Keanu Akui Tak Pernah Main Cyberpunk 2077, CDPR Dituduh Berbohong?

Reading time:
December 13, 2021

Segala jenis upaya marketing seolah dilegalkan ketika kita bicara upaya untuk membangun hype terkait produk tertentu, bahkan untuk video game sekalipun. Di tahun 2020 kemarin, kita sepertinya masih ingat dengan 1001 cara yang ditempuh CD Projekt Red untuk memastikan bahwa nama Cyberpunk 2077 terus berada di puncak. Salah satunya? Pemberitaan November 2020 dimana President CDPR – Adam Kicinski menyebut bahwa Keanu Reeves sudah memainkan Cyberpunk 2077, menyukainya, walaupun belum menyelesaikannya. Siapa yang mengira bahwa satu tahun setelahnya, pernyataan ini memicu kontroversi  baru.

Apa pasal? Karena ternyata oh ternyata, pernyataan sebaliknya datang dari Keanu Reeves. Membicarakan peran terbarunya di demo Matrix untuk Unreal Engine 5 bersama situs The Verge, Keanu ditanya soal seberapa familiiar ia dengan video game. Keanu mengaku bahwa walaupun ia terlibat dalam Cyberpunk 2077, ia tidak pernah memainkannya sama sekali. Ia hanya sempat diperlihatkan demo saja oleh si developer. Menariknya lagi? Keanu Reeves juga sangat terbuka pada opsi dan mod bagi gamer yang tertarik untuk “berhubungan badan digital” dengan karakternya di Cyberpunk 2077.

keanu2
Pemberitaan November 2020 dimana Presiden CDPR – Adam Kicinski menyebut Keanu sudah memainkan CP2077, menyukainya, walaupun belum tamat.
keanu
Wawancara terbaru Keanu soal Unreal Engine 5 membuka fakta bahwa Keanu tak pernah memainkan CP2077. Ia hanya diperlihatkan sedikit demo saja darinya.

Ini tentu saja menimbulkan kontroversi baru, dimana komunitas Cyberpunk 2077 di Reddit misalnya, secara terbuka menuduh bahwa CDPR telah berbohong soal aktifnya peran Keanu di dalamnya. Sayangnya, CDPR belum angkat bicara soal masalah ini. Bagaimana menurut Anda? Apakah gaya marketing seperti ini dibolehkan atau tidak?

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…