intuitif

 

Kekurangan

Fatal Frame Maiden of Black Water jagatplay 74
Menggerakkan karakter-karakter ini masih terasa sama dengan menggerakkan tank di Battlefield.

Masih menyisakan / tidak membereskan semua kekurangan dan masalah dari seri originalnya

 

Cocok untuk gamer: yang melewatkan versi Wii U-nya, merindukan game survival horror dengan tema Asia yang kental

Tidak cocok untuk gamer: yang sudah sempat menjajal versi Wii U-nya, menginginkan proses modernisasi selevel remake

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…