Review Chocobo GP: Si Anak Ayam Kini Serakah!
Si Anak Ayam KinI Serakah

Bagian terburuk dari Chocobo GP yang membuatnya layak dikritik tidak sekadar datang dari sisi presentasi atau keputusan pemilihan roster yang terasa menahan diri. Bagian terburuk dari game ini datang dari inti desain utama yang benar-benar jelas, untuk menarik sebanyak mungkin uang darinya dari konsep microtransactions yang terhitung menyedihkan. Sebagai gamer veteran Chocobo Racing, situasi seperti ini tidak hanya disayangkan, tetapi juga memuakkan di saat yang sama.
Anda yang sudah mencicipi Chocobo Racing seperti halnya kami di era Playstation pertama tentu masih mengingat soal proses mudahnya membuka karakter baru. Anda hanya perlu menamatkan mode Story berulang kali hingga mendapatkan kesemua karakter tersebut, tanpa banyak omong osong. Anda kemudian bisa langsung menjajal mereka di mode yang lain, terutama mode Versus untuk bertanding melawan teman masa kecil Anda. Proses ini tentu akan terasa adil untuk semua gamer manapun yang membeli game ini secara original di kala itu.

Kemudian Anda berpindah ke tahun 2022 dan bertemu dengan Chocobo GP dengan pikiran sama, yang ternyata oh ternyata, berujung super naif. Anda memang masih akan berkesempatan untuk membuka lebih banyak karakter via Story Mode, namun jumlahnya sendiri terbatas. Anda akan bertemu dengan ekstra lebih banyak karakter yang justru tersedia di Shop, dimana ia butuh resource terpisah bernama Item Ticket untuk bisa dibuka dan digunakan. Untungnya, tiket item untuk berbelanja di shop ini, termasuk alternatif kendaraan dan bahkan karakter yang benar-benar baru, bisa Anda dapatkan di Story Mode dengan progress yang bisa dikejar secara offline.
Kita kemudian masuk ke dalam skema lain yang berujung membuat Chocobo GP terlihat seperti game mobile free to play. Maka jelas bahwa skema seperti ini seharusnya tak terjadi di game berbayar seperti apa yang mereka tawarkan saat ini. Masih ingat dengan kesempatan untuk membuka Cloud dan Squall sebagai roster tambahan Anda? Chocobo GP sempat menggembar-gemborkan hal ini dimana Cloud akan tersedia sebagai karakter yang bisa Anda dapatkan di Battle Pass level 60 dan Squall adalah karakter yang bisa Anda beli dengan resource lain bernama Gil, dimana Anda harus memiliki setidaknya 3.000 Gil untuknya. Terdengar manis? Siapa yang mengira bahwa skema inilah yang jadi blunder besar.
Apa permasalahannya? Kita mulai darI Cloud terlebih dahulu. Untuk bisa mendapatkan Cloud via Battle Pass, ini berarti Anda harus membeli Battle Pass terlebih dahulu. Battle Pass di Chocobo GP hanya bisa dibeli menggunakan sebuah resource bernama Mythril, yang seperti bisa Anda prediksi, hanya bisa Anda beli menggunakan uang nyata saja! Benar sekali, Mythril hanya bisa Anda beli dengan menggelontorkan lebih banyak uang Anda ke game ini. Chocobo GP memang sedikit bermurah hati dan mendonasikan Anda sekitar 1.300 Mythril di awal season. Permasalahannya? Ada dua jenis Battle Pass di game ini. Satu Premium Battle Pass dengan lebih banyak reward di 2.400 Mythril dan Battle Pass (seadanya) di angka 800 Mythril. Ini berarti dengan kemurahan hati Square Enix, Anda hanya membeli Battle Pass seadanya saja. Anda harus mengeluarkan lebih banyak uang jika ingin terjun ke Premium.



Mengapa repot-repot ingin terjun ke Premium? Karena resource satunya lagi – Gil yang notabene Anda butuhkan untuk membuka Squall hanya tersedia lewat dua hal: misi harian / mingguan atau hadiah dari mencapai level tertentu di Battle Pass. Dengan angka hanya puluhan gil untuk satu misi harian, Anda bisa membayangkan seberapa parah proses grinding yang mesti Anda lalui untuk mendapatkan Squall, apalagi jika Anda mengincar alternatif kendaraannya yang lain – yang bisa mencapai 3x lipat harga Squall itu sendiri. Membeli Premium Pass akan membuat proses membuka karakter ikonik dari FF VIII ini menjadi jauh lebih singkat dan mudah.

Anda ingin tahu berita yang bahkan lebih buruk lagi? Bercerminlah pada kami yang notabene jarang mengakses mode multiplayer online Nintendo Switch dan karenanya menolak untuk membeli layanan Nintendo Switch Online yang saat ini memang dipatok di harga yang tinggi. Kami kemudian menemukan bahwa di Chocobo GP, untuk bisa meningkatkan level Battle Pass yang sudah Anda miliki dan karenanya mengejar Cloud di sisi level sekaligus mendapatkan Gil untk Squall, Anda harus bermain mode kompetitif bernama “Chocobo GP”. Ya, Anda benar sekali, Chocobo GP hanya bisa dimainkan secara online saja! Ini berarti untuk bisa membuka Cloud ataupun Squall, Anda punya satu tuntutan ekstra – membayar dan terhubung dengan layanan Nintendo Switch Online. Tidak ada alternatif lain untuk mendapatkan Gil atau mendorong level Battle Pass dari mode offline saja. Bayangkan, bayangkan, BAYANGKAN!
Sesungguhnya mencicipi Chocobo GP seolah menjadi mesin waktu penuh penyesalan sebagai seorang veteran Chocobo Racing. Setiap detik yang kami lalui bersamanya, apalagi untuk aksi buka Cloud dan Squall ini hanya kian membuat kami rindu soal seberapa sederhana dan asyiknya proses tersebut di tahun 1999 yang lalu dengan Chocobo Racing. Tanpa omong kosong penuh keserakahan seperti ini.
Kesimpulan

Nostalgia adalah racun yang benar-benar kuat, ini mungkin kalimat yang tepat untuk menjelaskan antisipasi yang tinggi terhadap Chocobo GP, setidaknya untuk mereka yang sempat menikmati masa-masa keemasan dengan Chocobo Racing seperti halnya kami di masa lalu. Kita bicara soal game racing fun sekelas Mario Kart dengan potensi multiplayer online kompetitif yang seru. Namun yang kita dapatkan? Selain level Alexandria yang menyenangkan dan sensasi gameplay familiar yang mudah dikuasai, hampir semua elemen game ini ditangani dengan rasa setengah hati oleh Square Enix. Seolah-olah mereka merencanakan sebuah game mobile di awal yang hendak didistribusikan secara free to play, dan kemudian mengubah hati mereka saat melihat berita bagaimana Nintendo Switch sudah terjual ratusan juta unit di seluruh dunia.
Karena memang harus diakui, ada begitu banyak sumber kekecewaan dibandingkan kesenangan untuk bentuknya saat ini. Kita bicara soal cara mendapatkan Squall dan Cloud yang sarat dengan strategi game mobile free to play, kita bicara soal keputusan untuk roster yang terasa setengah hati, kita bicara soal desain track yang tak solid terutama untuk track-track pendek, dan pada akhirnya – keseluruhan pengalaman yang berujung tak semenyenangkan yang dibayangkan. Square Enix punya pekerjaan rumah yang berat untuk mengembalikan game ini ke track yang benar, karena saat ini, ia punya aura keserakahan yang jauh lebih kuat daripada desain yang solid untuk sebuah game racing yang siap untuk membuat Anda tersenyum dan tertawa.
Maka dengan situasi seperti ini, jelas bagi kami untuk tidak merekomendasikan Chocobo GP dalam bentuknya saat ini, apalagi jika Anda seorang veteran Chocobo Racing. Kami lebih mendorong Anda untuk menunggu beragam update di masa depan untuk melihat apakah game ini akan mengalami perubahan dari sisi desain dan apakah ia signifikan atau tidak sebelum Anda meliriknya. Ini adalah sebuah game berbayar dan bukan free to play, dan sudah selayaknya ia diperlakukan seperti halnya demikian.
Kelebihan

Chocobo tetap super imut
Track dan musik untuk Alexandria
Kehadiran magic baru seperti Swap membuat balap kian dinamis
Cita rasa balap yang familiar
Kekurangan

Presentasi visual tak semanis yang dibayangkan
Beberapa desain track, terutama yang pendek, tidak menarik
Sistem progress tak menyenangkan untuk hanya membuka Cloud dan Squall
Pilihan roster terasa setengah hati
Keseluruhan pengalaman tak terasa menyenangkan
Cocok untuk gamer: yang entah karena alasan apa tidak ingin membeli Mario Kart 8, punya rasa nostalgia yang kuat dengan Chocobo Racing
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan game balap yang fun, yang ingin sistem progress berujung sesederhana Chocobo Racing