Review Gran Turismo 7: Semakin Dekat dengan Dunia Nyata!

Reading time:
March 2, 2022

Tetap Kompleks, Tetap Bersahabat

Gran Turismo 7 jagatplay 65
Gran Turismo 7 datang memfasilitasi semua jenis gamer.

Jika Anda mengikuti JagatPlay untuk waktu yang lama, Anda tentu mengerti bahwa kami bukanlah gamer yang bisa dibilang “ahli” untuk urusan game racing, apalagi dengan konsep simulasi milik Gran Turismo 7. Terjun ke dalam game seperti ini selalu jadi mimpi buruk, apalagi ketika kami harus menyampaikan seperti apa pengalaman yang ia tawarkan. Kita bicara soal game yang lewat kerja kerasnya berusaha untuk merepresentasikan rasa kendali mobil yang berbeda-beda, tidak hanya lewat sensasi kontrol saja, tetapi juga beragam elemen yang mempengaruhi seperti physics mobil dan cuaca, tentu saja.

Berita baiknya? Seperti halnya konsep yang sudah mereka dorong di Gran Turismo Sport sebelumnya, Polyphony Digital juga memastikan Gran Turismo 7 tetap bersahabat untuk gamer pendatang baru atau gamer pencinta racing arcade yang sekadar mampir atas nama rasa penasaran. Solusinya ada di dua hal: variasi Assist dan juga tingkat kesulitan AI yang ada.

Gran Turismo 7 jagatplay 2
Yang datang sekadar ingin menikmati sisi visual misalnya namun tak biasa dengan racing simulasi? Nyalakan saja sistem assist. Tenang, tanpa penalti kok!
Gran Turismo 7 jagatplay 64
Anda juga bisa mengatur tingkat kesulitan AI untuk membuatnya bahkan lebih mudah.

Anda kini bisa memilih level Assist untuk membantu aksi balap Anda, yang di level paling rendah, bahkan akan tiba dengan aksi rem otomatis dan bantuan setir agar Anda tidak melenceng terlalu jauh dari track. Anda juga akan dihadiahi beragam indikator saat balap, seperti bantuan untuk mengerti kapan saatnya melambatkan kendaraan Anda di tikungan contohnya. Dipadukan dengan AI di tingkat kesulitan rendah, yang kesemuanya datang tanpa penalti apapun di dalam game (termasuk uang yang Anda kumpulkan per balap), Anda tak akan sulit untuk menikmatinya.

Sementara untuk gamer yang datang untuk benar-benar menikmati sensasi simulasi yang ada, tenang saja, fakta bahwa Gran Turismo 7 memfasilitasi para gamer noob tidak akan mempengaruhi fitur yang Anda dapatkan sama sekali. Anda yang menginginkan sensasi simulasi tertinggi bisa tidak menggunakan Assist ini sama sekali dan tentu saja, meningkatkan tingkat kesulitan AI yang ada. Namun Anda tentu memahami bahwa nikmat Gran Turismo tidak berhenti di sana saja.

Gran Turismo 7 jagatplay 71
Kami sejujurnya bahkan tak paham apa yang akan dipengaruhi oleh setiap indikator ini.
Gran Turismo 7 jagatplay 61
Cuaca juga akan sangat berpengaruh pada performa mobil.

Benar sekali, proses atur mobil yang jadi ciri khas franchise ini kembali dengan opsi yang bahkan lebih beragam. Ada banyak hal kecil yang kini bisa atur, yang tentu saja akan mempengaruhi kinerja kendaraan Anda di track, terlepas sekecil apapun itu. Kita bicara soal suspensi, jenis ban, torque awal, sensitivitas akselerasi, pengaturan output ECU, hingga distribusi torque antara depan dan belakang. Sejujurnya kami bahkan tidak mengerti sebagian besar dari istilah ini untuk menjelaskannya kepada Anda apa yang ia bisa pengaruhi dari kinerja yang ada. Satu yang pasti, dalam format simulasi real-time, setiap dari opsi ini akan membuat mobil Anda kini berada dalam situasi yang berbeda pula.

Situasi lebih kompleks ini juga bisa Anda terapkan ke dalam situasi balap itu sendiri. Anda bisa membuat bahan bakar kini punya pengaruh atau sekadar tingkat kerusakan ban yang mau tidak mau, membuat fitur seperti Pit Stop kini punya peran. Gran Turismo 7 tetap memfasilitasi gamer-gamer yang datang untuk sensasi balap dunia nyata tersebut.

Semakin Dekat dengan Dunia Nyata

Gran Turismo 7 jagatplay 59
Kami sendiri bingung. Untuk pertama kalinya, kami lebih banyak menggunakan kamera orang pertama di game racing. Ini baru terjadi di Gran Turismo 7 saja.

Ada satu testimoni, sebuah pengalaman super unik yang terjadi pada kami ketika memainkan Gran Turismo 7 hingga berujung membuat kami mengambil judul di atas. Sudah menjadi kebiasaan bagi kami untuk menikmati game racing dengan kamera orang ketiga, alias dengan mobil kelihatan, alih-alih menikmatinya dari kacamata orang pertama. Hal ini selalu kami lakukan di semua game racing, dari Need for Speed, Grid, hingga Gran Turismo Sport sekalipun, yang jelas tercermin lewat segudang screenshot yang kami sertakan di artikel preview ataupun review. Namun situasi dan kebiasaan ini tiba-tiba berubah saat menikmati Gran Turismo 7. 90% dari total permainan kami dengannya justru berujung dihabiskan dengan perspektif orang pertama. Pertanyaan pun menghantui benak kami, apa yang sebenarnya terjadi?

Jelas bahwa ada sesuatu yang membuat kami berujung merasa bahwa perspektif orang pertama adalah pengalaman definitif untuk Gran Turismo 7. Dari sisi visual, game ini memang datang super memanjakan mata. Polyphony memang tidak bisa “menggila” dengan setting yang ia usung mengingat konsep Gran Turismo selalu soal balapan dalam track. Namun bukan berarti, ia tidak bisa memanfaatkan performa Playstation 5 dengan baik. Kita bicara soal tekstur latar belakang seperti gunung misalnya yang kini terlihat lebih tajam, vegetasi seperti rumput tipis yang tumbuh di tepi track yang terlihat lebih realistis, penonton yang tak lagi terlihat seperti kertas yang dipotong halus, hingga ragam efek tata cahaya yang dramatis di beragam sudut. Ada pula balap dalam kota seperti Tokyo yang penuh dengan gedung tinggi memanjakan mata. Visual yang berhasil mereka capai tanpa ray-tracing saat bermain.

Gran Turismo 7 jagatplay 97
Tekstur latar belakang tentu kini lebih tajam.
Gran Turismo 7 jagatplay 46
Ray-tracing hanya aktif pada saat mode non-balap terjadi, seperti Replay misalnya. Hasilnya super keren. Di gambar atas, perhatikan refleksi mobil yang tercipta di mobil kiri ketika mobil kanan melintas.

Tenang-tenang, Gran Turismo 7 tetap  datang dengan ray-tracing seperti janiji mereka sebelumnya. Namun untuk memastikan scene kompetitif yang berimbang – yang mereka definisikan sebagai gameplay di 60fps, mode Ray-Tracing ini tidak akan aktif pada saat bermain. Memilih mode RT berarti hanya akan mengaktifkan simulasi tata cahaya realistis ini di hanya mode tertentu saja yang tidak berhubungan dengan bermain. Ini berarti, ia akan aktif pada saat Replay, Showcase mode, cut-scene di mode Café, atau pada saat Anda masuk ke dalam Scapes. Anda yang mengaktifkan RT akan mengerti kapan ray-tracing ini aktif, mengingat Gran Turismo 7 akan langsung turun ke 30fps pada saat ia hadir. Di banyak kesempatan, kami tak ragu untuk memuji kualitas ray-tracing yang ia bawa, terutama untuk urusan Reflections yang fantastis.

Sisi presentasi ini mungkin terdengar seperti alasan utama mengapa kami jatuh hati pada perspektif orang pertama Gran Turismo 7, namun ternyata tidak hanya itu saja. Dengan dukungan Adaptive Trigger dan Haptic Feedback super fantastis di DualSense untuk game ini, sepertinya agak sedikit tersia-siakan jika kami tidak berusaha untuk menikmati sensasi imersifnya dari balik dashboard seperti yang seharusnya.

Segila apa mereka mengakomodasi fitur DualSense ini? Segila fakta bahwa setiap mobil akan memiliki “ketahanan” dan sensasi yang berbeda-beda untuk aksi Rem di L2 dan Gas di R2 untuk membuat simulasi berkendara kian realistis. Anda akan jelas merasakan sensasi berbeda ketika mengendarai Mustang yang notabene punya mesin besar melawan Tesla yang halus karena konsep elektrik yang ia usung pada saat melakukan gas. Atau Anda mungkin lebih tertarik menggunakan mobil-mobil tua dan Anda akan merasakan sensasi rem yang berbeda pula dengan mobil lebih modern. Semua diterjemahkan fantastis di R2 dan L2 yang berada di genggaman Anda.

Gran Turismo 7 jagatplay 186
Adaptive Trigger untuk Rem (L2) dan Gas (R2) akan berbeda-beda bergantung pada mobil yang Anda kendarai.
Gran Turismo 7 jagatplay 144
Haptic Feedback juga secara konsisten menerjemahkan apa yang terjadi ke dalam getaran-getaran detail dengan varian intensitas.

Penerjemahan sensasi balap itu juga dilakukan via getar Haptic Feedback yang akan terus terasa di tangan Anda selama balap. Anda akan menemukan getaran yang berbeda di bagian kanan atau kiri DualSense pada saat Anda tak sengaja menyentuh pembatas jalan misalnya. Getar kecil terjadi ketika Anda naik gigi, ketika pembersih kaca Anda melakukan tugasnya saat hujan, atau ketika Anda under atau oversteering. Semuanya datang dalam bentuk getaran yang berbeda lokasi dan intensitasnya, membuat sensasi balap itu menjalar ke tangan Anda. Maka darinya, DualSense benar-benar berkontribusi pada sensasi imersif perspektif orang pertama yang sudah diperkaya dari sisi visual.

Sampai di sana saja? Tentu saja tidak. Gran Turismo 7 juga datang dengan presentasi audio yang tidak kalah mantap. Di luar pilihan track yang pantas untuk diacungi jempol, ia datang dengan efek 3D Audio yang membuat sensasi balap semakin terasa. Kami merekomendasikan Anda untuk menggunakan sistem audio terbaik Anda pada saat mencicipinya, seperti halnya kami menggunakan headset Pulse 3D milik Playstation yang menjalankan tugasnya dengan baik. Anda bisa mendengar banyak detail suara kecil yang datang dari beragam arah, seperti putaran balik helikopter di langit yang terdengar menjauh dan kian semua di tengah kerasnya suara mesin mobil Anda. Menariknya lagi? Ia juga punya suara mesin akurat. Bayangkan terkejutnya kami ketika kami memilih Tesla sebagai mobil utama, yang notabene elektrik dan tak punya raungan mesin saat membalap. Sunyi-nya balapan dari dashboard Tesla dibandingkan saat mengendarai Mustang adalah highlight tersendiri bagi kami di Gran Turismo 7. Perbedaan audio yang mengikuti perubahan sudut pandang kamera ini jugalah yang berkontribusi mengapa kami berujung jatuh cinta pada perspektif orang pertama yang ia usung.

Gran Turismo 7 jagatplay 279
Tesla yang tenang membuat kami tak habis pikir.

Fenomena aneh yang tak pernah terjadi di game racing manapun yang kami jajal sebelumnya inilah yang berperan sebagai testimoni jelas bahwa ada sesuatu yang istimewa dengan sisi presentasi Gran Turismo 7. Bahwa kesemuanya melebur begitu manisnya, dari mata, tangan, dan telinga hingga sayang jika Anda sendiri tidak berupaya untuk menjerumuskan diri dalam pesonanya. Tentu saja, dengan menikmatinya dari kacamata orang pertama.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…