10 Waifu Video Game Terbaik di 2021!
-
Lady Dimitrescu (Resident Evil Village)

Menemukan sebuah situasi dimana desain dan eksistensi seorang karakter bisa terbilang menjadi “carry” dari keseluruhan proses marketing si game itu sendiri, memang bukanlah sesuatu yang sering terjadi. Posisi inilah yang secara menakjubkan berhasil dicapai Capcom dengan RE Village yang populer berkat si “Mami Vampire Berukuran 3 Meter” – Lady Dimitrescu yang fenomenal tahun ini. Porsi cerita yang cukup solid dimana ia diposisikan sebagai entitas yang terus mengejar Anda bak Mr. X atau Nemesis juga seolah membuat status karakter ini datang dalam dua kubu berseberangan yang anehnya, sulit untuk ditolak. Di satu sisi, terlihat sensual lewat perawakan dan kostum. Di sisi lain? Cukup untuk membuat nyali Anda mengerut karena wanita besar yang satu ini, secara sederhana, tak berbeda dengan makhluk pencabut nyawa.
-
Kisara (Tales of Arise)

Terkadang, menemukan seorang karakter “waifu” yang menarik tidak selalu berakhir karena desain kostum super sensual atau perawakan super manis nan manja. Ada banyak gamer di luar sana yang justru tertarik karena konsep sebaliknya, dimana sifat maskulinitas dominan dari sang karakter wanita yang juga tetap dibungkus dengan sifat feminin di saat yang sama, menjadi kait permanen untuk hati dan mata. Bagi gamer penikmat Tales of Arise, hal inilah yang ditawarkan oleh seorang Kisara. Kita bicara soal Knight dengan peran Tanker yang berkostum super lengkap untuk mengakomodasi hal tersebut, namun punya perawakan cukup lembut untuk membuat hati Anda tergugah. Di saat yang sama, desainnya tetap mengusung fan-service solid apalagi jika Anda memilihnya sebagai “karakter utama” saat proses eksplorasi terjadi. Kisara akan membuat mata dan hati Anda termanjakan.
-
Hanabi Ichijo (Scalet Nexus)

Serahkan kepada Bandai Namco soal meracik karakter “waifu-able” terutama untuk seri game original mereka yang bertemakan JRPG. Untuk seri Scarlet Nexus yang datang dengan kualitas yang cukup mengejutkan tahun ini, barisan karakter “waifu-able” tersebut berjejer manis, menunggu untuk Anda pilih dengan trope anime khasnya masing-masing. Bagi kami? Daya tarik utama akhirnya meluncur pada sosok Hanabi Ichijo yang datang dengan trope teman masa kecil si karakter utama. Konsistensinya untuk terus mengikuti, membantu, dan mendukung Yuito terlepas dari semua masalah yang membelenggunya juga akan membuat Anda luluh. Berita baiknya? Kehadiran Hanabi tak hanya penting di sisi cerita saja, tetapi juga akan esensial untuk aksi bertarung Anda. Ia bahkan semakin diandalkan seiring dengna konten end-game yang mendekati, membuatnya terasa kian relevan.
-
Yuffie Kisaragi (Final Fantasy VII Remake Intergrade)

Jika ada satu alasan mengapa banyak gamer pencinta Final Fantasy VII berujung memuja seri Remake yang dikeluarkan oleh Square Enix yang akan membagikannya ke dalam beragam bagian, adalah fakta bahwa kesempatan ini dimanfaatkan untuk memperdalam karakter yang ada. Via DLC “Intermission” berbintangkan Yuffie, kita kini mengetahui bahwa si Ninja dari Wutai ini ternyata sudah familiar dan memata-matai Cloud CS bahkan sebelum mereka meninggalkan Midgar. Namun yang istimewa di sini adalah memberikan karakter ini kesempatan untuk “bersinar” lewat DLC ini. Anda bisa merasakan kepribadian, keluguan, dan humor Yuffie dalam beragam situasi, sekaligus melihatnya berada dalam kondisi emosi yang rentan. Ia membuat karakter yang di masa lalu hanya “Ninja dengan shuriken raksasa” ini terasa kian manusiawi. Dan pastinya? Memicu insting Anda untuk berusaha setengah mati untuk melindunginya.