Review Chocobo GP: Si Anak Ayam Kini Serakah!
Menahan Diri

Berbeda generasi tentu berbeda pendekatan visual pula. Tak seperti Chocobo Racing yang melebur sprite karakter dua dimensi dengan track tiga dimensi, Chocobo GP sudah datang dengan gaya yang lebih modern. Ini berarti, model tiga dimensi penuh yang akan memacu kecepatan mereka di track tiga dimensi pula. Pertanyaannya tentu saja satu, apakah gaya presentasi ini lebih baik?
Jika kita bicara soal detail, seperti penampakan model karakter seperti Chocobo, Vivi, Steiner, hingga Behemoth yang bisa Anda gunakan, Chocobo GP memang menawarkan detail karakter yang lebih baik. Namun sayangnya, detail yang lain berujung mengecewakan, termasuk dari track hingga jenis serangan magic yang bisa Anda tempuh sepanjang perjalanan. Dari masalah track misalnya, entah karena masalah kontras warna atau karena detail yang buruk, terkadang sulit untuk memerhatikan objek berada di depan Anda, terutama yang berperan sebagai penghalang. Terkadang sulit membedakannya dengan latar belakang, apalagi untuk track-track pendek. Sementara untuk urusan estetika? Selain Alexandria Final Fantasy IX yang jadi track favorit kami, tidak satupun darinya berhasil mencuri hati kami.



Satu kesan yang kuat dari Chocobo GP adalah Square Enix terasa menahan diri untuk membuat seri ini fantastis sejak awal, entah karena alasan apa. Mengapa? Karena untuk sebuah game yang punya potensi untuk memanfaatkan beragam karakter ikonik dari sekitar 15 buah seri utama Final Fantasy, pilihan roster yang dipilih benar-benar membingungkan. Alih-alih karakter seperti Noctis FF XV dengan mobilnya, atau Tifa dari Final Fantasy VII Remake, atau mungkin sesuatu dari FF XIV yang tengah populer, Chocobo GP justru memilih untuk mendatangkan roster “kelas kedua” alih-alih barisan karakter utama. Kita bicara dari Vivi, Steiner, beberapa varian Chocobo & Mog yang kini punya karakter berbeda-beda, dan segudang summon dengan penampilan baru mereka. Keputusan untuk tidak langsung tampil habis-habisan di segi roster tentu disayangkan. Bahkan untuk Terra FF VI sekalipun, mereka memutuskan untuk menggunakan tampilan versi Trance-nya alih-alih versi original.
Keputusan ini kemudian mau tidak mau menghasilkan konsekuensi yang lain, yakni track dan juga musik yang menyertainya. Seperti yang kami sebut sebelumnya, satu-satunya track yang menarik dari sisi desain, lengkap dengan musik yang menyertainya hanyalah Alexandria dari Final Fantasy IX di mata kami. Mendengar versi Remix Melodies of Life sembari menikmati kota Alexandria yang kini dipermak jadi track balapan berujung cukup menarik. Permasalahannya? Sisa track dan musik yang didorong oleh Chocobo GP, setidaknya di mode cerita, berujung tak seasyik Alexandria. Sulit untuk mengembangkan rasa tertarik dan cinta jika tidak satupun dari mereka punya relasi yang kuat dengan masa lalu Anda atau sekadar tampil sebegitu uniknya, hingga Anda tak bisa melupakannya. Ini kembali jadi kasus dimana kami merasa Square Enix menahan diri terlalu berlebihan di Chocobo GP.

Dari sisi presentasi, ia memang terlihat lebih modern, namun Square Enix harus diakui tak banyak melemparkan sesuatu yang istimewa dengan Chocobo GP. Ada banyak keputusan, terutama dari roster yang kemudian mempengaruhi lokasi track dan musik yang justru mengesankan Square Enix menahan diri. Kami bahkan tak ragu untuk menyebut bahwa roster di Chocobo Racing versi PS1 masih jauh lebih menarik daripada Chocobo GP ini.
Dengan Gaya Sama

Sementara dari urusan balapan, Chocobo GP masih mengusung pendekatan yang sama dengan Chocobo Racing. Misi utama tetap satu –menjadi yang terdepan, walaupun beberapa porsi cerita sedikit memodifikasinya dengan meminta Anda untuk menyentuh garis finish dibandingkan dengan karakter spesifik. Ini berarti, selain memacu kecepatan, Anda juga berkesempatan untuk melakukan dua hal: menyerang dan juga menggunakan kemampuan spesial Anda ketika terisi.
Untuk urusan menyerang, walaupun datang dengan beberapa varian magic baru dengan efek yang berbeda pula, Chocobo GP masih mengusung konsep serupa. Anda bisa menggunakan magic ini dengan menyentuh atau menabrak telur-telur yang akan berdiam di sepanjang track. Anda bisa menggunakan magic tersebut secara langsung, yang bisa berakhir jadi buff kecepatan ataupun serangan magic ke lawan atau Anda bisa sekadar membiarkannya begitu saja. Mengapa membiarkannya? Karena efeknya masih bisa terakumulasi jika Anda berhasil mendapatkan telur dengan isi magic yang sama di dalamnya, setidaknya hingga 3 kali. Magic yang sudah diperkuat hingga tiga kali tidak hanya bisa menghasilkan efek lebih lama saja, tetapi juga AOE yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan akan langsung menyerang semua karakter lain secara instan, selain karakter yang Anda gunakan.


Tentu saja, Chocobo GP punya beberapa magic baru yang tidak tersedia di Chocobo Racing sebelumnya, yang beberapa di antaranya tak bisa terakumulasi dan butuh langsung digunakan. Salah satu yang paling mengejutkan dan signifikan mengubah jalur permainan? Tentu saja Swap! Swap akan langsung melahirkan dua buah portal secara instan – satu di titik Anda memicunya dan satu buah lagi jauh berada di depan (dengan jarak yang cukup signifikan). Anda yang memicu Swap akan mendapatkan lompatan jarak cukup jauh, yang di beberapa skenario bahkan cukup untuk membuat Anda langsung instan peringkat pertama. Portal akan tetap bertahan untuk selama beberapa detik, yang siap menjadi perangkap untuk menendang player lain ke belakang jika mereka salah memilih atau sulit menghindari portal yang diposisikan di paling depan.
Selain kemampuan magic ini, setiap karakter yang Anda gunakan juga akan dibekali dengan kemampuan masing-masing yang akan terisi penuh seiring dengan berjalannya balapan. Karakter-karakter yang notabene sudah memiliki status berbeda ini juga akan memiliki varian serangan spesial yang berbeda pula. Ada yang “damai” seperti Chocobo yang sekadar memberikannya kecepatan instan untuk waktu beberapa detik. Namun ada pula karakter yang memiliki kemampuan spesial destruktif yang didesain untuk menyerang siapapun musuh di dekat atau berada di depannya. Efek stun yang terjadi karena serangan-serangan spesial ini biasanya terhitung cukup lama.


Maka di luar kedua kemampuan tersebut, Anda hanya harus menguasai dua mekanisme lain yang tentu saja selalu terikat pada game seperti ini. Pertama, drifting dengan satu tombol yang juga akan berperan sebagai boost kecepatan ketika dilepas. Tidak hanya harus di belokan saja, Anda yang lihai akan bisa memanfaatkan efek yang satu ini secara beruntun untuk menundukkan musuh-musuh Anda. Kedua dan yang paling esensial? Tentu saja memahami dalam dan luar track yang Anda hadapi, mengingat tidak sedikit dari mereka yang menawarkan jalan-jalan alternatif yang bisa berujung menentukan apakah Anda akan berujung menang atau tidak.
Jika ada satu hal yang harus dikeluhkan dari sisi gameplay Chocobo GP, seperti halnya yang kami bicarakan dari sesi sebelumnya, adalah sisi visual yang datang dari efek serangan yang ada. Terkadnag sulit untuk memahami secara instan apa yang tengah terjadi di layar, soal serangan apa yang terjadi pada Anda – baik yang berupa damage ataupun debuff dan karenanya, seringkali lambat bereaksi. Hal yang sama juga terjadi juga saat Anda menyerang. Melemparkan serangan proyektil level 1 seperti Fire atau Blizzard misalnya, Anda terkadang sulit untuk memerhatikan kemana sebenarnya arah proyektil Anda bergerak atau apakah Anda berhasil mencederai seseorang atau tidak karenanya.