Hendak mengorek kebenaran yang pasti dari sebuah bisnis besar memang seringkali berakhir dengan banyak informasi simpang-siur. Mereka selalu menggunakan “bahasa PR” untuk mengeluarkan pernyataan kurang eksplisit yang bisa diartikan menjadi banyak hal, dan karenanya berujung dengan lebih banyak ketidakpastian. Hal inilah yang terjadi dengan nama Call of Duty setelah proses aksi beli Activision Blizzard oleh Microsoft beberapa waktu lalu. Microsoft sudah menyuarakan keinginan untuk mempertahankan rilis COD di Playstation dan Sony sendiri sudah meminta Microsoft untuk menghormati kontrak yang sudah ada. Lantas, apa sebenarnya isi kontrak tersebut?

Berdasarkan laporan dari jurnalis gaming ternama – Jason Schreier, kontrak yang sudah ditandatangani tersebut akan menjamin setidaknya 3 lagi seri Call of Duty di masa depan dirilis untuk Playstation. Seri-seri tersebut adalah seri teranyar Modern Warfare untuk tahun 2022 ini, seri dari Treyarch untuk tahun 2023 nanti, dan sebuah iterasi baru untuk Call of Duty: Warzone. Jadi demikian, berdasarkan sumber info yang ia dapatkan, Schreier menyebut bahwa Playstation paling tidak akan masih mendapatkan Call of Duty dalam waktu 2 tahun ke depan.

Nasib rilis Call of Duty untuk Playstation yang sesungguhnya kemungkinan baru akan dibicarakan oleh Microsoft setelah kontrak ini selesai dan proses akusisi sudah rampung. Schreier juga mendengar bahwa orang-orang penting di Activision juga sempat mempertimbangkan untuk tidak lagi merilis Call of Duty sebagai franchise tahunan.

Apakah Call of Duty akan tetap bertahan di Playstation setelah kontrak 3 seri ini selesai? Ataukah Microsoft akan menempuh aksi yang sama dengan Starfield dan Elder Scrolls VI setelah membeli Bethesda? Kita tunggu saja.

Source: Bloomberg