10 Waifu Video Game Terbaik di 2021!

Waifu, seberapa familiar Anda dengan istilah yang satu ini? Untuk mereka yang sering menikmati konten kreatif dari Jepang, terutama dari manga / anime, istilah yang satu ini sepertinya sudah jadi buah budaya yang tidak terpisahkan. Untuk Anda yang asing, kata “Waifu” sebenarnya berasal dari lafal tidak sempurna orang Jepang ketika mengucapkan kata “Wife” atau istri.
Maka seperti yang bisa diprediksi, istilah ini ditargetkan untuk karakter wanita fiktif yang dianggap berhasil mencuri hati Anda secara personal, baik dari segi desain ataupun kepribadian yang ia usung. Waifu bisa berasal dari semua jenis produk kreatif Jepang, termasuk video game sekalipun. Tidak hanya wanita saja, ada istilah lawan jenis untuk Waifu yang disebut sebagai “Husbando” yang berasal dari proses lafal yang sama, untuk menargetkan karakter pria.
Memilih “Waifu” sendiri memang jadi sub-budaya yang unik. Banyak yang melihat bahwa proses ini sebenarnya tidak lebih dari sekedar kesenangan belaka, mengikuti sebuah tren yang bahkan berakhir menjadi meme yang tidak terelakkan di dunia maya. Sementara tidak sedikit pula yang melihatnya sebagai wujud sebuah cinta platonik, sebuah rasa sayang yang sama sekali tidak didasarkan pada daya tarik seksual dan seringkali berjalan searah.
Bagi para pecinta anime / manga / video game, memilih Waifu memang bisa didasarkan pada banyak kriteria. Beberapa memilihnya sekedar dari bentuk visual saja, namun tidak sedikit pula yang jatuh hati pada kepribadian dalam cerita, perannya dalam plot, atau reaksi emosional yang selalu ia tunjukkan pada si karakter utama. Indikator yang juga kami gunakan untuk memilih artikel “penghargaan” untuk JagatPlay ini, mengingat begitu banyaknya game dengan karakter wanita menarik selama tahun 2021.
Lantas, dari semua karakter wanita yang muncul di tahun 2021 ini, manakah yang kami kategorikan sebagai Waifu terbaik di antara yang terbaik? Inilah daftar versi JagatPlay:
Shoka Sakurane (NEO: The World Ends with You)

Dari sisi desain, Shoka memang tidak terlihat seperti karakter wanita yang pantas untuk dimasukkan ke dalam barisan “waifu” untuk tahun 2021 ini. Namun mereka yang menyempatkan diri untuk menikmati NEO: TWEWY ini sepetinya tak akan sulit jatuh hati dengan karakter yang konsisten menggunakan hoodie berwarna hitam ini. Hadir di awal sebagai karakter NPC yang galak dan tak simpatik sama sekali, kepribadiannya yang terus tumbuh dan berubah dari minggu ke minggu, terutama untuk urusan kedekatannya dengan karakter utama kita tak akan sulit untuk membuat Anda luluh. Apalagi ketika perannya dalam cerita kian penting dan membesar.
Giovanna (Guilty Gear: Strive)

Guilty Gear Strive bukanlah game fighting yang menjual roster dari sisi kuantitas. Di luar DLC berbayar yang jadi komoditas utama sekaligus pondasi untuk memperpanjang hidup komunitas, karakter wanita yang ia bawa di roster awal memang bisa dihitung dengan jari. Walaupun demikian, sulit rasanya untuk tidak mengapresiasi kehadiran sang karakter original baru – Giovanna yang cadas dan seksi di saat yang sama. Bahwa karakter yang mengandalkan kaki sebagai “senjata” ini juga punya porsi petarungan sinematik di sisi cerita yang membuat rasa jatuh hati tersebut kian menguat. Semuanya dipermanis dengan fakta bahwa kami juga sempat mengandalkannya sebagai karakter utama untuk menjajal mode multiplayer online kompetitif yang ada.
Mantis (Marvel’s Guardians of the Galaxy)

Kami memang bukanlah pembaca komik Marvel yang intensif dan hanya memiliki pengetahuan berdasarkan pencitraan karakter via film layar lebar MCU seperti kebanyakan orang. Memperbandingkan versi film dengan apa yang dipotret oleh Eidos Montreal, Mantis di versi video game datang sebagai karakter yang bahkan lebih berwarna. Ia tidak lagi dipotret bak karakter lugu dan bodoh, tetapi entitas dengan kekuatan unik yang mau tidak mau, membuat kepribadiannya berakhir begitu absurd dan sulit untuk dimengerti. Percakapan yang terus ia lahirkan saat berinteraksi dengan anggota Guardians yang lain membuat Mantis tampil kompleks, menarik, lengkap dengan desain yang harus diakui, juga lebih baik daripada apa yang ditawarkan oleh MCU itu sendiri.
Serri Glaus (Atelier Ryza 2)

Apakah kehadiran seorang Serri Glaus mampu mengubah fokus Atelier Ryza pada karakter Ryza itu sendiri sebagai protagonis utama? Sayangnya, tidak. Namun melihat apa yang ditawarkan dari sisi desain yang diusung, terutama dari proporsi tubuh yang lebih dominan besar di bagian atas tubuh, Serri terlihat bak “penyempurna” atau bahkan, daya tarik alternatif dari apa yang selama ini melekat pada identitas Ryza sebagai karakter. Sebuah upaya kerja keras yang memang belum bisa menandingin popularitas Ryza, tetapi cukup untuk membuatnya tampil sebagai karakter yang cukup menarik untuk diperhatikan dan ditunggu aksinya untuk kemungkinan seri baru di masa depan.