Microsoft, Nintendo, Epic, Activision, dan EA Tarik Produk dari Russia
Sebuah bencana kemanusiaan adalah kata yang tepat untuk menjelaskan situasi invasi Russia ke Ukraina. Langkah yang diambil oleh Putin terlepas dari semua ancaman sanksi yang sempat dilemparkan oleh pemimpin dunia lain tersebut mau tidak mau, berujung menghasilkan konsekuenis yang bahkan lebih besar lagi. Beberapa bisnis pun memutuskan untuk tidak lagi aktif di negara superpower tersebut, termasuk dari industri game. Perlahan tapi pasti, daftar tersebut terus menggelembung. Kini beberapa publisher besar pun ikut ambil andil.
Setidaknya lima perusahaan besar secara terbuka mengkonfirmasikan bahwa mereka tidak akan lagi menjual produk teranyar mereka di Russia. Perusahaan tersebut adalah Microsoft, Activision Blizzard, Epic Games, Nintendo, dan juga EA. Kelima perusahaan ini tidak lagi memperbolehkan gamer-gamer Russia untuk memiliki produk teranyar mereka, dengan perusahaan seperti EA, bahkan merencanakan penarikan game-game lawas mereka juga.
Situasi lebih signifikan terjadi pada GSC Game World – developer game STALKER 2 yang merupakan salah satu game yang paling diantisipasi saat ini. Merupakan developer Ukraina yang berpusat di Kiev, developer ini sudah pasti terkena imbas dari invasi Ukraina. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk menghentikan sementara proses pengembangan untuk memastikan karyawan dan keluarga mereka selamat dari situasi ini. GSC Game World menegaskan bahwa di satu titik, mereka pasti akan merampungkan STALKER 2.
Dengan situasi yang belum kunjung mereda, sepertinya akan ada lebih banyak publisher berujung mengekor kebijakan yang sama di masa depan. Bagaimana menurut Anda, keseluruhan situasi ini?